Waspada, 5 Kebiasaan Ini Bisa Sebabkan Impotensi
Halodoc, Jakarta – Salah satu gangguan seksual yang mengancam pria adalah impotensi alias disfungsi ereksi. Kondisi ini menyebabkan seorang pria tidak mampu ereksi atau mempertahankan ereksi. Impotensi bahkan menyebabkan seseorang tidak dapat ereksi meski ada rangsangan seksual. Meski tidak berbahaya, tapi impotensi bisa mengganggu pengidap maupun pasangannya.
Umumnya, gangguan ini terjadi pada pria berusia 40 tahun ke atas. Namun belakangan, impotensi juga banyak menyerang pria di usia muda. Gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari menjadi penyebabnya. Lantas, apa saja sebenarnya kebiasaan yang bisa menyebabkan impotensi?
1. Pola Tidur Berantakan
Pola tidur yang berantakan ternyata menjadi salah satu pemicu impotensi. Nyatanya, tubuh manusia membutuhkan istirahat cukup agar kondisi kesehatan dan fungsi organ tubuh bisa berjalan dengan normal. Gangguan pada pola tidur bisa menyebabkan terjadinya berbagai gangguan kesehatan, salah satunya penurunan performa seksual hingga menyebabkan impotensi.
Baca juga: 3 Masalah Psikologi Jadi Penyebab Impotensi
2. Konsumsi Alkohol
Kebiasaan mengonsumsi alkohol secara berlebihan tidak hanya memicu gangguan pada organ hati, tapi juga bisa mengacaukan kehidupan seksual seorang pria. Alkohol memiliki sifat depresan sistem saraf yang bisa memblokir impuls saraf serta menghalangi komunikasi otak dengan tubuh. Kondisi ini kemudian juga akan memengaruhi sistem kerja saraf saat ereksi.
3. Merokok
Selain konsumsi alkohol, kebiasaan merokok ternyata juga bisa meningkatkan risiko pria mengalami impotensi. Pasalnya, kandungan nikotin dalam rokok bisa menumpuk di dalam tubuh. Timbunan nikotin tersebut kemudian bisa menyebabkan gangguan pada aliran darah, termasuk pada alat vital. Kondisi ini bisa membuat aliran darah tidak lancar serta menyebabkan ereksi tidak berjalan dengan normal.
4. Olahraga Berlebihan
Olahraga adalah hal yang baik, dan dibutuhkan untuk menjaga tubuh tetap bugar. Tapi hati-hati, berlebihan dalam olahraga ternyata juga bisa memicu hal yang tidak diinginkan. Olahraga berlebihan bisa meningkatkan risiko cedera, dan ternyata juga bisa memicu impotensi dan gangguan pada kesuburan.
Olahraga berlebihan bisa menyebabkan kadar testosteron dalam tubuh mengalami penurunan. Sebaliknya, kurang berolahraga juga bisa meningkatkan risiko penyakit ini. Maka dari itu, pastikan untuk berolahraga secukupnya saja sesuai kebutuhan tubuh.
Baca juga: Waspada Gangguan Testosteron Dapat Sebabkan Impotensi
5. Konsumsi Obat Tertentu
Risiko impotensi juga bisa meningkat akibat konsumsi obat-obatan tertentu. Obat-obatan antidepresi, seperti amitriptilin, diazepam, obat-obatan antihistamin, misalnya cimetidine, obat-obatan untuk penyakit Parkinson, kemoterapi, obat-obatan antinyeri golongan opioid, contohnya morphine, dan codeine (sering digunakan untuk obat batuk kering atau antitusif).
Gangguan ini rentan menyerang pria yang sering mengonsumsi obat tekanan darah tinggi. Selain obat-obatan tersebut, beberapa kondisi dan riwayat penyakit tertentu yang berisiko menyebabkan impotensi. Nyatanya, penyakit darah tinggi alias hipertensi memang sering dikaitkan dengan risiko impotensi.
Hipertensi dapat menyebabkan impotensi karena arteri menjadi kurang fleksibel dan sempit. Hal itu bisa menyebabkan aliran darah menuju arteri menjadi semakin berkurang, dan berdampak pada peredaran darah di sekitar Mr. P.
Selain gaya hidup, ternyata ada beberapa hal lain yang menjadi penyebab impotensi. Kondisi ini bisa disebabkan oleh tekanan psikologis, seperti stres, merasa takut, gelisah, serta depresi. Kondisi kesehatan juga bisa berpengaruh.
Risiko impotensi meningkat pada orang-orang yang mengidap penyakit, seperti penyakit Parkinson, stroke, Alzheimer, epilepsi, diabetes tipe 2, obesitas, serta jantung. Kondisi ini juga bisa terjadi karena adanya cedera pada Mr. P, tulang belakang, panggul, ataupun kandung kemih.
Baca juga: Bukan Rahasia, Alasan Pria Mengidap Ejakulasi Dini
Mengalami gejala mirip impotensi? Pastikan dengan melakukan pemeriksaan di rumah sakit yang sesuai. Kamu bisa mencari dan memilih rumah sakit terbaik pilihan kamu di aplikasi Halodoc. Janjian dengan dokter kini bisa lebih mudah dan terencana. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!