Kenali 4 Penyakit yang Bisa Serang Saraf
Halodoc, Jakarta - Tahu kan fungsi saraf bagi tubuh? Secara sederhana, sistem saraf ini mengatur segala fungsi dalam tubuh. Mulai dari bergerak, berbicara, bernapas, menelan, hingga berpikir. Nah, sudah kebayangkan apa akibatnya andaikan sistemnya terganggu? Pastinya, akan timbul sederet masalah kesehatan bagi tubuh. Lalu, penyakit saraf apa saja sih yang bisa dialami seseorang?
1. Tremor
Penyakit saraf yang satu ini umumnya banyak ditemukan pada orang yang memasuki 40-an tahun. Tapi, bukan berarti usia muda, bahkan anak-anak dan remaja tak bisa mengalaminya. Yang bikin resah, menurut sebuah studi penyakit ini juga bisa diidap oleh anak yang baru lahir.
Ingat, tremor enggak hanya menyebabkan tangan gemetar saja. Sebab, bagian tubuh lain juga bisa ikut gemetaran, mulai dari lengan, kaki, wajah, kepala, pita suara, hingga area tubuh lainnya.
Baca juga: Yakin Saraf Berfungsi dengan Baik? Intip Tes Saraf Sederhana Ini
Gangguan saraf tremor yang dialami anak-anak, bisa memengaruhi kemampuan motoriknya. Misalnya, kemampuan menulis atau mencengkram suatu benda. Bahkan, ketika Si Kecil sedang kelelahan atau stres, gerakan gemetarnya bisa semakin memburuk.
Selidik punya selidik, gangguan fungsi otak yang mengatur pergerakan suatu otot tubuh merupakan biang keladi dari gerakan gemetar pada anak. Masalah fungsi otak ini bisa saja disebabkan oleh cedera kepala, penyakit saraf, genetik, dan beberapa obat-obatan yang mungkin memengaruhi kerja otak.
2. Saraf Tepi
Enggak sedikit anak muda atau usia produktif yang mulai mengalami kerusakan saraf tepi atau neuropati perifer. Saraf tepi sendiri menghubungkan sistem saraf pusat di otak dan tulang belakang ke seluruh organ tubuh.
Kebanyakan gejala yang dirasakan pengidapnya, seperti pegal, kesemutan, kram, dan kebas. Kondisi ini bisa memberikan ketidaknyamanan dalam beraktivitas sehari-hari. Jadi, gejala awalnya mesti diantisipasi, sebab bila dibiarkan berlarut-larut gejala yang ringan dapat menyebabkan kelumpuhan.
Biang keladi dari kerusakan saraf ini tak lepas dari gaya hidup yang berisiko merusak saraf-saraf tepi. Misalnya, kurang aktif berolahraga, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, hingga penyakit-penyakit lainnya.
3. Acquired Polineuropati
Acquired polineuropati merupakan penyakit saraf yang mesti diwaspadai. Penyakit yang satu ini merupakan penyakit saraf atau kerusakan dari beberapa saraf pada saat bersamaan. Penyebab penyakit saraf yang satu ini bisa disebabkan oleh penyakit lain, bukannya diturunkan secara genetik. Hal itu karena acquired polineuropati merupakan salah satu dari penyakit saraf yang paling umum terjadi.
Baca juga: 4 Gangguan Saraf yang Perlu Diketahui
Gejala dari penyakit ini tergantung dari penyebabnya. Beberapa gejala yang umum terjadi bila seseorang mengidap penyakit ini, seperti:
-
Muncul rasa sakit, sensasi terbakar, dingin, tersengat, atau sensasi lainnya, seperti gatal atau pembengkakan.
-
Gangguan pergerakan saraf motorik dan indra (saraf sensori) terjadi pada kedua sisi tubuh.
-
Kemampuan pergerakan mata jadi terganggu.
-
Melemahnya kaki.
-
Merasa kebas atau sakit pada betis dan paha, jari-jari, tangan, lengan, dan telapak.
Yang mesti diingat, gejala-gejala di atas bisa semakin parah ketika diekspos ke panas, aktivitas fisik, atau kelelahan.
4. Multiple Sclerosis (MS)
Gangguan saraf yang satu ini merupakan penyakit progresif yang muncul akibat sistem imun yang keliru. Alih-alih melindungi, sistem imun ini justru menyerang selaput pelindung saraf (mielin) dalam otak dan saraf tulang belakang. Saraf-saraf yang rusak ini lama-kelamaan akan mengeras dan membentuk jaringan parut atau sklerosis.
Rusaknya mielin bisa menghalangi sinyal-sinyal persarafan yang dikirim melalui otak. Alhasil, akan terjadi miskomunikasi antara otak dengan bagian tubuh lain. Yang bikin resah, bila menyerang otak seseorang bisa saja lupa atau mengalami gangguan memori.
Baca juga: Penjelasan Gaya Hidup Sehat Mampu Mencegah Gangguan Saraf
Dalam banyak kasus, pengidap MS akan mengalami gejala, seperti sulit berjalan atau lumpuh, kesemutan, kram otot, gangguan penglihatan, dan bermasalah dengan koordinasi serta keseimbangan.
Mau tahu lebih jauh mengenai penyakit saraf dan cara mengobatinya? Kamu bisa kok bertanya langsung ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan