Kenali Manfaat Diet Keto bagi Pengidap Diabetes
Halodoc, Jakarta – Diet keto adalah diet yang mengurangi konsumsi karbohidrat dan meningkatkan konsumsi lemak, dengan jumlah asupan protein sedang. Pola diet keto yang menerapkan konsumsi lemak tinggi bertujuan agar tubuh mencapai kondisi ketosis. Di mana pada kondisi tersebut, tubuh bisa membakar lemak dan menjadikannya sumber energi utama. Selain itu, lemak juga akan diubah menjadi keton pada hati, sehingga mampu memberikan energi untuk otak.
Diet keto saat ini cukup populer karena dipercaya mampu menurunkan berat badan dengan cepat dan bisa menurunkan kadar gula darah. Anggapan ini membuat banyak orang percaya jika diet keto cocok diterapkan oleh pengidap diabetes. Agar lebih tahu, simak penjelasan tentang diet keto berikut ini, yuk.
Diet Keto untuk Diabetes
Orang yang mengidap diabetes, baik diabetes tipe-1 atau diabetes tipe-2 akan mengalami gangguan dalam mengolah gula di dalam tubuhnya. Hal ini berdampak pada tingginya kadar gula darah dalam tubuh. Dengan mengonsumsi sedikit karbohidrat dan hanya mengandalkan sumber energi dari lemak, diet keto bisa membantu mengontrol berat badan dan kadar gula darah. Diet keto juga bisa memaksa tubuh memecah lemak dan menghasilkan sumber energi alternatif yang dikenal sebagai keton.
Baca juga: Ingin Langsing? Coba Panduan Makan ala Diet Keto
Diet keto untuk diabetes tergolong aman dan efektif untuk dilakukan, khususnya bagi pengidap obesitas selama diet ini dilakukan di bawah pantauan dokter. Sementara sisa kebutuhan karbohidrat digantikan dengan asupan lemak. Diet keto dianggap bermanfaat bagi pengidap diabetes karena bisa meningkatkan kontrol glikemik (kadar gula darah) dan mengurangi kebutuhan insulin.
Asupan protein dan lemak yang lebih tinggi pada diet keto membuat pengidap diabetes merasa kenyang lebih lama. Hal ini dikarenakan lemak dan protein cenderung lebih lama untuk dicerna daripada dibanding karbohidrat. Yang perlu diingat dalam melakukan diet keto untuk diabetes, yakni lemak yang dikonsumsi harus lemak sehat. Kamu bisa mengonsumsi alpukat, ikan salmon, dan kacang-kacangan. Asupan karbohidrat yang rendah cukup efektif menurunkan kadar gula darah.
Cara Menjalani Diet Keto yang Tepat
Perlu diketahui, diet keto standar terdiri dari 75 persen konsumsi lemak, 20 persen konsumsi protein, dan 5 persen konsumsi karbohidrat. Sedangkan, diet keto tinggi protein lebih menekankan pada konsumsi protein. Porsi pola makan yang diterapkan yakni 60 persen lemak, 35 persen protein, dan 5 persen karbohidrat.
Makanan berlemak yang dianjurkan dalam diet keto antara lain:
- Alpukat, baik dikonsumsi langsung maupun diolah menjadi jus.
- Daging, ayam, kalkun, sosis, steak dan produk daging lain.
- Garam, merica dan berbagai rempah alami.
- Ikan tuna, salmon, makarel.
- Kacang dan biji-bijian, seperti almond, wijen, chia dan biji labu.
- Krim, mentega, dan keju.
- Minyak zaitun, minyak alpukat atau minyak kelapa.
- Sayur hijau, tomat, bawang, cabai dan sayur lain yang rendah karbohidrat.
- Telur, terutama yang mengandung omega-3.
Sementara itu, jenis karbohidrat yang perlu dihindari pada diet keto adalah:
- Kacang dan biji-bijian.
- Lemak tidak sehat dari minyak sayur atau mayones.
- Makanan atau minuman manis, seperti permen, es krim, kue, jus buah, dan soda.
- Minuman mengandung alkohol.
- Nasi, pasta, sereal, dan produk gandum.
- Umbi-umbian, seperti ubi, kentang, dan wortel.
Diet keto sebenarnya dilakukan dalam jangka pendek, mulai dari 2 - 3 minggu hingga 6 – 12 bulan. Ini karena diet ini bertujuan untuk mengurangi lemak tubuh dan memperbaiki kesehatan. Selama menjalankan diet keto untuk diabetes, sebaiknya pantau kadar gula darah setiap hari untuk menghindari kadar gula darah terlalu rendah.
Selama menjalani diet keto untuk diabetes, jangan lupa untuk memeriksa kondisi kesehatan dengan dokter. Kamu bisa memanfaatkan aplikasi kesehatan Halodoc untuk berbicara dengan dokter. Sebab melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa bertanya pada dokter tepercaya kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!