Kena Gempa, Ini Cara Atasi Traumanya
Halodoc, Jakarta – Trauma adalah satu kondisi yang mungkin saja muncul setelah bencana alam terjadi, salah satunya setelah gempa bumi. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami trauma. Misalnya guncangan hebat seperti kehilangan orang terkasih, kehilangan harta benda atau sekadar perasaan terkejut dan takut akan hal yang baru saja dialami.
Biasanya seseorang yang mengalami trauma akan menunjukkan beberapa gejala seperti sering teringat dan terbayang satu kejadian hingga gangguan tidur. Salah satu yang mungkin terjadi adalah selalu memimpikan kejadian tersebut dan membuat tidur jadi tidak berkualitas.
Beberapa gejala lain yang mungkin terjadi adalah rasa cemas yang tak terkontrol, sulit berkonsentrasi dan mudah marah. Sayangnya, banyak penelitian yang menyebut bahwa wanita memiliki risiko lebih besar untuk mendapatkan trauma setelah bencana. Lantas apa yang harus dilakukan?
Jika kamu mengalami, atau mengetahui seseorang yang mengalami trauma maka usahakan agar ia selalu berada di sekitar keluarga atau orang yang dekat secara emosional. Sebab, sebuah penelitian menyebutkan bahwa dukungan dan kehadiran orang terdekat bisa membantu mencegah dan mengurangi gejala trauma.
Hal ini bisa membuat mereka merasa aman dan nyaman. Serta tak merasa sendirian dalam menghadapi rasa takut yang sangat. Selain itu, ada beberapa terapi lain yang bisa diterapkan untuk mengurangi trauma yang terjadi pascabencana. Cari tahu selengkapnya berikut ini, ya?
- Atur Napas
Setelah diguncang gempa, merasa panik dan ketakutan adalah satu hal yang wajar. Untuk mengurangi serangan ini, cobalah untuk memejamkan mata dan mengatur pernapasan sedemikian rupa. Hal ini bertujuan untuk membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih tenang.
Mulailah dengan cara menarik napas sedalam-dalamnya menggunakan pernapasan diafragma. Lalu buang napas melalui mulut secara perlahan dan ulangi teknik ini selama 10-12 kali. Lakukan hal ini sambil memejamkan mata dan rasakan sensasi tenang yang akan terjadi.
- Ceritakan
Salah satu cara agar rasa takut kamu tidak berubah menjadi trauma adalah dengan menceritakannya. Usahakan agar tidak memendam rasa takut dan rasa panik seorang diri. Berbagi adalah cara paling baik untuk “menyelamatkan diri”.
Maka jika kamu merasa rasa takut pascagempa mungkin akan berubah trauma, cobalah untuk bercerita apapun yang kamu alami dan kamu rasakan pada keluarga atau orang terdekat. Kamu pun tak akan lagi merasa sendirian sehingga lebih mampu dalam menghadapi gejala.
Kalau perlu, kamu bisa meminta bantuan pada keluarga untuk menjaga dan membantu dalam proses penyembuhan. Untuk menghilangkan trauma, tak ada salahnya untuk meminta bantuan dari orang terdekat.
- Beri Waktu
Gempa bumi memiliki satu hal yang unik jika dibandingkan dengan bencana lain. Yaitu seringnya datang secara tiba-tiba dengan guncangan yang bisa membuat siapapun terkejut. Maka memberi waktu pada diri untuk memahami semua hal yang terjadi adalah satu hal yang perlu dilakukan.
Jangan terlalu memaksa diri untuk membuang semua “kenangan” yang diberi oleh sebuah bencana. Alih-alih menyembuhkan trauma, terlalu memaksa untuk melupakan malah bisa membuat kamu lebih ketakutan dan susah sembuh.
Meski butuh waktu, namun jangan sampai kamu terpuruk terlalu lama. Bangkitlah dan mulai lawan rasa takut yang ada. Kalau gejala dirasa malah makin memburuk, segera diskusikan kondisi yang ada dengan ahli. Coba pakai aplikasi Halodoc untuk minta saran atau sekadar bercerita tentang masalah kamu pada dokter. Hubungi dokter lewat Video/Voice Call dan Chat di Halodoc. Ada juga layanan apotik antar yang memudahkan dalam membeli obat, karena pesanan akan diantar dalam waktu satu jam. Jika dokter merekomendasikan lab test, Halodoc juga punya solusinya. Tunggu apalagi, download sekarang di App Store dan Google Play.