Kenali Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Anemia Aplastik
Halodoc, Jakarta – Anemia adalah penyakit yang terjadi karena tubuh pengidapnya tidak mampu memproduksi sel darah merah yang “sehat” sebanyak yang dibutuhkan. Tubuh membutuhkan sel darah merah sehat yang mengandung hemoglobin cukup. Sebab, sel darah merah yang mengandung hemoglobin cukup dibutuhkan tubuh untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Ada banyak jenis anemia yang bisa terjadi dan menyerang seseorang, salah satunya adalah anemia aplastik. Anemia aplastik adalah jenis kelainan darah yang terjadi karena sumsum tulang belakang berhenti memproduksi sel darah baru, baik sel darah merah, darah putih, maupun trombosit. Sel darah memiliki peran yang berbeda-beda di dalam tubuh manusia.
Pada dasarnya, anemia aplastik merupakan penyakit langka yang bisa terjadi pada wanita maupun pria. Meski bisa menyerang siapa saja dan di usia berapapun, namun anemia aplastik paling banyak ditemui pada orang dewasa berusia 20-an dan usia lanjut. Penyakit ini sering menimbulkan gejala khas anemia, seperti sering merasa lemas, kurang tenaga, serta lebih mudah terserang infeksi dan perdarahan secara berlebihan.
Baca juga: Termasuk Jenis Anemia, Apa Itu Anemia Aplastik?
Jika dilihat dari penyebabnya, anemia aplastik dibagi ke dalam dua jenis, yaitu anemia aplastik keturunan dan anemia aplastik bukan keturunan. Anemia aplastik keturunan adalah penyakit yang terjadi karena adanya faktor “warisan” dan riwayat penyakit yang sama. Sementara anemia aplastik bukan keturunan biasanya terjadi pada orang dewasa yang mengalami gangguan sistem imun.
Gejala yang muncul sebagai tanda dari penyakit ini bisa berbeda-beda, tergantung pada jenis sel darah mana yang rendah. Jika anemia aplastik terjadi karena sel darah merah rendah, gejala yang sering muncul adalah kesulitan bernapas, kelelahan, merasa pusing dan sakit kepala, nyeri dada, detak jantung tak teratur, serta wajah menjadi pucat.
Baca juga: Bisakah Pengidap Anemia Aplastik Sembuh Total?
Diagnosis Anemia Aplastik dan Cara Pemeriksaan Anemia Aplastik
Setelah mengalami gejala-gejala yang menyerupai penyakit ini, selanjutnya perlu dilakukan pemeriksaan ke rumah sakit. Tujuannya untuk memastikan apakah gejala yang muncul merupakan tanda penyakit anemia aplastik atau karena penyakit lainnya.
Mendiagnosis penyakit ini bisa dilakukan melalui pemeriksaan fisik, gejala-gejala yang dialami, serta riwayat kesehatan di keluarga. Pemeriksaan darah dan biopsi sumsum tulang juga dibutuhkan untuk memastikan penyakit ini. Berikut penjelasan pemeriksaan yang dilakukan:
-
Tes Darah
Salah satu pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan penyakit ini adalah tes darah. Pada kondisi normal, kadar sel darah merah, sel darah putih, serta trombosit harus berada pada batas normal yang ditentukan. Saat seseorang dicurigai mengalami anemia aplastik, kadar ketiga sel darah itu berada di bawah batas normal.
-
Biopsi Sumsum Tulang
Selain pemeriksaan darah, orang yang dicurigai mengidap anemia aplastik juga akan menjalani pemeriksaan berupa biopsi tulang belakang. Pada tahap ini, dokter akan melakukan pemeriksaan dengan mengambil sampel sumsum tulang dari tulang panggul. Kemudian, sampel tersebut akan diperiksa dengan menggunakan mikroskop. Sumsum tulang penderita anemia aplastik hanya mengandung sedikit sel darah.
Baca juga: Begini Metode untuk Menangani Penyakit Anemia Aplastik
Cari tahu lebih lanjut seputar penyakit anemia aplastik dengan bertanya ke dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan