Jangan Disepelekan, Dislokasi Bisa Sebabkan 4 Komplikasi Ini
Halodoc, Jakarta – Meskipun baik untuk sering dilakukan, tapi olahraga juga tidak terlepas dari risiko cedera. Ada berbagai macam cedera yang bisa terjadi saat kamu berolahraga, salah satunya adalah dislokasi. Cedera ini menimbulkan rasa sakit yang sangat hebat, karena tulang kamu bergeser dari posisi yang seharusnya saat kamu mengalami dislokasi.
Kondisi ini sebaiknya jangan disepelekan dan segera ditangani. Karena bila dibiarkan terlalu lama, dislokasi bisa menyebabkan beberapa komplikasi yang serius.
Dislokasi adalah cedera pada sendi yang terjadi ketika tulang bergeser dan keluar dari posisi yang semestinya. Dislokasi bisa terjadi pada sendi mana saja pada tubuh, seperti sendi bahu, jari, lutut, pinggul, dan pergelangan kaki. Sendi yang pernah mengalami dislokasi akan memiliki risiko yang lebih besar untuk kembali mengalami dislokasi.
Penyebab Dislokasi
Dislokasi terjadi akibat mengalami cedera, seperti terjatuh, tertabrak, apalagi benturan keras yang terjadi pada sendi. Faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami dislokasi, antara lain:
- Olahraga. Melakukan olahraga yang memiliki risiko cedera tinggi bisa menyebabkan dislokasi, contohnya basket, sepakbola, senam, atau gulat.
- Sering mengendarai motor atau sepeda. Jatuh atau mengalami kecelakaan saat mengendarai motor atau sepeda bisa menyebabkan dislokasi.
- Keturunan. Beberapa orang memiliki kondisi ligamen yang lemah sejak lahir, sehingga mereka lebih rentan mengalami dislokasi.
- Usia. Dislokasi paling sering dialami oleh orang yang sudah lanjut usia, karena mereka cenderung mudah terjatuh. Selain lansia, anak-anak juga berisiko tinggi mengalami dislokasi, karena mereka memiliki aktivitas fisik yang tinggi.
Baca juga: Anak Terlalu Aktif Rentan Alami Dislokasi Sendi, Cegah dengan 8 Cara Ini
Gejala Dislokasi
Sendi yang mengalami dislokasi biasanya akan berwarna merah atau menghitam, lalu tidak lama kemudian akan menjadi bengkak dan memar. Selain itu, bentuk sendi juga akan terlihat tidak normal karena bergeser dari tempat yang semestinya.
Sendi yang mengalami dislokasi juga akan terasa sakit ketika digerakkan, bahkan mungkin mati rasa. Bila kamu mengalami gejala dislokasi tersebut, sebaiknya segera kunjungi dokter ortopedi untuk mendapatkan penanganan.
Komplikasi Dislokasi
Dislokasi sebaiknya jangan disepelekan. Pasalnya, bila tidak segera diobati, maka kondisi sendi yang bergeser bisa memburuk dan menyebabkan beberapa komplikasi, seperti:
- Peradangan pada sendi yang cedera. Orang yang sudah lanjut usia lebih berisiko mengalami komplikasi ini.
- Kerusakan pada saraf dan pembuluh darah di sekitar sendi.
- Sobeknya otot, ligamen, dan jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang (tendon) pada sendi yang cedera.
- Meningkatnya risiko cedera berulang pada sendi yang mengalami dislokasi.
Baca juga: Alami Dislokasi Sendi, Ini Perawatan Rumahan yang Bisa Dilakukan
Penanganan Dislokasi
Cara menangani dislokasi yang dialami setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung area dan tingkat keparahan dislokasinya. Bentuk penanganan yang mungkin akan dilakukan, antara lain:
- Reduksi. Tindakan ini dilakukan untuk mengembalikan tulang ke posisi semula.
- Imobilisasi. Setelah tulang sudah kembali ke posisi normal, dokter akan memakaikan penyangga sendi, seperti gips untuk meminimalisir pergerakkan sendi. Kamu perlu mengenakan gips selama beberapa minggu agar sendi benar-benar pulih.
- Operasi. Bila dokter tidak mampu mengembalikan tulang ke posisi semula, atau bila saraf, pembuluh darah, atau ligamen yang berdekatan dengan dislokasi mengalami kerusakan, maka dokter akan menganjurkan untuk melakukan operasi.
- Rehabilitasi. Ini adalah suatu program yang perlu kamu jalani setelah penyangga sendi dilepas. Tujuannya adalah untuk memulihkan kekuatan sendi dan jangkauan gerakannya.
Baca juga: Patah Tulang, Ini Waktu yang Dibutuhkan untuk Kembali Normal
Nah, itulah beberapa komplikasi dislokasi yang perlu kamu waspadai. Bila kamu mengalami cedera dan sendi jadi terasa sakit saat digerakkan, coba tanyakan saja ke dokter Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.