Kenalan dengan Hipoglikemia dan Cara Mengatasinya
Halodoc, Jakarta – Kadar gula darah yang terlalu tinggi di dalam tubuh memang tidak baik untuk kesehatan. Namun, bila kadar gula di bawah batas normal alias terlalu rendah juga bisa menimbulkan dampak buruk bagi tubuh. Gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar gula darah dalam tubuh rendah disebut juga hipoglikemia. Kamu sebaiknya tidak menyepelekan kondisi ini karena hipoglikemia dapat menyebabkan hilangnya kesadaran, bahkan sampai meninggal.
Mengenal Hipoglikemia
Tahukah kamu bahwa manusia mendapatkan asupan gula dari makanan yang dikonsumsi dan dicernanya sehari-hari? Zat gula tersebut masuk ke dalam aliran darah kemudian disalurkan ke seluruh sel-sel yang ada di jaringan tubuh yang akan diproses menjadi energi. Namun, sebagian besar sel-sel tubuh tidak bisa menyerap gula dengan baik tanpa bantuan hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas. Hormon insulin berfungsi untuk memecah gula dalam darah menjadi senyawa yang lebih mudah dicerna oleh sel tubuh.
Adanya hormon insulin di dalam tubuh bisa mencegah kadar gula darah menjadi sangat tinggi. Namun, bila jumlah insulin di dalam tubuh terlalu banyak, maka kadar gula darah akan menurun. Itulah mengapa pengidap diabetes yang sering menggunakan insulin atau obat-obatan yang bisa memicu produksi insulin berisiko lebih tinggi mengidap hipoglikemia. Bukan hanya pengidap diabetes saja, orang yang memiliki pola makan yang tidak sehat dan olahraga berlebihan juga berisiko mengalami hipoglikemia.
Kadar gula darah yang normal berkisar 70 hingga 100 miligram per desiliter (mg/dl). Namun, orang yang mengidap hipoglikemia dapat mengalami penurunan kadar gula darah hingga kurang dari 60 mg/dl.
Penyebab Hipoglikemia
Berikut beberapa penyebab hipoglikemia pada orang-orang yang tidak mengidap diabetes:
-
Organ pankreas yang menghasilkan insulin secara berlebihan. Hal ini bisa disebabkan oleh obesitas, kebanyakan mengonsumsi karbohidrat, adanya tumor di pankreas, atau efek samping pascaoperasi bypass lambung.
-
Puasa.
-
Mengonsumi minuman beralkohol secara berlebihan.
-
Jarang mengonsumsi makanan sehat sehingga tubuh kekurangan nutrisi.
-
Efek samping dari mengonsumsi obat-obatan, seperti asam salisilat untuk rematik, obat kina untuk malaria, dan propanolol untuk hipertensi.
-
Mengidap penyakit yang menyerang kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, ginjal, ataupun hati.
Sementara beberapa penyebab hipoglikemia yang biasanya terjadi pada pengidap diabetes, antara lain:
-
Bila pengidap diabetes tipe 1 menggunakan suntikan insulin melebihi dosis atau pengidap diabetes tipe 2 menggunakan obat-obatan terlalu banyak.
-
Pengidap diabetes yang menggunakan insulin dengan dosis normal pun berisiko mengidap hipoglikemia bila dia kurang mengonsumsi makanan berkarbohidrat.
-
Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras dalam keadaan perut kosong.
Gejala Hipoglikemia
Kadar gula darah yang terlalu rendah bisa mengganggu fungsi tubuh, termasuk otak. Itulah mengapa seorang pengidap hipoglikemia biasanya akan mengalami gejala-gejala sebagai berikut:
-
Pusing
-
Pucat
-
Lelah
-
Gemetar
-
Berkeringat
-
Bibir kesemutan
-
Jantung berdebar-debar
-
Sulit berkonsentrasi
-
Mudah marah
-
Lapar
Sementara berikut adalah gejala-gejala yang akan dialami oleh pengidap bila kondisi hipoglikemia sudah semakin memburuk:
-
Mengantuk
-
Gangguan penglihatan
-
Seperti orang kebingungan
-
Gerak-gerik menjadi canggung, seperti orang mabuk
-
Kejang
-
Hilang kesadaran
Gejala yang parah seperti di atas umumnya terjadi ketika kadar gula darah turun secara drastis akibat hipoglikemia tidak mendapat penanganan yang tepat. Karena itu, bila kamu mengidap diabetes dan mencurigai adanya gejala hipoglikemia, sebaiknya kamu segera menemui dokter untuk mendapatkan penanganan secepatnya.
Cara Mengatasi Hipoglikemia
Bila kamu merasakan gejala-gejala hipoglikemia, segera konsumsi makanan-makanan yang mengandung kadar gula tinggi, seperti permen, minuman manis, atau jus buah untuk mengembalikan kadar gula darah ke angka yang normal. Selain itu, pengidap hipoglikemia juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan berkarbohidrat yang bisa dengan cepat diubah menjadi asupan gula oleh tubuh, seperti nasi, roti, sereal, dan biskuit.
Bila gejala yang dialami pengidap sudah terlalu parah atau penanganan awal tadi tidak cukup efektif untuk mengurangi gejala hipoglikemia, sebaiknya segera pergi ke dokter atau rumah sakit. Dokter dapat langsung memberikan suntikan glukagon, yaitu cairan infus yang mengandung glukosa agar kadar gula darah pengidap kembali normal.
Kalau kamu ingin tahu lebih banyak mengenai hipoglikemia, tanyakan saja kepada dokter yang ahli di Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat untuk minta saran kesehatan kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan