Kenali 7 Fakta Penting tentang Demensia
Halodoc, Jakarta – Demensia adalah istilah yang menggambarkan sekelompok gejala terkait dengan penurunan daya ingat atau keterampilan berpikir. Demensia berpotensi mengganggu kemampuan pengidapnya untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Pengidap demensia tidak langsung mengalami penurunan fungsi otak secara drastis karena penyakit ini berkembang secara progresif.
Banyak orang yang beranggapan jika demensia sama dengan penyakit alzheimer. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Pengidap alzheimer hampir semuanya mengalami demensia, tapi tidak semua orang yang mengalami demensia mengidap alzheimer. Agar tidak semakin keliru, berikut fakta penting demensia yang wajib diketahui
1. Bukan Jenis Penyakit
Demensia bukanlah penyakit, tapi kemerupakan salah satu gejala yang sering disebabkan oleh penyakit. Kata 'demensia' merupakan istilah umum untuk sekumpulan gejala yang disebabkan karena kehilangan memori, kebingungan, dan perubahan kepribadian. Penyakit Alzheimer merupakan penyebab paling umum timbulnya demensia.
Baca Juga : Sama-Sama Bikin Lupa, Ini Bedanya Amnesia, Demensia, dan Alzheimer
2. Bukan Karena Bertambahnya Usia
Demensia bukan kondisi yang disebabkan dari bertambahnya usia. Meskipun memang benar bahwa mayoritas pengidap demensia berusia di atas 65 tahun, tapi kondisi ini bukan dampak dari bertambahnya usia.
3. Gejalanya Bukan Sekadar Hilang Ingatan
Gejala demensia tidak hanya berupa hilang ingatan. Pasalnya, pengalaman setiap orang terhadap demensia bisa berbeda-beda. Pengidapnya mungkin akan mengalami perubahan dalam perilaku, kebingungan, disorientasi, delusi, halusinasi, kesulitan berkomunikasi, masalah menilai kecepatan dan jarak, bahkan mengidam makanan tertentu.
4. Pengidapnya Bisa Hidup Mandiri
Banyak yang beranggapan bahwa pengidap demensia tidak dapat hidup mandiri. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Pengidap demensia memiliki kemungkinan untuk hidup mandiri dan aktif. Ada banyak orang di seluruh dunia yang menghadapi demensia secara langsung dan mengembangkan strategi untuk pengidap demensia hidup dengan baik. Hal tersebut bisa berupa menjalani hobi baru, menjalin pertemanan baru, atau ikut serta dalam penelitian.
Baca Juga : Stres Bisa Memicu Demensia, Kok Bisa?
5. Wanita Berisiko Tinggi
Demensia memiliki dampak yang lebih besar pada wanita. Hal ini tentunya bukan tanpa alasan. Ketika wanita mengalami menopause, kadar estrogen akan menurun. Estrogen berguna untuk melindungi dinding pembuluh darah. Nah, jika kadar estrogen menurun, sifat proteksi terhadap pembuluh darah semakin berkurang, termasuk pembuluh darah pada otak. Pada pria, kadar estrogen cenderung stabil meski usia terus bertambah.
6. Tidak Pandang Bulu
Demensia adalah suatu kondisi yang dapat terjadi pada siapa saja. Meski wanita berisiko tinggi mengidap demensia, pria tetap berpeluang mengalami demensia. Demensia juga tidak memandang umur. Ini artinya orang berusia muda ataupun lanjut sama-sama berisiko mengidap demensia.
7. Belum Ada Obatnya
Belum ada obat khusus untuk menyembuhkan demensia. Namun, ada beberapa jenis perawatan yang dapat membantu meringankan gejala demensia agar hidupnya lebih baik. Perlu diketahui bahwa perawatan ini tidak bisa memperlambat atau menghentikan penyakit seperti Alzheimer. Penyakit tersebut terus memburuk dari waktu ke waktu kecuali terdapat perawatan baru yang sudah ditemukan.
Baca Juga : Beginilah Proses Terjadinya Demensia Pada Seseorang
Jika kamu punya pertanyaan seputar demensia, tanyakan saja ke dokter Halodoc. Gunakan fitur Contact Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan