Timbulkan Rasa Tidak Nyaman, Kenali Gejala-Gejala Hidrokel
Halodoc, Jakarta – Hidrokel adalah jenis pembengkakan di skrotum yang terjadi ketika cairan terkumpul pada selubung tipis yang mengelilingi testis. Hidrokel umum terjadi pada bayi baru lahir dan biasanya menghilang tanpa pengobatan pada usia 1 tahun.
Anak laki-laki yang lebih tua dan pria dewasa dapat mengembangkan hidrokel karena peradangan atau cedera dalam skrotum. Hidrokel biasanya tidak menyakitkan atau berbahaya dan mungkin tidak memerlukan perawatan apapun. Ini bisa jadi berbahaya ketika kamu mengalami pembengkakan skrotum.
Biasanya, satu-satunya indikasi hidrokel adalah pembengkakan tanpa rasa sakit pada satu atau kedua testis. Pria dewasa dengan hidrokel mungkin mengalami ketidaknyamanan, karena beratnya skrotum yang membengkak. Nyeri umumnya meningkat dengan ukuran peradangan. Terkadang, area yang bengkak mungkin lebih kecil di pagi hari dan lebih besar di kemudian hari.
Baca juga: Awas, Bahaya Hidrokel yang Bikin Testis Nyeri
Kebanyakan hidrokel ada saat lahir. Setidaknya lima persen anak laki-laki yang baru lahir memiliki hidrokel. Bayi yang lahir prematur memiliki risiko lebih tinggi mengalami hidrokel. Faktor risiko untuk mengembangkan hidrokel di kemudian hari meliputi:
-
Cedera atau Peradangan pada Skrotum
-
Infeksi, termasuk Infeksi Menular Seksual (IMS)
Hidrokel biasanya tidak berbahaya dan biasanya tidak memengaruhi kesuburan. Namun, hidrokel mungkin berhubungan dengan kondisi testis yang mendasarinya yang dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk:
-
Infeksi atau Tumor
Entah dapat mengurangi produksi atau fungsi sperma.
-
Hernia Inguinalis
Lingkaran usus yang terperangkap di dinding perut dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.
Dokter akan mulai dengan pemeriksaan fisik. Itu kemungkinan termasuk:
Baca juga: Hidrokel Bisa Jadi Gejala Penyakit Serius
-
Memeriksa nyeri pada skrotum yang membesar
-
Menekan perut dan skrotum untuk memeriksa hernia inguinalis.
-
Pemeriksaan melalui skrotum (transillumination). Jika kamu atau anak-anak memiliki hidrokel, transiluminasi akan menunjukkan cairan bening di sekitar testis.
Setelah itu, dokter mungkin merekomendasikan:
-
Tes darah dan urine untuk membantu menentukan apakah kamu memiliki infeksi, seperti epididimitis
-
Ultrasonografi untuk membantu menyingkirkan hernia, tumor testis, ataupun penyebab pembengkakan skrotum lainnya
Pada bayi laki-laki, hidrokel terkadang menghilang dengan sendirinya. Namun, untuk pria dari segala usia, penting bagi dokter untuk mengevaluasi hidrokel karena dapat dikaitkan dengan kondisi testis yang mendasarinya.
Hidrokel yang tidak hilang dengan sendirinya mungkin perlu diangkat melalui operasi, biasanya sebagai prosedur rawat jalan. Operasi untuk mengeluarkan hidrokel (hidrokelektomi) dapat dilakukan dengan anestesi umum atau regional.
Sayatan dibuat di skrotum atau perut bagian bawah untuk menghilangkan hidrokel. Jika hidrokel ditemukan selama operasi untuk memperbaiki hernia inguinalis, ahli bedah mungkin mengeluarkan hidrokel, bahkan jika itu tidak menyebabkan ketidaknyamanan.
Baca juga: Perlu Tahu, 5 Penyakit Ini Umumnya Menyerang Testis
Setelah hidrokelektomi, kamu mungkin perlu tabung untuk mengalirkan cairan dan pembalut besar selama beberapa hari. Dokter kemungkinan akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan, karena hidrokel mungkin muncul kembali.
Jika kamu adalah orang dewasa yang aktif secara seksual, hindari kontak seksual yang dapat membuat pasangan berisiko tertular IMS, termasuk hubungan intim, seks oral, dan kontak genital dari kulit ke kulit.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai gejala hidrokel, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Talk to a Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan