Kelebihan Kolesterol, Ini Penyebab Hiperkolesterolemia
Halodoc, Jakarta – Hiperkolesterolemia adalah penyakit yang terjadi saat kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal. Kolesterol tinggi menjadi menumpuk, mempersempit pembuluh darah dan membuat pengidapnya berisiko terserang penyakit jantung koroner, stroke, hingga serangan jantung. Agar kamu lebih waspada, ketahui penyebab hiperkolesterolemia di sini.
Baca Juga: Awas! Kolesterol Tinggi Picu Berbagai Penyakit
Penyebab dan Faktor Risiko Hiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemia disebabkan karena kombinasi faktor genetik dan gaya hidup kurang sehat. Berikut penyebab dan faktor risiko hiperkolesterolemia yang perlu diwaspadai:
-
Riwayat keluarga. Seseorang berisiko tinggi mengidap hiperkolesterolemia jika ada riwayat keluarga dengan kondisi serupa. Kondisi ini disebut familial hypercholesterolemia, dipicu oleh mutasi sejumlah gen, seperti APOB, LDLR, LDLRAP1, dan PCSK9.
-
Pola makan yang buruk. Misalnya, terlalu banyak konsumsi makanan tinggi kolesterol, seperti otak sapi, kuning telur, daging merah, gorengan, junk food, dan produk susu hewani.
-
Lingkar pinggang besar. Hiperkolesterolemia berisiko terjadi pada pria dengan lingkar pinggang di atas 102 sentimeter dan wanita dengan lingkar pinggang di atas 89 sentimeter.
-
Kebiasaan merokok. Selain menurunkan kadar kolesterol baik (high density lipoprotein/HDL), merokok juga merusak dinding pembuluh darah dan memicu penumpukan lemak.
-
Kurang olahraga, meningkatkan risiko terjadinya hiperkolesterolemia, terutama bagi seseorang yang gemar konsumsi makanan kolesterol tinggi. Pasalnya, olahraga membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (low density lipoprotein/LDL) dan trigliserida. Dengan berolahraga rutin, jumlah protein yang mengangkut kolesterol dalam darah menjadi lebih banyak dan kadar lipoprotein membesar, sehingga mencegah terjadinya penimbunan plak pada pembuluh darah.
-
Masalah medis tertentu, seperti diabetes dan obesitas.
Baca Juga: Makan Makanan Berlemak, Perlu Tahu Ciri-Ciri Kolesterol Naik
Pentingnya Pemeriksaan Rutin Kadar Kolesterol
Hiperkolesterolemia jarang menunjukkan gejala, karena kebanyakan pengidap menyadarinya setelah muncul komplikasi, seperti serangan jantung dan stroke. Itu mengapa penting bagi kamu untuk melakukan pemeriksaan kolesterol rutin, terutama jika ada riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi.
Pemeriksaan kolesterol dilakukan minimal satu kali pada anak berusia 9-11 tahun dan remaja berusia 17-21 tahun. Sedangkan untuk orang berusia lebih dari 21 tahun, pemeriksaan sebaiknya dilakukan tiap 4-6 tahun sekali.
Pemeriksaan dianjurkan lebih sering pada pengidap diabetes, obesitas, dan serangan jantung. Kamu bisa melakukan pemeriksaan kolesterol di rumah atau di fasilitas kesehatan terdekat. Jika melakukannya di rumah, gunakan alat cek kolesterol yang bisa dibeli di apotek atau toko alat kesehatan.
Baca Juga: Tips Mengecek Gula Darah dan Kolesterol di Rumah
Itulah penyebab hiperkolesterolemia yang perlu diketahui. Untuk mencegah kolesterol tinggi, sangat penting untuk menerapkan gaya hidup sehat. Di antaranya dengan berhenti merokok, konsumsi makanan sehat (termasuk membatasi konsumsi garam harian), rutin berolahraga (setidaknya 20-30 menit per hari), dan jaga berat badan tetap ideal.
Kalau kamu punya pertanyaan seputar kolesterol, jangan ragu bertanya pada dokter Halodoc. Kamu hanya perlu membuka aplikasi Halodoc dan masuk ke fitur Talk to A Doctor untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!