Jangan Diremehkan, Ini Komplikasi Akibat Kista Ginjal
Halodoc, Jakarta – Kista ginjal adalah kantong berbentuk bulat atau oval yang berisi cairan di dalam ginjal. Sebagian besar kondisi ini dialami oleh pria berusia lebih dari 50 tahun. Meski bersifat jinak dan jarang berkembang menjadi kanker, kista ginjal tetap berpotensi menyebabkan komplikasi. Ketahui fakta lengkapnya di sini.
Baca Juga: Kista Juga Bisa Terjadi di Dalam Ginjal
Komplikasi Kista Ginjal
Gejala kista ginjal muncul ketika ukurannya sudah cukup besar dan menekan organ lain. Di antaranya adalah demam, menggigil, nyeri tubuh (terutama pada punggung, pinggang, dan perut bagian atas), sering buang air kecil, urine bercampur darah, hingga penurunan fungsi ginjal. Bila tidak ditangani dengan tepat, kista ginjal menyebabkan komplikasi yang mengancam nyawa, di antaranya:
-
Kista pecah. Kista ginjal bisa pecah dan menimbulkan rasa sakit cukup parah, terutama pada punggung atau bagian samping (antara tulang rusuk dan panggul).
-
Infeksi pada kista. Kista yang muncul bisa mengalami infeksi, menyebabkan pengidapnya merasakan nyeri dan demam.
-
Gangguan buang air kecil. Apabila terjadi sumbatan yang disebabkan oleh kista, pengidap rentan mengalami kesulitan buang air kecil. Komplikasi ini bisa menyebabkan pembengkakan pada ginjal.
-
Gagal ginjal. Adanya gangguan fungsi ginjal akibat kista, membuat pengidap kista ginjal berisiko mengalami gagal ginjal. Akibatnya, material sampah dan cairan yang seharusnya dibuang justru tertimbun dalam tubuh. Hal ini membuat pengidapnya mengalami kelelahan, kulit kering dan gatal, kencing berdarah dan berbusa, pembengkakan pada beberapa bagian tubuh (seperti kaki, lengan, tangan, dan wajah), serta nyeri pinggang.
Baca Juga: Inilah Orang yang Berisiko Kena Kista Ginjal
Pencegahan Komplikasi Kista Ginjal
Cara terbaik untuk mencegah komplikasi kista ginjal adalah menjalani pengobatan. Biasanya, seseorang yang dicurigai mengidap kista ginjal perlu menjalani tes pencitraan, pemeriksaan darah, dan pemeriksaan urine. Setelah kista ginjal terdeteksi, pengidap disarankan untuk melakukan tes pencitraan ulang dalam waktu 6-12 bulan. Tujuannya untuk memantau perkembangan ukuran kista. Jika ukurannya membesar, ini penanganan yang dianjurkan bagi pengidap kista ginjal:
-
Operasi pengangkatan kista. Dokter membuat sayatan pada kulit untuk mengeluarkan cairan dari dalam kista, lalu dinding ginjal yang terdapat kista dipotong atau dibakar.
-
Pengeringan kista (drainase) yang disertai pengisian kista dengan alkohol. Drainase dilakukan dengan menusukkan jarum kecil melalui kulit hingga menembus dinding kista. Setelah cairan keluar, dokter memberi cairan alkohol pada rongga kista, sehingga jaringan sekitarnya mengeras. Dalam beberapa kasus, kista masih dapat muncul kembali setelah pengobatan.
Pengidap kista ginjal juga dianjurkan untuk menghindari olahraga yang melibatkan aktivitas fisik, terutama jika ginjal mengalami pembengkakan. Setelah pengobatan selesai dilakukan, pengidap tetap perlu melakukan pemindaian, pemeriksaan tekanan darah, dan pemeriksaan laboratorium darah untuk memantau fungsi ginjal. Hindari konsumsi obat pereda nyeri anti inflamasi (seperti ibuprofen atau indomethacin) yang bisa memperburuk fungsi ginjal.
Baca Juga: 7 Makanan yang Baik Dikonsumsi oleh Pengidap Kista Ginjal
Itulah komplikasi akibat kista ginjal yang perlu diwaspadai. Kalau kamu punya pertanyaan seputar kista ginjal, jangan ragu bertanya pada dokter Halodoc. Kamu hanya perlu membuka aplikasi Halodoc dan masuk ke fitur Talk to A Doctor untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!