Kenali Leukemia, Jenis Kanker yang Diidap oleh Anak Denada

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   25 Juli 2018
Kenali Leukemia, Jenis Kanker yang Diidap oleh Anak DenadaKenali Leukemia, Jenis Kanker yang Diidap oleh Anak Denada

Halodoc, Jakarta – Penyakit leukemia kembali ramai diperbincangkan setelah putri Denada mendapat diagnosis leukemia. Ini adalah jenis kanker yang menyerang sel-sel darah putih, yaitu jenis sel yang melindungi tubuh terhadap infeksi penyakit. Di Indonesia, leukemia termasuk jenis kanker yang paling sering menyerang anak-anak.

Bagaimana Leukemia Terjadi?

Darah terdiri dari tiga tipe sel dengan fungsi berbeda, yaitu sel darah putih untuk melawan infeksi, sel darah merah untuk membawa oksigen, dan trombosit untuk membantu penggumpalan darah. Sel-sel darah ini akan diproduksi setiap hari di sumsum tulang belakang. Umumnya, jumlah sel yang lebih banyak diproduksi adalah sel darah merah. Namun, pengidap leukemia justru lebih banyak memproduksi sel darah putih sehingga terjadi penumpukan dalam sumsum tulang belakang.

Baca juga: 10 Gejala Kanker Pada Anak, Jangan Abaikan!

Penumpukan sel darah putih bukan hanya membuat sel-sel darah yang sehat berkurang, melainkan juga bisa berdampak pada terganggunya fungsi tubuh dalam melawan infeksi. Bahkan, kelebihan sel darah putih ini juga bisa memengaruhi proses penggumpalan darah dan suplai oksigen dalam tubuh.

Apa Saja Penyebab Leukemia?

Penyebab leukemia sebenarnya belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa ahli menduga bahwa kelainan kromosom, paparan radiasi dan polusi, kebiasaan merokok, serta faktor genetik bisa meningkatkan risiko leukemia. Pada anak-anak, risiko leukemia cenderung meningkat pada anak-anak yang memiliki:

  • Riwayat keluarga dengan leukemia.
  • Gangguan mental, seperti sindrom Li-Fraumeni, sindrom Down, atau sindrom Klinefelter.
  • Riwayat paparan radiasi tingkat tinggi, kemoterapi, atau bahan kimia seperti benzena (pelarut).
  • Gangguan pada sistem kekebalan tubuh, seperti pada penyakit ataxia telangiectasia (penyakit yang disebabkan oleh kelainan pada genetik manusia).

Bagaimana Tanda dan Gejala Leukemia?

Pada tahap awal, leukemia cenderung tidak menunjukkan tanda dan gejala yang jelas. Namun, berikut adalah tanda dan gejala umum leukemia yang patut diwaspadai:

  • Kehilangan nafsu makan dan berat badan.
  • Gejala yang terkait anemia, seperti kelelahan, pucat, dan keluhan sakit umum.
  • Rasa tidak nyaman di bawah tulang rusuk kiri bawah (akibat pembengkakan limfa).
  • Rentan mengalami memar atau berdarah, termasuk pendarahan di gusi, hidung, urine, ataupun tinja.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening, biasanya terjadi di tenggorokan, ketikan, atau selangkangan.
  • Rentan mengalami infeksi, termasuk radang tenggorokan atau pneumonia bronkial. Kondisi ini umumnya juga disertai sakit kepala, demam ringan, sariawan, dan ruam pada kulit.
  • Gangguan pada penglihatan akibat perdarahan retina, telinga berdenging (tinnitus), perubahan status mental, dan stroke.
  • Gejala lainnya: demam, batu, nyeri tulang dan sendi, sakit kepala, mual, gangguan keseimbangan tubuh, dan masalah gusi.

Baca juga: Tiba-Tiba Kulit Memar, Waspadai 5 Penyakit Ini

Bagaimana Diagnosis dan Pengobatan Leukemia?

Leukemia perlu didiagnosis melalui pengecekan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik. Tes ini dilakukan untuk menentukan tipe leukemia yang diidap oleh seorang anak. Diagnosis leukemia biasanya dilakukan dengan:

  • Tes darah. Tujuannya untuk mencari kelainan dari jumlah sel darah putih dalam tubuh.
  • Tes sumsum tulang belakang. Pada pemeriksaan ini, dokter akan menggunakan jarum tipis untuk mengambil sampel jaringan sumsum tulang belakang. Kemudian, sampel ini akan diperiksa lebih lanjut di laboratorium. Tujuannya adalah untuk menentukan jenis kanker darah dan pengobatan yang tepat.

Setelah diagnosis leukemia, pengobatan akan dilakukan. Ada beberapa jenis pengobatan yang bisa dilakukan, diantaranya adalah pemberian antibiotik, transfusi darah, atau pengobatan lain untuk melawan infeksi penyakit. Pengobatan umum yang diberikan biasanya berupa kemoterapi ataupun terapi radiasi. Namun, jika pengobatan tersebut belum efektif dalam mengobati leukemia, transplantasi sel induk (stem cell) mungkin dilakukan. Ini adalah prosedur di mana sel-sel leukemia dihancurkan dan diganti dengan sel-sel induk yang lebih sehat.

Itulah fakta tentang leukemia yang perlu diwaspadai. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar leukemia, tanyakan saja pada dokter Halodoc. Sebab melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa bertanya kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!