Keluar Keringat saat Tidur, Hati-Hati Terkena Hiperhidrosis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   03 Mei 2019
Keluar Keringat saat Tidur, Hati-Hati Terkena HiperhidrosisKeluar Keringat saat Tidur, Hati-Hati Terkena Hiperhidrosis

Halodoc, Jakarta – Salah satu gejala penyakit hiperhidrosis adalah tubuh mengeluarkan keringat secara berlebihan, termasuk saat sedang tidur. Kondisi ini menyebabkan seseorang selalu berkeringat tanpa ada alasan yang jelas. Pengidap hiperhidrosis bisa saja berkeringat meskipun tidak sedang berada dalam suhu yang panas, tidak beraktivitas di bawah matahari, ataupun tidak sedang berolahraga. Biasanya, keringat yang keluar terus mengucur hingga membasahi pakaian, bahkan menetes ke tangan.

Pada dasarnya, hiperhidrosis dibedakan menjadi dua jenis yang tergantung pada penyebabnya. Jenis hiperhidrosis yang pertama adalah hiperhidrosis primer yang umumnya tidak diketahui apa penyebabnya. Meski begitu, jenis hiperhidrosis yang satu ini sering dikaitkan dengan kondisi sistem saraf simpatik dan faktor genetik. Ada juga hiperhidrosis sekunder, di mana kondisi yang satu ini umumnya bisa diidentifikasi penyebabnya.

Hiperhidrosis sekunder biasanya terjadi karena efek samping obat-obatan, infeksi, gangguan sel darah, kehamilan, menopause, serta kondisi kesehatan tertentu, misalnya pengidap Parkinson. Meski sebenarnya bukan kondisi yang serius, tapi keluar keringat secara berlebihan bisa mengganggu kualitas hidup orang yang mengalaminya.

Kondisi ini bisa menyebabkan seseorang mengalami perasaan malu, stres, gelisah, bahkan depresi. Keluar keringat yang terjadi saat malam hari juga bisa mengganggu kualitas tidur pengidapnya.

Baca juga: 5 Alasan Kenapa Seseorang Mudah Berkeringat

Mengenali Gejala Hiperhidrosis

Salah satu gejala khas dari penyakit hiperhidrosis adalah keringat keluar secara berlebihan. Normalnya seseorang berkeringat saat berolahraga, berada di lingkungan yang memiliki suhu panas atau sedang stres. Namun dalam kasus hiperhidrosis, pengidapnya mungkin akan terus berkeringat, bahkan saat sedang tidak melakukan apapun, termasuk saat tidur di malam hari.

Meski minim dampak yang berbahaya, hiperhidrosis sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Terkadang, keluarnya keringat secara berlebihan juga bisa menjadi tanda dari penyakit yang lebih serius.

Apalagi jika keluar keringat berlebihan disertai dengan beberapa gejala, seperti demam atau kenaikan suhu tubuh hingga di atas 40 derajat Celsius, sakit kepala yang tak tertahankan, nyeri di seputar dada, mual, hingga menggigil. Jika itu yang terjadi, segera hubungi dokter untuk mendapatkan pertolongan medis dan menghindari hal yang tidak diinginkan.

Baca juga: Apa Penyebab Keringat Berlebihan pada Wajah?

Meski tidak semua hiperhidrosis berkaitan dengan masalah kesehatan secara keseluruhan, tapi tetap bisa berpengaruh pada kondisi psikis seseorang. Terlalu banyak dan sering mengeluarkan keringat bisa membuat seseorang “mengurung” diri dan menjauh dari lingkungan, karena harus menghabiskan banyak waktu untuk mengatasi masalah keringat, serta menghindari kontak fisik karena sadar akan keadaannya.

Hal ini juga bisa menyebabkan rasa percaya diri menurun dan berujung pada depresi. Dalam tingkat yang lebih serius, keringat berlebihan juga bisa memicu bau badan tidak sedap dan membuat pengidapnya merasa malu serta sulit berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Baca juga: Hidup Nyaman dengan Hiperhidrosis

Dalam beberapa kasus, hiperhidrosis menjadi kondisi yang bisa memicu masalah jika diabaikan. Kondisi ini bisa memicu terjadinya infeksi, karena saat seseorang mengeluarkan banyak keringat risiko kuman dan bakteri berkembang biak pun akan semakin besar pula.

Jika ragu dan butuh saran ahli, coba sampaikan keluhan dan gejala awal hiperhidrosis pada dokter di aplikasi Halodoc. Lebih mudah menghubungi dokter lewat Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan rekomendasi beli obat dan tips menjaga kesehatan. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!