Kenali 5 Ciri Kanker Kulit Basal Cell Carcinoma
Halodoc, Jakarta - Kata “kanker” sering kali membuat banyak orang yang mendengarnya merasa ngeri. Alasannya jelas, penyakit yang satu ini bisa berakibat fatal, bahkan bisa menyebabkan kematian. Dari banyaknya jenis kanker, kanker kulit basal cell carcinoma atau karsinoma sel basal merupakan salah satu yang mesti diwaspadai.
Karsinoma sel basal merupakan salah satu jenis kanker kulit yang ditandai dengan adanya benjolan. Benjolan ini mudah berdarah dan bisa bertambah besar setiap tahunnya. Umumnya, benjolan yang muncul pada area tubuh yang sering terpapar sinar matahari ini tak terasa sakit.
Baca juga: Kenali 9 Gejala Kanker Kulit yang Jarang Disadari
Yang perlu digarisbawahi, andaikan kondisi ini tak ditangani dengan tepat, kanker kulit ini bisa memicu berbagai komplikasi dan menyebar ke organ lainnya. Mulai dari tulang, hingga pembuluh darah.
Awasi Gejala-Gejalanya
Sebenarnya ada tiga gejala utama dari karsinoma sel basal, yaitu:
-
Pertumbuhan kulit berupa benjolan yang terdapat pembuluh darah di dalamnya.
-
Benjolan ini tak terasa sakit, tapi mudah berdarah.
-
Berwarna merah muda, cokelat, atau hitam.
Penampakan benjolan dapat berbeda pada tiap orang, misalnya:
-
Ruam datar, bersisik, dan kemerahan.
-
Lesi, seperti luka goresan, berwarna putih, dan lembut tanpa tepi luka yang jelas.
Gejala-gejala karsinoma sel basal di atas kebanyakan muncul di area-area tubuh yang sering terpapar sinar matahari. Contohnya, wajah, leher, dan tangan. Meski begitu, kanker kulit ini juga bisa terjadi di area tubuh lainnya, seperti payudara, meski tergolong jarang.
Baca juga: 4 Stadium Kanker Kulit yang Perlu Diwaspadai
Sinar UV Biang Keladinya
Kanker kulit karsinoma sel basal berkaitan dengan beberapa hal, mulai dari genetik, lingkungan, dan paling sering dipicu oleh paparan sinar matahari. Sinar matahari ini terutama sinar Ultraviolet B (UVB) yang bergelombang 290–320 nanometer.
-
Faktor genetik yang berperan sebagai penyebab kanker kulit ini ditemukan pada kromosom 1 dan satu varian dari setiap kromosom 5, 7, 9, dan 12. Varian kromosom tersebut diketahui berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh dalam melindungi diri terhadap paparan sinar matahari. Ini mungkin juga berhubungan dengan faktor risiko tambahan terhadap paparan sinar matahari yang bersifat heterozigot.
-
Faktor lingkungan seperti hidrokarbon, arsenik, coal, tar, obat topikal methoxypsoralen, dan sinar UV. Rangsangan onkogen, kondisi imunosupresif, luka kronis, dan trauma akut juga terbukti menjadi faktor pemicu timbulnya tumor kulit, serta memicu pertumbuhan keratinosit menjadi lesi, seperti karsinoma sel basal.
-
Efek radiasi sinar ultraviolet terhadap kulit dapat bersifat akut dan kronik
Baca juga: 5 Ciri Awal Kanker Kulit yang Perlu Diwaspadai
Awasi Faktor Risikonya
Selain hal-hal di atas, kita juga mesti mewaspadai faktor yang bisa meningkatkan risiko penyakit ini, seperti:
-
Terkena paparan sinar matahari yang sering dan lama.
-
Menggunakan obat imunosupresif.
-
Terpapar racun arsenik.
-
Memiliki penyakit keturunan yang berisiko menyebabkan kanker kulit, seperti nevoid basal cell carcinoma syndrome.
-
Pernah menjalani terapi radiasi (radioterapi).
-
Sering beraktivitas di luar ruangan dan terpapar sinar matahari.
-
Berusia di atas 50 tahun.
-
Riwayat anggota keluarga pernah mengidap karsinoma sel basal.
Mau tahu lebih jauh mengenai kanker kulit di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!