Kenalan dengan Fibrosis Paru yang Juga Mematikan
Halodoc, Jakarta - Namanya mungkin masih asing di telinga, tetapi penyakit yang menyerang paru-paru ini dapat digolongkan sebagai penyakit yang mematikan. Fibrosis paru adalah suatu penyakit yang menyerang paru-paru dan menyebabkan kerusakan, gangguan atau luka pada jaringan paru. Kerusakan itu kemudian menyebabkan jaringan di sekitar kantung udara (alveolus) di paru-paru menebal dan kaku, sehingga sulit bagi oksigen untuk masuk ke dalam darah.
Fibrosis paru bisa disebabkan oleh banyak hal, tapi pada beberapa kasus, penyakit ini bisa juga tidak diketahui secara pasti penyebabnya. Kondisi inilah yang disebut fibrosis paru idiopatik (Idiopathic Pulmonary Fibrosis). Sejauh ini, fibrosis paru biasanya menyerang orang-orang berusia di atas 50 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada mereka yang masih berusia di bawah 50.
Penyebab Fibrosis Paru
Ada banyak hal yang dapat menjadi penyebab kerusakan pada jaringan paru-paru, yang kemudian menyebabkan munculnya fibrosis paru. Berikut beberapa di antaranya:
1. Kelanjutan dari Suatu Penyakit
Fibrosis paru bisa muncul sebagai kelanjutan dari beberapa penyakit yang sebelumnya telah dimiliki seseorang, seperti pneumonia, rheumatoid arthritis, sarkoidosis, dermatomyositis, dan berbagai penyakit lain yang berhubungan dengan jaringan di paru-paru.
2. Efek Samping dari Obat-obatan
Kerusakan jaringan di paru-paru juga bisa disebabkan oleh efek samping dari penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat penyakit jantung, obat antiinflamasi, obat kemoterapi, dan antibiotik.
3. Faktor Lingkungan
Paparan zat beracun dari polusi dalam jangka panjang juga secara perlahan dapat merusak jaringan di paru-paru. Beberapa jenis zat yang juga berbahaya dan sebaiknya dihindari adalah debu, polusi kendaraan, serbuk batu bara, asbes, debu dari konstruksi, pekerjaan tambang, dan masih banyak lagi.
4. Usia dan Jenis Kelamin
Secara usia, orang-orang yang berusia di atas 50 tahun lebih rentan terkena fibrosis paru. Sementara dari jenis kelamin, fibrosis paru lebih banyak terjadi pada laki-laki ketimbang perempuan.
5. Faktor Genetik
Faktor genetik atau keturunan juga bisa menjadi salah satu penyebab penyakit ini. Orang dengan keluarga yang memiliki riwayat penyakit paru-paru akan lebih berisiko terkena fibrosis paru.
6. Kebiasaan Merokok
Orang yang memiliki kebiasaan merokok atau sering terpapar asap rokok, cenderung lebih rentan terkena fibrosis paru dibanding mereka yang tidak.
Gejala yang Muncul
Gejala dari fibrosis paru dapat berbeda-beda pada setiap pengidap, tergantung tingkat keparahannya. Bahkan, ada beberapa pengidap yang kondisinya memburuk dengan cepat, dan ada yang cenderung lambat.
Perkembangan gejala fibrosis paru pun biasanya berkembang secara berkala, dengan gejala yang paling sering dialami yaitu sesak napas dan batuk. Sementara gejala-gejala lain yang menyertai adalah sebagai berikut:
- Napas pendek (dyspnea).
- Batuk kering berkepanjangan.
- Mudah lelah.
- Berat badan turun drastis.
- Nyeri otot dan sendi.
- Ujung jari tangan dan kaki membengkak.
Ketahui lebih lengkap lagi mengenai fibrosis paru dengan bertanya langsung pada dokter. Kamu bisa memanfaatkan fitur Chat atau Voice/Video Call di aplikasi Halodoc, untuk mendapatkan informasi lebih lengkap langsung dari ahlinya. Kamu juga bisa mendapatkan kemudahan membeli obat kapan saja dan di mana saja dengan men-download aplikasi Halodoc. Tinggal pesan lewat aplikasi, obat kamu akan langsung diantar ke rumah. Mudah, bukan?
Baca juga:
- Hidup Lebih Sehat dengan Menjaga Kesehatan Paru-paru
- Bukan Cuma Paru-Paru, Tuberkulosis Juga Serang Organ Tubuh Lain
- Jangan Sepelekan Penyakit Paru-Paru Basah! Ini Ciri & Tips Mencegahnya
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan