Kenali Lebih Jauh Gejala dan Penyebab Rakitis pada Balita
Halodoc, Jakarta - Sebagai salah satu gangguan tumbuh kembang, rakitis pada balita adalah kelainan pertumbuhan tulang yang umumnya disebabkan oleh kekurangan vitamin D dan kalsium. Perlu diketahui bahwa vitamin D berfungsi untuk membantu penyerapan kalsium dan fosfat dari makanan. Kekurangan vitamin ini akan membuat tubuh kesulitan menjaga kadar kalsium dan fosfat, sehingga tubuh pun melepaskan kedua zat tersebut dari tulang. Akibatnya, tulang mengalami pelunakan (osteomalasia) dan kerapuhan.
Rakitis umumnya terjadi pada anak berusia antara 6 bulan hingga 3 tahun. Anak-anak pada usia ini memiliki risiko terbesar terkena rakitis karena masih mengalami masa pertumbuhan tulang. Kondisi ini menyebabkan pertumbuhan tulang menjadi terhambat, sehingga memicu kelainan bentuk tulang, terutama pada anak-anak. Gejala rakitis pada balita yang umum terjadi adalah:
- Nyeri pada tulang. Tulang yang mengalami rakitis dapat terasa sakit, sehingga balita pengidap rakitis lebih segan untuk berjalan atau mudah lelah. Selain itu, pada saat berjalan, gerakan pengidap rakitis akan sedikit berbeda.
- Tulang rapuh. Rakitis akan menyebabkan kerapuhan pada tulang, sehingga lebih mudah mengalami patah tulang (fraktur).
- Permasalahan pada gigi. Rakitis dapat menyebabkan kerapuhan enamel gigi, melambatnya pertumbuhan gigi, dan lebih mudah muncul lubang pada gigi.
- Perubahan bentuk tulang. Rakitis dapat menyebabkan perubahan bentuk pada tulang seperti menebalnya pergelangan kaki, lutut dan pinggang, pembengkokan tungkai, melunaknya tulang tengkorak, serta tulang belakang membungkuk.
- Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan. Akibat kurang berkembangnya tulang pada anak-anak, tinggi anak-anak pengidap rakitis akan menjadi lebih rendah dibanding anak-anak yang normal.
Baca juga: Waspadai 5 Komplikasi yang Terjadi Karena Rakitis
Hal-Hal yang Menyebabkan Rakitis pada Balita
Penyebab penyakit rakitis pada balita yang paling umum adalah kurangnya vitamin D dan kalsium. Kedua zat tersebut sangat penting bagi anak-anak agar pertumbuhan tulang yang kuat dan sehat dapat berlangsung dengan baik. Beberapa sumber vitamin D adalah:
- Sinar matahari. Vitamin D dapat diproduksi di kulit dengan bantuan sinar matahari. Sebagian besar vitamin D yang dibutuhkan tubuh didapatkan melalui proses ini.
- Makanan. Vitamin D banyak ditemukan di makanan seperti minyak ikan, telur, dan sereal yang mengandung vitamin D.
- Suplemen.
Kekurangan vitamin D juga dapat terjadi akibat gangguan penyerapan vitamin D pada usus. Kondisi ini dapat disebabkan oleh:
- Penyakit celiac.
- Penyakit inflamasi saluran pencernaan.
- Cystic fibrosis.
- Gangguan pada ginjal yang mengganggu penyerapan kalsium dari urine.
Baca juga: Makanan Wajib Bagi Pengidap Rakitis
Selain itu, seseorang dapat lebih mudah terkena rakitis jika memiliki faktor-faktor sebagai berikut:
- Berkulit gelap. Kulit gelap menyebabkan penyerapan sinar matahari lebih sedikit untuk membentuk vitamin D pada kulit.
- Obat-obatan. Beberapa obat-obatan anti-kejang dan antiretrovirus dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin D.
- Lahir prematur. Bayi yang lahir prematur lebih mudah mengalami rakitis dibanding bayi yang lahir normal.
- Tinggal di daerah yang kurang sinar matahari. Anak-anak yang tinggal di daerah yang kurang sinar matahari (misalnya Kutub Utara) lebih mudah terkena rakitis dibanding anak-anak yang tinggal di wilayah tropis.
- ASI eksklusif. ASI tidak mengandung cukup vitamin D untuk pertumbuhan tulang anak-anak, sehingga bayi yang hanya mendapatkan ASI eksklusif lebih mudah terkena rakitis. Bayi yang hanya diberikan ASI eksklusif harus mendapatkan suplemen vitamin D.
- Mengalami kekurangan vitamin D selama kehamilan. Bayi yang dilahirkan dari ibu hamil yang mengalami kekurangan vitamin D dapat terlahir dengan gejala rakitis atau mengalami rakitis beberapa bulan pasca kelahiran.
- Pada beberapa kasus, rakitis juga dapat disebabkan oleh faktor genetik. Contohnya adalah pada penyakit rakitis hipofosfatemia yang mengakibatkan kelainan ginjal dan tulang dalam menyerap fosfat.
Baca juga: Cara Mencegah Anak Terserang Rakitis
Itulah sedikit penjelasan tentang rakitis pada balita, gejala, dan penyebabnya. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!