Kelebihan Zat Besi Dapat Pengaruhi Kesehatan Pankreas
Halodoc, Jakarta – Penyimpanan zat besi yang berlebihan terkadang dapat menyebabkan diabetes pada pasien dengan hemochromatosis, penyakit yang diakibatkan oleh kelebihan zat besi. Ini ditandai dengan gangguan pada pankreasnya.
Pada tubuh yang sehat, ketika simpanan zat besi mencukupi, usus mengurangi penyerapan zat besi ini dari makanan dan minuman untuk mencegah levelnya naik terlalu tinggi. Orang dengan gangguan kelebihan zat besi menyerap lebih banyak zat besi dari biasanya berasal dari makanan atau suplemen.
Baca juga: 10 Makanan dengan Kandungan Zat Besi Tinggi untuk Orangtua
Tubuh tidak bisa mengeluarkan zat besi ekstra dengan cukup cepat, sehingga terus menumpuk. Tubuh menyimpannya di jaringan organ, terutama di hati, serta jantung dan pankreas. Ada beberapa jenis gangguan kelebihan zat besi.
Hemochromatosis herediter adalah kondisi primer yang memiliki komponen genetik. Orang juga dapat mengalami hemochromatosis sekunder, yang berkembang sebagai akibat dari penyakit atau kondisi lain.
Tidak Hanya Pengaruhi Kesehatan Pankreas
Sejatinya penumpukan zat besi tidak hanya memengaruhi kesehatan pankreas, tetapi juga organ tubuh lainnya seperti hati, jantung, dan kulit. Ketika zat besi menumpuk pada pankreas maka dapat memicu kerusakan pankreas. Pankreas yang rusak dapat menyebabkan perubahan kadar insulin yang memicu penyakit diabetes.
Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Iron Disorder Institute disebutkan kalau kelebihan zat besi dapat meningkatkan risiko penyakit hati (sirosis, kanker), serangan jantung atau gagal jantung, diabetes mellitus, osteoarthritis, osteoporosis, sindrom metabolik, hipotiroidisme, hipogonadisme, sampai kematian dini.
Kelebihan zat besi dapat diwariskan (genetik) atau diperoleh dengan menerima banyak transfusi darah, mendapatkan suntikan atau suntikan zat besi, atau mengonsumsi zat besi tambahan tingkat tinggi.
Beberapa kelainan genetik yang menyebabkan kelebihan zat besi antara lain adalah herediter hemochromatosis (semua tipe), penyakit sel sabit, thalasemia, dan penyakit lainnya. Informasi lebih detail mengenai penyakit yang ditimbulkan oleh kelebihan zat besi bisa ditanyakan langsung lewat aplikasi Halodoc.
Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.
Tanda Mengalami Kelebihan Zat Besi
Bagaimana kamu tahu kalau kamu mengalami kelebihan zat besi? Beberapa tanda ataupun gejalanya adalah kelelahan, kelemahan, penurunan berat badan, sakit perut, kadar gula darah tinggi, hiperpigmentasi atau kulit berubah warna menjadi perunggu, hilangnya libido atau dorongan seksual, pengurangan ukuran testis, dan frekuensi haid berkurang atau tidak ada.
Baca juga: Dibutuhkan Tubuh, Ini Tips Agar Anak Doyan Sayur
Bila tidak ditangani kelebihan zat besi dapat memicu gangguan kesehatan yang lebih kompleks, seperti radang sendi, penyakit hati atau sirosis (jaringan parut permanen) hati, pembesaran hati, diabetes, hipotiroidisme, penyakit jantung, dan pankreatitis.
Zat besi adalah mineral penting dan seperti banyak nutrisi lain, asupan zat besi bisa berbahaya bila dikonsumsi dalam jumlah tinggi. Zat besi sebagai mineral makanan sebagian besar digunakan oleh sel darah merah.
Zat besi menjadi bagian penting dari hemoglobin di mana hemoglobin bertanggung jawab untuk mengirimkan oksigen ke semua sel-sel tubuh. Ada dua jenis zat besi, yaitu:
- Heme iron
Jenis zat besi ini hanya ditemukan dalam makanan hewani yang sebagian besar dalam daging merah. Ini diserap lebih mudah daripada besi non-heme.
- Zat non-heme
Sebagian besar zat besi adalah dalam bentuk non-heme. Ini ditemukan pada hewan dan tumbuhan. Penyerapannya dapat ditingkatkan dengan asam organik, seperti vitamin C, tetapi berkurang bila dengan senyawa nabati.
Orang-orang yang mendapat sedikit atau tanpa zat besi heme dalam makanan mereka berisiko tinggi mengalami kekurangan zat besi.
Baca juga: Ketahui 2 Fungsi Organ Pankreas pada Tubuh Manusia