Kenali Lebih Dalam 4 Jenis Neuropati Diabetik
Halodoc, Jakarta – Diabetes merupakan penyakit berbahaya yang perlu ditangani segera. Pasalnya, bila dibiarkan terlalu lama, diabetes bisa menimbulkan berbagai komplikasi serius, salah satunya neuropati diabetik. Simak lebih lanjut informasi mengenai neuropati diabetik dan jenis-jenisnya di sini.
Neuropati diabetik adalah kerusakan saraf yang disebabkan oleh penyakit diabetes. Kadar gula darah yang tinggi bila dibiarkan terlalu lama bisa merusak serabut saraf di seluruh tubuh, mulai dari tungkai, kaki, peredaran darah, jantung, sistem pencernaan, sampai saluran kemih. Karena itu, bisa dibilang neuropati diabetik merupakan komplikasi yang serius dari penyakit diabetes.
Baca juga: 6 Komplikasi Akibat Diabetes Tipe 2
4 Jenis Neuropati Diabetik
Berdasarkan lokasi saraf yang rusak, neuropati diabetik bisa dibagi menjadi empat jenis, yaitu mononeuropati, neuropati otonom, femoral neuropathy, serta neuropati perifer.
1. Mononeuropati
Mononeuropati atau yang disebut juga neuropati fokal adalah kerusakan saraf tertentu pada wajah, batang tubuh, ataupun kaki. Meski gejalanya bisa terasa sangat menyakitkan, tapi kondisi ini biasanya akan membaik dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu atau bulan. Gejala mononeuropati, antara lain:
- Timbul rasa nyeri pada tulang kering, kaki, panggul, punggung bagian bawah, paha depan, dada, ataupun perut.
- Timbul rasa sakit di belakang mata. Selain itu, mata sulit fokus atau penglihatan menjadi kabur.
- Lumpuh pada salah satu sisi wajah.
2. Neuropati Otonom
Neuropati otonom adalah kerusakan pada sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh, seperti pencernaan, saluran kemih, genital, dan sistem vaskuler (pembuluh darah). Gejala yang bisa ditimbulkan oleh neuropati otonom, antara lain:
- Pada sistem pencernaan: diare, kembung, sembelit, muntah, ataupun nyeri ulu hati.
- Pada saluran kemih: kembung, inkontinensia urine, ataupun sulit mengosongkan kandung kemih (perasaan tidak tuntas saat buang air kecil).
- Pada sistem genital: disfungsi ereksi pada pria, dan Miss V kering atau sulit orgasme pada wanita.
- Pada sistem vaskular: detak jantung meningkat, tekanan darah rendah, pusing, mual dan muntah, serta pandangan menjadi gelap bila berdiri dengan cepat (hipotensi ortostatik).
3. Femoral Neuropathy
Femoral neuropathy atau yang sering disebut juga diabetic amyotrophy adalah kerusakan pada saraf-saraf yang terletak di pinggul, bokong, paha, atau tungkai. Gejala bila terkena femoral neuropathy, antara lain:
- Perut menjadi bengkak.
- Sulit bangun dari posisi duduk.
- Muncul rasa nyeri hebat pada pinggang, paha, ataupun bokong.
4. Neuropati Perifer
Neuropati perifer adalah jenis yang paling banyak terjadi pada pengidap diabetes. Neuropati perifer menyebabkan kerusakan pada sistem saraf perifer, terutama pada tungkai dan kaki. Gejalanya, antara lain:
- Kram atau nyeri.
- Kesemutan pada kaki bagian bawah atau terasa panas.
- Otot melemah.
- Refleks berkurang.
- Kehilangan keseimbangan dan koordinasi.
- Masalah serius pada kaki, seperti infeksi, tukak, nyeri sendi dan tulang, ataupun perubahan bentuk (deformitas).
- Kebas atau ketidakmampuan untuk merasakan sakit dan perubahan suhu.
Baca juga: 6 Kandungan Makanan yang Dianjurkan untuk Dikonsumsi Pengidap Neuropati Perifer
Sayangnya, neuropati diabetik tidak bisa disembuhkan. Pemberian obat-obatan hanya bisa mengatasi gejala yang ditimbulkannya saja. Karena itu, pengidap diabetes dianjurkan untuk menjaga kadar gula darahnya sebaik mungkin dengan menjalani pola hidup sehat agar bisa terhindar dari komplikasi ini. Sedangkan pada pengidap neuropati diabetik, menjaga kadar gula darah dengan menjalani pola hidup sehat bisa memperlambat perkembangan penyakit.
Baca juga: 2 Cara Sederhana Mengendalikan Gula Darah
Untuk memantau kadar gula darah dalam tubuh, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc, lho. Caranya praktis banget, tinggal pilih fitur Lab Service, dan petugas lab akan datang ke rumahmu untuk memeriksa kesehatanmu. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan