Jangan Salah, Ini Bedanya Glomerulonefritis Akut dan Kronis
Halodoc, Jakarta – Glomerulonefritis (GN) adalah peradangan yang terjadi pada glomerulus, yakni struktur ginjal yang terdiri dari pembuluh darah kecil. Glomerulus berfungsi membantu menyaring darah dan menghilangkan kelebihan cairan, elektrolit, dan limbah dalam tubuh. Jika terjadi kerusakan, ginjal tidak dapat bekerja optimal dan meningkatkan risiko gagal ginjal.
Glomerulonefritis termasuk kelompok penyakit serius yang dapat mengancam nyawa. Itu mengapa pengidap glomerulonefritis perlu mendapatkan perawatan segera agar terhindar dari komplikasi. Terdapat dua jenis glomerulonefritis, yaitu akut dan kronis. Adakah perbedaannya? Baca informasi selengkapnya di sini.
Baca Juga: Gara-Gara Kelainan Sistem Imun, Ketahui Fakta Glomerulonefritis
Glomerulonefritis Akut
Glomerulonefritis akut terjadi akibat respons tubuh terhadap infeksi, seperti radang tenggorokan atau abses gigi. Hal ini diduga berhubungan dengan masalah sistem kekebalan tubuh yang bereaksi berlebihan terhadap infeksi. Kondisi ini umumnya bisa hilang tanpa perawatan. Namun jika tak kunjung membaik, diperlukan perawatan segera untuk mencegah kerusakan jangka panjang pada ginjal. Berikut beberapa jenis penyakit yang dapat memicu munculnya glomerulonefritis akut:
-
Radang tenggorokan.
-
Lupus erythematosus sistemik, yang biasa disebut lupus.
-
Sindrom goodpasture, penyakit autoimun akibat antibodi menyerang ginjal dan paru-paru.
-
Amiloidosis, penyakit akibat penumpukan protein abnormal yang bisa memicu kerusakan organ dan jaringan tubuh.
-
Granulomatosis dengan polyangiitis, penyakit langka yang menyebabkan peradangan pembuluh darah.
-
Polyarteritis nodosa, penyakit akibat sel-sel tubuh menyerang arteri.
Selain penyakit di atas, penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (seperti ibuprofen dan naproxen) juga dapat memicu terjadinya glomerulonefritis akut. Lantas, apa saja tanda dan gejala glomerulonefritis akut?
-
Wajah menjadi bengkak.
-
Buang air kecil lebih jarang.
-
Terdapat darah pada urine, membuat warnanya lebih gelap.
-
Adanya cairan ekstra di paru-paru.
-
Tekanan darah tinggi (hipertensi).
Baca Juga: Komplikasi yang Bisa Disebabkan oleh Glomerulonefritis
Glomerulonefritis Kronis
Glomerulonefritis kronis dapat berkembang selama beberapa tahun. Glomerulonefritis jenis ini perlu diwaspadai karena biasanya, tidak ada atau hanya sedikit gejala yang muncul. Pada kasus yang parah, glomerulonefritis menyebabkan kerusakan permanen pada ginjal yang memicu gagal ginjal.
Glomerulonefritis kronis tidak selalu memiliki penyebab yang jelas. Namun, para ahli menduga penyakit ini disebabkan oleh penyakit genetik dan penyakit lain, seperti:
-
Nefritis herediter, penyakit yang ditandai dengan penurunan penglihatan dan pendengaran.
-
Penyakit yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
-
Memiliki riwayat kanker dalam keluarga.
-
Terkena paparan beberapa pelarut hidrokarbon.
Berikut gejala glomerulonefritis kronis yang perlu diwaspadai:
-
Urine berdarah atau kelebihan protein dalam urine.
-
Tekanan darah tinggi (hipertensi).
-
Pembengkakan di pergelangan kaki dan wajah.
-
Sering buang air kecil pada malam hari.
-
Urine bergelembung atau berbusa akibat kelebihan protein.
-
Sakit perut.
-
Sering mimisan.
Baca Juga: Ketahui Pengobatan Rumahan Glomerulonefritis
Apabila kamu memiliki pertanyaan lain seputar glomerulonefritis akut dan kronis, jangan ragu bertanya pada dokter Halodoc. Kamu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan dimana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan