Kebiasaan yang Ternyata Dapat Menyebabkan Vaginosis Bakterialis
Halodoc, Jakarta - 2 dari 3 wanita di seluruh dunia pasti pernah merasakan kondisi seperti ini, yaitu ketika cairan keputihan keluar lebih banyak daripada biasanya. Jika kamu mengalami kondisi ini, kamu harus waspada. Karena bisa saja ini menandakan suatu penyakit atau berkembangnya suatu bakteri di wilayah Miss V.
Kondisi ini disebut juga vaginosis bakterialis. Keluarnya cairan keputihan yang berlebihan disebabkan oleh terganggunya keseimbangan flora normal di dalam Miss V. Pada pengidap vaginosis bakterialis, jumlah bakteri baik di dalam Miss V berkurang, sehingga tidak mampu untuk melawan infeksi yang terjadi.
Vaginosis bakterialis merupakan suatu infeksi pada Miss V yang terjadi akibat bertambah banyaknya organisme atau bakteri di dalam Miss V. Kondisi ini dapat dialami oleh wanita di segala usia. Namun, sebagian besar terjadi ketika wanita dalam masa reproduksi, yaitu usia 15-45 tahun.
Penyebab kondisi ini yaitu gardnerella vaginalis, yaitu bakteri berbentuk batang yang dapat bertahan hidup dengan maupun tanpa oksigen. Organisme ini telah terbukti menyebabkan berbagai macam infeksi. Meski dapat menyebabkan berbagai infeksi pada manusia, bakteri ini paling dikenal sebagai penyebab timbulnya penyakit vaginosis bakterialis.
Vaginosis bakterialis termasuk infeksi ringan. Namun, jika dibiarkan tanpa pengobatan, dapat menyebabkan infeksi menular seksual dan komplikasi selama masa kehamilan. Bakteri yang berlebihan di dalam Miss V bisa menyebabkan iritasi, peradangan, dan bau busuk pada Miss V setelah berhubungan intim.
Pada 50-70 persen wanita tidak menimbulkan gejala atau keluhan apa pun. Namun, pada sebagian wanita lainnya, gejala yang timbul yaitu keputihan yang berlebih. Keputihan tersebut memiliki tekstur encer dan berwarna kelabu atau putih.
Gejala yang umum dari kondisi ini adalah rasa sakit saat buang air kecil, berhubungan intim, kulit di sekitar vulva menjadi meradang dan kemerahan, serta rasa gatal dan iritasi pada vulva dan Miss V. Selain itu, penyakit ini dapat terjadi berulang karena bakteri dapat berkembangbiak dan bermultiplikasi.
Penyebab pasti terganggunya keseimbangan pertumbuhan bakteri di dalam Miss V belum diketahui secara pasti. Namun, sejumlah faktor diduga dapat meningkatkan risiko wanita mengalami vaginosis bakterialis, antara lain:
-
Terlalu sering berganti pasangan dan tidak menggunakan alat pengaman.
-
Perempuan yang merokok.
-
Penurunan bakteri baik lactobacillus secara alami.
-
Adanya riwayat penyakit menular seksual.
-
Reaksi terhadap antibiotik.
-
Penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang yang dimasukkan ke dalam Miss V.
Ketidakseimbangan bakteri di dalam Miss V merupakan penyebab utama infeksi bakteri pada Miss V. Biasanya, bakteri yang menguntungkan akan membanjiri jumlah bakteri yang berbahaya pada Miss V.
Jika jumlah bakteri berbahaya bertambah terlalu banyak, kondisi tersebut akan mengganggu keseimbangan. Selain itu, jumlah bakteri yang menguntungkan akan berkurang, sehingga menyebabkan vaginosis bakterialis.
Untuk pencegahan, kamu dapat menggunakan kondom sebagai alat untuk mencegah penularan penyakit seksual, setia terhadap satu pasangan, dan tidak melakukan hubungan intim hingga kamu dinyatakan sembuh oleh dokter.
Diskusikan segera dengan dokter ahli apabila kamu mengalami keputihan secara berlebihan. Karena hal ini merupakan penyebab utama kondisi vaginosis bakterialis. Kamu bisa ngobrol langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc melalui Chat, Voice/Video Call. Nah, setelah berdiskusi tentang kondisi kesehatan kamu, kamu bisa langsung membeli obat yang kamu butuhkan. Pesanan kamu akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!
Baca juga:
- Pentingnya Menjaga Keseimbangan pH Miss V
- 4 Infeksi Miss V yang Perlu Diketahui Kaum Hawa
- Jika Mengalami 3 Hal Ini Bisa Jadi Tanda Bacterial Vaginosis
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan