Jantung Berdetak Cepat, Inilah Cara Diagnosis Fibrilasi Ventrikel

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   02 April 2019
Jantung Berdetak Cepat, Inilah Cara Diagnosis Fibrilasi VentrikelJantung Berdetak Cepat, Inilah Cara Diagnosis Fibrilasi Ventrikel

Halodoc, Jakarta - Fibrilasi ventrikel tidak selalu diketahui apa penyebabnya. Hanya saja salah satu penyebab tersering adalah gangguan arus listrik yang berlangsung pada jantung setelah seseorang mengalami serangan jantung pada waktu sebelumnya. Atau bisa juga karena masalah lain yang menyebabkan pembentukan jaringan parut pada otot jantung akibat serangan jantung sebelumnya.

Terkadang, fibrilasi ventrikel dapat diawali dengan denyut jantung yang sangat cepat, yang dikenal dengan istilah takikardia ventrikel. Pemompaan jantung yang cepat tetapi terus terjadi ini disebabkan oleh adanya arus listrik abnormal yang diawali di ventrikel. Kebanyakan kasus fibrilasi ventrikel berkaitan dengan adanya gangguan jantung yang pernah terjadi sebelumnya.

Fibrilasi ventrikel merupakan kondisi darurat yang harus dideteksi secara cepat pemeriksaan denyut nadi dan pemeriksaan rekam jantung. Denyut nadi pengidap ventrikel fibrilasi tidak akan teraba, dan pada hasil pemeriksaan rekam jantung akan tampak gelombang listrik yang tidak normal. Diagnosis tambahan akan dilakukan setelah ventrikel fibrilasi teratasi, dengan tujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya fibrilasi ventrikel. Pemeriksaan tersebut yakni:

Baca juga: Jantung Bermasalah, Ini Cara Cegah Fibrilasi Ventrikel

  • Pantauan jantung. Monitor jantung yang mendeteksi aliran listrik jantung dapat menunjukkan jika jantung berdetak dengan tidak menentu maupun tidak berdetak sama sekali.

  • Pemeriksaan nadi. Pada fibrilasi ventrikel, nadi dapat tidak terasa.

  • Elektrokardiogram (EKG). Pemeriksaan ini merekam aktivitas listrik jantung melalui elektroda yang menempel pada kulit. Karena otot jantung yang cedera tidak menghantarkan listrik secara normal pada jantung. EKG dapat menunjukkan adanya serangan jantung yang sedang berlangsung maupun riwayat serangan jantung sebelumnya.

  • Pemeriksaan darah. Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat adanya peningkatan enzim jantung yang masuk ke aliran darah. Enzim tersebut muncul jika ada otot jantung yang mengalami kerusakan akibat serangan jantung.

  • Rontgen dada. Pemeriksaan ini menggunakan sinar-X untuk melakukan pencitraan jantung. Tujuannya mengevaluasi ukuran dan bentuk jantung serta pembuluh darah besar.

  • Ekokardiogram. Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara untuk menunjukkan pencitraan jantung.

  • Kateterisasi koroner. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengevaluasi adanya arteri koroner, yaitu potensi penyempitan atau sumbatan pada pembuluh darah yang memasok darah ke jantung.

  • Computerized Tomography (CT scan) atau Magnetic Resonance Imaging (MRI). Kedua pemeriksaan ini dapat dilakukan untuk mendiagnosis adanya kelainan jantung.

Baca juga: 5 Pengobatan Fibrilasi Ventrikel

Perlu kamu waspadai pula adanya beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada pengidap fibrilasi ventrikel, baik karena penyakitnya sendiri ataupun akibat tindakan penyelamatan, yaitu:

  • Kerusakan otak.

  • Kulit terbakar akibat prosedur kejut jantung.

  • Cedera tulang rusuk akibat tindakan CPR.

Gaya hidup sehat menjadi perlu untuk dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah serangan jantung yang dapat berujung pada fibrilasi ventrikel, bahkan kematian. Mulailah melakukan beberapa perubahan pada gaya hidup kamu dengan langkah-langkah berikut:

  • Menerapkan pola makan dengan gizi seimbang.

  • Menjaga berat badan agar tetap ideal, sesuai dengan indeks massa tubuh (IMT).

  • Berhenti Merokok.

  • Olahraga teratur, selama 30 menit setiap hari.

Baca juga: Fibrilasi Atrium Picu Terjadinya Stroke, Kok Bisa?

Itulah cara mendiagnosis penyakit Fibrilasi Ventrikel yang perlu kamu ketahui. Kesehatan jantung perlu dijaga, apabila terjadi gangguan jangan pernah menunda untuk mengkomunikasikannya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.