Kebiasaan Merokok Dapat Sebabkan Ulkus Duodenum, Benarkah?
Halodoc, Jakarta - Bagi kamu yang hobi merokok atau seorang perokok aktif, mungkin sudah tahu apa saja bahaya dan dampak negatif yang ditimbulkan dari benda yang kaya tar serta nikotin tersebut. Masalah paru-paru dan mulut adalah dua yang paling serius dan membahayakan. Namun, ternyata masih ada lagi penyakit yang dapat mengincar para perokok, yaitu ulkus duodenum.
Gangguan kesehatan ini terjadi pada saluran pencernaan, tepatnya menyerang usus 12 jari di bagian dindingnya berupa luka terbuka. Akibatnya, terjadi nyeri pada bagian ulu hati bahkan bisa memicu terjadinya muntah darah. Lalu, benarkah ulkus duodenum terjadi karena kebiasaan merokok?
Merokok dan Ulkus Duodenum
Faktanya, terjadinya ulkus duodenum tidak ada hubungannya dengan konsumsi makanan pedas berlebihan, stres atau merokok. Tetapi, kamu tidak bisa langsung berlega hati, karena ketiga hal tersebut, terlebih merokok bisa meningkatkan risiko, bahkan membuat luka semakin sulit diobati.
Baca juga: Bukan Maag, Ini Ciri Tukak Lambung
Sebenarnya, apa hubungan merokok dan ulkus duodenum ini? Ketika kamu merokok, aliran darah yang mengalir menuju lambung dan usus akan mengalami penurunan. Nah, inilah yang mengakibatkan lambung dan usus mudah terluka. Tidak hanya itu, kebiasaan merokok bisa meningkatkan tingginya pertumbuhan bakteri jenis H. pylori yang menjadi penyebab utama terjadinya peradangan dan infeksi pada lambung dan usus.
Lalu, Apa Penyebab Utama dari Ulkus Duodenum?
Selain infeksi bakteri, ulkus duodenum terjadi karena konsumsi obat berjenis antiinflamasi nonsteroid dalam jangka waktu yang lama. Dua hal ini mengakibatkan terganggunya perlindungan pada bagian dinding usus 12 jari, sehingga rentan luka dan iritasi. Obat lain yang turut memicu adalah kortikosteroid.
Baca juga: Ini yang Dimaksud Ulkus Peptikum
Lalu, riwayat penyakit tertentu turut berperan terhadap terjadinya ulkus duodenum, seperti kanker pada lambung atau paru-paru, infeksi pada paru-paru, stroke, dan sindrom langka Zoolinger-Ellison. Sementara itu, faktor yang meningkatkan risikonya adalah:
-
Memiliki riwayat tukak lambung atau ulkus duodenum, sehingga memungkinkan terjadinya kekambuhan.
-
Konsumsi alkohol berlebihan.
-
Perokok aktif.
-
Terlalu sering konsumsi makanan pedas yang memicu peradangan pada lambung.
-
Stres.
-
Berusia 70 tahun atau lebih.
Tidak jauh berbeda dengan gangguan pencernaan seperti sakit maag atau lainnya, ulkus duodenum memiliki gejala utama terjadinya nyeri pada bagian ulu hati, terlebih ketika perut sedang kosong. Gejala lainnya yang teridentifikasi seperti mual dan muntah, tubuh lemas, perut terasa penuh atau kembung, heartburn, penurunan nafsu makan hingga kesulitan bernapas.
Baca juga: 5 Makanan Penyebab perut Kembung
Namun, jika kamu mengalami buang air besar berdarah, berwarna hitam layaknya aspal, muntah darah, dan penurunan berat badan secara signifikan, segera periksakan diri ke dokter. Kondisi ini membahayakan dan membutuhkan pertolongan medis segera untuk menghindari terjadinya komplikasi.
Pencegahan utama yang harus dilakukan agar tidak mengalami ulkus duodenum yaitu berhenti merokok, hindari terlalu banyak makanan pedas, berhenti konsumsi alkohol, kelola stres dengan baik, dan budayakan selalu pola hidup dan pola makan yang sehat. Jangan abaikan istirahat, dan rutinlah berolahraga.
Jika memang dibutuhkan, konsumsi vitamin untuk menjaga imunitas tubuh. Kini, kamu bisa membelinya dengan mudah melalui aplikasi Halodoc. Aplikasi ini bisa kamu download secara gratis di ponsel kamu. Beli obat dan vitamin kapan saja, tinggal pesan lewat Halodoc.