Kebiasaan yang Ternyata Menjadi Pemicu Terkena Varises Esofagus
Halodoc, Jakarta – Varises esofagus adalah kondisi abnormal di mana pembuluh darah membesar di tabung yang menghubungkan tenggorokan dan lambung (esofagus). Kondisi ini paling sering terjadi pada orang dengan penyakit hati yang serius.
Varises esofagus berkembang ketika aliran darah normal ke hati terhambat oleh gumpalan atau jaringan parut di hati. Penyumbatan ini menyebabkan darah mengalir ke pembuluh darah yang lebih kecil yang tidak dirancang untuk membawa volume darah dalam jumlah besar. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan yang mengancam jiwa.
Varises esofagus biasanya tidak memberikan tanda atau gejala tertentu, kecuali pengidapnya mengeluarkan darah, seperti:
-
Terdapat sejumlah besar darah pada muntahan
-
Kotoran menghitam dan terdapat bercak darah
-
Sensasi pusing yang tidak menyenangkan
-
Kehilangan kesadaran (dalam kasus yang parah)
Dokter mungkin mencurigai adanya varises jika kamu memiliki tanda-tanda penyakit hati, termasuk:
-
Warna kuning di kulit dan mata (penyakit kuning)
-
Mudah berdarah atau memar
-
Penumpukan cairan di perut (asites)
Varises esofagus kadang-kadang terbentuk ketika aliran darah ke hati tersumbat. Situasi ini terjadi ketika aliran darah naik, sehingga meningkatkan tekanan di dalam pembuluh darah besar (vena porta) yang membawa darah ke hati.
Tekanan ini (hipertensi portal) memaksa darah untuk mencari jalur lain melalui pembuluh darah yang lebih kecil, seperti yang ada di bagian bawah esofagus. Hal ini menyebabkan balon-balon vena berdinding tipis mendapatkan suplai darah tambahan yang terkadang bisa menyebabkan pembuluh darah pecah dan terjadi perdarahan.
Penyebab varises esofagus meliputi:
-
Jaringan parut hati yang parah (sirosis)
Sejumlah penyakit hati termasuk infeksi hepatitis, penyakit hati alkoholik, penyakit hati berlemak, dan gangguan saluran empedu yang disebut sirosis bilier primer yang dapat menyebabkan sirosis.
-
Bekuan darah (trombosis)
Bekuan darah di vena portal atau vena yang masuk ke vena portal (vena limfa) dapat menyebabkan varises esofagus.
-
Infeksi parasit
Schistosomiasis adalah infeksi parasit yang ditemukan di beberapa bagian Afrika, Amerika Selatan, Karibia, Timur Tengah, dan Asia Tenggara. Parasit dapat merusak hati, serta paru-paru, usus dan kandung kemih
Meskipun banyak orang dengan penyakit hati lanjut mengembangkan varises esofagus, tetapi kebanyakan tidak akan mengalami pendarahan. Varises lebih mungkin berdarah jika seseorang memiliki beberapa kebiasaan ataupun faktor risiko sebagai berikut:
-
Tekanan vena portal tinggi
Risiko perdarahan meningkat dengan jumlah tekanan di vena portal (hipertensi portal).
-
Varises besar
Semakin besar variasinya, maka semakin besar kemungkinan mereka mengalami pendarahan.
-
Tanda merah pada varises
Ketika dilihat melalui endoskopi yang dilewatkan ke tenggorokan, beberapa varises menunjukkan garis-garis merah yang panjang atau bintik-bintik merah. Tanda-tanda ini menunjukkan risiko perdarahan yang tinggi.
-
Sirosis berat atau gagal hati
Semakin parah penyakit lever, maka semakin besar kemungkinan varises mengalami perdarahan.
-
Konsumsi alkohol
Risiko kamu mengalami perdarahan varises jauh lebih besar jika kamu rutin mengonsumsi alkohol.
Komplikasi paling serius dari varises esofagus adalah perdarahan. Setelah kamu mengalami episode perdarahan, kamu akan mengalami peningkatan risiko episode perdarahan. Mengalami kehilangan darah yang cukup banyak bisa membuatmu mengalami shock, yang dapat menyebabkan kematian.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai varises esofagus serta penanganannya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan