Kebiasaan Baru yang Diprediksi Muncul karena Corona

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   29 April 2020
Kebiasaan Baru yang Diprediksi Muncul karena CoronaKebiasaan Baru yang Diprediksi Muncul karena Corona

Halodoc, Jakarta - Adanya pandemi virus corona telah memberi perubahan drastis pada gaya hidup dan kebiasaan orang saat ini. Meskipun kondisi saat ini merugikan banyak orang dalam berbagai aspek, di sisi lain ada hal-hal positif yang menyertai. Salah satunya adalah orang-orang saat ini lebih menjaga kebersihan diri. Berikut kebiasaan baru yang diprediksi akan terus berlanjut seusai pandemi virus corona:

Baca Baca juga: Ini 3 Asupan Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Corona

  • Tidak Berjabat Tangan

Salah satu perubahan yang paling terlihat pada norma-norma sosial sejak virus corona menghantam adalah menghindari jabat tangan. Dengan tidak berjabat tangan, berarti ada perubahan budaya dalam cara menyapa. Hal ini diprediksi akan terus dilakukan selepas virus corona menghilang.

Infeksi COVID-19 yang semakin meluas saat ini, praktik berjabat tangan, pelukan, dan ciuman adalah cara menyapa yang harus ditinggalkan. Selain melakukan kontak fisik, saling menyapa dapat dilakukan dengan anggukan kepala, atau semua tindakan yang memungkinkan seseorang untuk menghindari sentuhan langsung.

  • Hand Sanitizer di Tempat Umum 

Saat ini, mungkin kamu sering melihat hand sanitizer banyak berada di tempat umum. Kebiasaan baik yang satu ini juga diprediksi masih berlangsung saat selesainya wabah virus corona ini.

Sebagai contoh saat ini, semua tempat perbelanjaan bahan pangan menyediakan hand sanitizer di pojok-pojok tempat perbelanjaan dan pintu masuk. Dengan menempatkan hand sanitizer di sekitar, semua orang akan lebih memperhatikan kebersihan tangan mereka sebelum menyentuh apapun. 

Baca juga: Jenis Sel Manusia yang Rentan Terinfeksi COVID-19 

  • Remote saat Bekerja

Wabah virus corona membuat hampir semua perusahaan memberlakukan work from home bagi karyawannya. Sebelum wabah ini, istilah work from home dikenal dengan istilah remote. Setelah pandemi berakhir, bisa saja perusahaan akan lebih longgar dalam memberlakukan remote pada karyawannya.

Bekerja dari rumah tidak hanya membuat seseorang lebih produktif, tapi juga lebih memiliki waktu luang untuk beristirahat dan tidak pusing di jalan karena harus menghadapi kemacetan setiap hari. Di era pandemi seperti sekarang ini, banyak perusahaan yang melakukan wawancara jarak jauh via telepon atau video call.

Saat pandemi berakhir, bisa saja kebiasaan-kebiasaan tersebut terus dilanjutkan mengingat efisiensi waktu dan tenaga lebih penting. Sama halnya dengan berobat, kamu dapat melakukannya tanpa harus repot pergi ke fasilitas kesehatan, silahkan diskusikan langsung dengan dokter ahli di aplikasi Halodoc jika kamu mengalami keluhan masalah kesehatan, ya!

  • Menggunakan Buku Jari atau Siku saat Menekan Tombol

Sebelum virus corona menjadi masalah kesehatan dunia yang serius, kebanyakan dari orang tidak mengetahui lokasi sehari-hari yang sarat dengan kuman. Tempat-tempat tersebut termasuk ATM, lift kantor, gagang pintu, atau mesin finger print. 

Untuk mencegah penyebaran virus dari benda-benda tersebut, kamu bisa menggunakan buku jari atau siku saat menekan tombol atau membuka pintu. Bukan dengan telapak atau jari-jari tangan. Bukan hanya itu saja, kamu perlu rajin membersihkan meja kerja dan peralatan kantor yang kamu pakai dengan desinfektan atau tisu dengan 60 persen kadar alkohol.

  • Mencuci Tangan

Hal baik lainnya yang diprediksi terus dilakukan setelah wabah virus corona adalah mencuci tangan. Praktik mencuci tangan dapat dilakukan di bawah air mengalir dengan menggunakan sabun. Kemudian gosok seluruh permukaan tangan selama kurang lebih 20 detik. Setelah itu bilas dengan air yang mengalir.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Berenang Bisa Tularkan Virus Corona?

Hal terakhir yang diprediksi masih dilakukan setelah pandemi berakhir adalah menghindari tempat keramaian. Jika memang harus pergi ke tempat keramaian, seperti supermarket. Jangan lupa untuk menggunakan masker untuk menghindari masuknya kuman atau virus ke dalam tubuh, ya!

Referensi:

The Atlantic. Diakses pada 2020. The Virus Is a Reminder of Something Lost Long Ago.
Reader’s Digest. Diakses pada 2020. 13 Everyday Habits That Could (and Should) Change Forever After Coronavirus.