Kapan Operasi Diperlukan untuk Mengobati Tumor Tulang?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   03 Oktober 2019
Kapan Operasi Diperlukan untuk Mengobati Tumor Tulang?Kapan Operasi Diperlukan untuk Mengobati Tumor Tulang?

Halodoc, Jakarta - Munculnya jaringan dan benjolan pada tulang sebagai akibat dari bertumbuhnya sel secara tidak terkendali bisa memicu terjadinya tumor tulang. Munculnya bisa pada bagian tulang mana saja, tetapi sering terjadi pada tulang panggul dan tulang panjang yang ada di tangan dan kaki. Sebenarnya, kebanyakan tumor yang muncul pada tulang tidak mematikan alias bersifat jinak. 

Meski begitu, bukan berarti eksistensinya tidak menyebabkan tulang mengalami kerusakan. Kehadiran tumor membuat tulang mengalami perlemahan dan membuat tulang rentan terhadap benturan. Jika sifatnya ganas, tumor berkembang menjadi kanker. Jenis tumor ganas bisa menyebar ke bagian tubuh lain dan merusak jaringan lain yang sehat. 

Kapan Dilakukan Operasi untuk Mengobati Tumor Tulang?

Pengobatan dari tumor tulang bergantung pada sifat tumor yang menyerang tulang tubuhmu. Penanganan antara tumor jinak dan ganas tentu berbeda. Kalau tumor tulang bersifat jinak, kamu akan melakukan pemeriksaan dan pengobatan rutin. Tumor ini bisa menghilang, tidak menunjukkan adanya perubahan, bahkan bisa membesar ukurannya. 

Baca juga: Apakah Tumor Tulang Termasuk Penyakit Berbahaya?

Meski begitu, pada beberapa kasus tumor tulang yang jinak, dokter melakukan tindakan pembedahan alias operasi. Pasalnya, tumor jinak tetap memiliki kemungkinan untuk menyebar ke area tubuh lain atau bahkan berubah menjadi tumor yang ganas. Kerusakan struktur tulang pun sangat mungkin terjadi meski tumor bersifat jinak. 

Operasi menjadi tindakan pengobatan utama ketika tumor tulang yang bersarang pada tubuhmu bersifat ganas. Namun, pengobatannya tetap dilakukan berdasarkan jenisnya, juga sejauh pada tumor ini sudah menyebar di tubuh. Pengobatan tumor ganas ini dikombinasikan dengan kemoterapi dan radioterapi untuk membunuh sel-sel tumor yang masih tersisa dan tidak bisa diangkat melalui operasi. 

Penyebab, Gejala, dan Faktor Risiko Tumor Tulang

Umumnya, tumor tumbuh di dalam tubuh karena adanya sel yang mengalami mutasi. Seharusnya, sel tubuh ini berkembang, mati, dan berganti dalam satu siklus tertentu. Namun, tetap ada potensi terjadinya mutasi sel dan pertumbuhannya yang tidak terkendali. Ketika itu terjadi, akan mengakibatkan penumpukan sel dan terbentuknya jaringan tumor. 

Baca juga: Mengidap Tumor Tulang, Apakah Bisa Disembuhkan?

Meski begitu, ada penyebab lain yang secara tidak langsung masih berpengaruh terhadap perkembangan tumor pada tubuh, seperti cedera pada tulang, keturunan, efek samping dari melakukan terapi radiasi atau kemoterapi, mengonsumsi obat antikanker, dan pernah mengalami patah tulang dan pemasangan implan logam. Penyebab ini masih didukung dengan beberapa faktor yang semakin meningkatkan risikonya.

Usia menjadi faktor risiko tumor tulang yang paling berperan, begitu pula dengan faktor genetik. Faktor risiko lainnya adalah pernah menjalani terapi penanganan kanker dan jenis kelamin. Nyatanya, tumor tulang lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan dengan perbandingan 1,22 berbanding 1. 

Sementara itu, gejala dari tumor tulang sangat bervariasi. Paling umum adalah adanya benjolan yang muncul pada suatu tempat di tubuh. Kamu akan lebih sering berkeringat pada malam hari, suhu tubuh meningkat atau demam, dan merasakan nyeri yang terus bertambah seiring dengan berjalannya waktu. 

Baca juga: Jangan Keliru, Inilah Mitos Mengenai Tumor Tulang

Namun, pada kasus tumor tulang yang sifatnya jinak, gejala atau rasa sakit mungkin tidak terasa. Bahkan, kamu bisa saja tidak menyadari jika ada benjolan pada tulang. Oleh karena itu, melakukan pemeriksaan rutin tentu perlu untuk deteksi dini dan pengobatan yang tepat. Buat janji dengan dokter favoritmu di rumah sakit mana saja untuk memudahkan pengobatanmu, atau tanyakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc dengan memilih fitur Tanya Dokter

Referensi: 
WebMD. Diakses pada 2019. Bone Tumors.
Healthline. Diakses pada 2019. Bone Tumors.
Orthoinfo. Diakses pada 2019. Bone Tumors.