Kenali Fakta Mengenai Penyakit Lupus

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   14 Februari 2020
Kenali Fakta Mengenai Penyakit LupusKenali Fakta Mengenai Penyakit Lupus

Halodoc, Jakarta - Lupus merupakan penyakit autoimun yang serius. Lupus dikenal dengan penyakit seribu wajah, karena gejala yang muncul sama dengan penyakit lain pada umumnya. Penyakit autoimun yang satu ini terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:

  • Lupus eritematosus sistemik (SLE), yaitu penyakit lupus yang umum terjadi dan menyerang beberapa organ dalam tubuh, seperti ginjal, kulit, dan sendi.

  • Cutaneus lupus erythematosus (CLE), yaitu penyakit lupus yang menyerang kulit. Ketika terjadi, pengidap akan mengalami kemerahan, rambut rontok, membengkaknya pembuluh darah, bisul pada kulit, serta sensitif terhadap paparan sinar matahari.

  • Lupus akibat penggunaan obat, yaitu penyakit autoimun yang disebabkan oleh penggunaan obat tertentu. Gejala biasanya akan hilang dengan sendiri setelah berhenti mengonsumsi obat tersebut.

  • Lupus eritematosus neonatal, yaitu penyakit lupus yang umum menyerang kulit bayi yang baru lahir. Gejala yang tampak dapat hilang dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu.

Baca juga: Lupus Tidak Bisa Disembuhkan, Mitos atau Fakta

Predikat penyakit seribu wajah membuat kebanyakan pengidap lupus tidak menyadari keberadaan penyakit di tubuhnya. Selain gejalanya yang sulit diketahui, gejala penyakit lupus yang  muncul akan berbeda-beda pada setiap orang, tergantung dari organ yang terkena dan sistem kekebalan tubuh masing-masing orang. Berikut fakta mengenai penyakit lupus!

Serba-Serbi Tentang Penyakit Lupus

Penyakit lupus sangat mudah menginfeksi organ vital dalam tubuh pengidapnya. Beberapa organ tersebut di antaranya ginjal, hati, jantung, dan paru-paru. Karena jenisnya yang beraneka ragam, dokter harus melakukan pemeriksaan lebih untuk mendiagnosis penyakit ini. Selain banyak jenisnya, berikut fakta lain mengenai penyakit lupus:

  • Penyakit yang Menyerang Sistem Imunitas Tubuh

Lupus merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada jaringan ikat dan dapat merusak beberapa organ penting dalam tubuh. Sistem yang seharusnya melindungi tubuh dari segala infeksi, justru berbalik menyerang tubuh. Ketika hal tersebut terjadi, serangkaian gejala kemudian muncul

Baca juga: Sering Telat Dideteksi, Kenali Lupus Sejak Dini

  • Menyerang 90 Persen Wanita Ketimbang Pria

Penyakit autoimun yang satu ini 10 kali berisiko dialami oleh wanita ketimbang pria. Lupus rentan dialami oleh wanita hamil, dan wanita berusia 18-45. Jika kamu sedang dalam kondisi hamil, selalu periksakan kandunganmu secara rutin di rumah sakit terdekat. ya! Pasalnya, lupus pada ibu hamil yang ditangani dengan tepat menyebabkan kesehatan ibu dan janin terganggu. Kehilangan nyawa adalah komplikasi paling parah yang bisa saja terjadi.

  • Proses Diagnosis yang Tidak Biasa

Ketika dokter mencurigai adanya lupus pada pengidap, biasanya tes darah merupakan salah satu pemeriksaan utama yang harus dilakukan. Jika hasil pemeriksaan negatif, artinya penyakit lupus bukanlah penyebab timbulnya gejala. Namun, jika hasil pemeriksaan positif, hal tersebut tidak dapat menjadi nilai pasti jika seseorang mengidap penyakit lupus. Untuk menentukannya, dokter masih harus menjalani serangkaian pemeriksaan panjang.

Baca juga: 4 Komplikasi Akibat Lupus yang Harus Diperhatikan

Dengan pemantauan yang ekstra hati-hati serta penyesuaian pengobatan yang dilakukan secara tepat, pengidap penyakit lupus masih bisa menjalani kehidupan normal seperti halnya orang sehat lainnya. Musuh terbesar penyakit autoimun yang satu ini justru datang dari dalam diri pengidapnya.

Ketika mereka kehilangan harapan, semangat, frustasi, bahkan depresi, hal itu akan memberikan pengaruh buruk pada kesehatannya. Jaga selalu kesehatan otak dengan mengelola stres dengan baik. Hal tersebut dapat dilakukan dengan berolahraga, menjalani hal-hal yang disukai, pergi traveling, kurangi konsumsi gula yang berlebihan, serta beristirahat dengan cukup.

 

Referensi:

Medline Plus. Diakses pada 2020. Systemic Lupus Erythematosus.

Medscape. Diakses pada 2020. Systemic Lupus Erythematosus (SLE).

NIH. Diakses pada 2020. Systemic Lupus Erythematosus (SLE).