Kenali Penyebab Anak Sering Pingsan
Halodoc, Jakarta – Pingsan adalah kondisi di mana kehilangan kesadaran tiba-tiba yang disebabkan oleh penurunan darah ke otak. Sebelum pingsan, anak mungkin merasa pusing, memiliki pandangan visual, serta pendengaran yang berubah.
Pingsan pada anak remaja bisa jadi disebabkan karena perubahan hormon atau jika mereka tidak minum cukup cairan, terutama ketika melakukan aktivitas yang padat.
Kadang-kadang perubahan posisi, seperti pergi dari duduk ke berdiri, juga akan membuat anak merasa pusing dan pingsan karena penurunan tekanan darah yang tiba-tiba. Jika anak pingsan, segera periksa apakah anak bernapas dengan normal atau tidak.
Jika pingsan mulai terjadi sangat sering, ada hal-hal yang perlu dilakukan oleh orangtua di mana salah satunya adalah memeriksakan anak ke dokter. Untuk mengetahui penyebab anak sering pingsan perlu dilakukan beberapa tes dan pemeriksaan kesehatan. Pada umumnya, pemeriksaan ini terkait dengan fungsi jantung dan otak. Beberapa tes mungkin, termasuk:
-
EKG untuk melihat aktivitas listrik jantung
-
Echocardiogram yang merupakan ultrasound untuk melihat bilik jantung dan arteri koroner
-
Tes latihan stres
-
Monitor jantung untuk mendokumentasikan irama jantung
-
EEG untuk melihat aktivitas listrik otak
-
MRI untuk menggambarkan otak untuk mencari masa apa pun
Pingsan terkait jantung dapat disebabkan oleh kelainan irama jantung, masalah struktural pada jantung, katup atau arteri, ataupun penebalan abnormal otot jantung yang dapat menyebabkan aritmia yang mengancam jiwa. Beberapa kondisi ini dapat diperbaiki melalui operasi atau intervensi berbasis kateter.
Pingsan juga tidak selamanya pertanda ada kondisi yang berbahaya terjadi pada tubuh anak. Kekurangan cairan dan istirahat juga bisa mengakibatkan penurunan tekanan darah dan detak jantung, sehingga berakibat pingsan.
Sistem saraf otonom yang mengontrol detak jantung dan tekanan darah sebagai respons terhadap sensor di seluruh tubuh. Ketika anak-anak dan remaja tumbuh, sistem ini masih berkembang dan kadang-kadang bereaksi berlebihan menyebabkan mereka pingsan ketika tekanan darah atau detak jantung mereka tiba-tiba turun.
Bahkan, pingsan pada remaja dapat terjadi dalam situasi umum, seperti setelah mereka keluar dari pancuran air panas. Gejala awal yang biasa dialami biasanya merasa sakit atau pusing baru kemudian memucat sebelum akhirnya jatuh pingsan.
Beberapa penyebab yang mungkin menyebabkan anak pingsan:
1. Pemicu Situasional
Seperti berdiri lama di lingkungan yang panas atau penuh sesak. Kejadian-kejadian ini lebih mungkin disebabkan karena dehidrasi.
2. Pemicu Fisik
Termasuk melihat jarum atau menerima suntikan. Pemicu umum lainnya adalah menyikat rambut.
3. Stres emosional
Seperti ketakutan atau kecemasan
4. Hiperventilasi
Terlalu banyak dan cepat bernapas sehingga lebih banyak mengeluarkan karbon dioksida daripada menghirupnya.
5.Gula Darah Rendah
Penanganan pertama untuk anak yang pingsan dapat dilakukan dengan memeriksa apakah anak bernapas dengan normal. Kemudian, biarkan anak berbaring atau jika memungkinkan, duduk dengan kepala di antara lututnya. Pastikan juga pakaian yang dikenakan anak tidak terlalu ketat supaya anak merasa nyaman dan tercipta ruangan untuk anak selama proses pengembalian tubuh ke kondisi normal.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai penyebab anak sering pingsan dan bagaimana cara mengatasinya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untuk ibu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, orangtua bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Baca juga:
- Belum Dewasa, Anak-Anak Juga Bisa Kena Migrain
- Ini yang Terjadi saat Tubuh Pingsan
- Alasan Jatuh di Kamar Mandi Bisa Berakibat Fatal
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan