Jalani Kemoterapi Bisa Sebabkan Neutropenia, Ini Alasannya
Halodoc, Jakarta – Bagi pengidap kanker, kemoterapi adalah salah satu pengobatan yang harus dijalani agar sel-sel kanker dalam tubuh bisa menghilang atau mati. Seperti yang mungkin sudah kamu ketahui, obat-obatan kemoterapi cukup keras, sehingga tidak sedikit pengidap yang merasakan beberapa efek samping yang tidak nyaman. Namun, tidak hanya menimbulkan efek samping, kemoterapi ternyata juga bisa membuat orang yang menjalaninya berisiko mengalami neutropenia.
Apa itu neutropenia? Dan bagaimana kemoterapi bisa menyebabkan penyakit tersebut? Simak penjelasannya lebih lanjut di sini.
Baca juga: Inilah 6 Efek Kemoterapi yang Belum Banyak Orang Tahu
Pengertian Neutropenia
Neutropenia adalah kondisi di mana jumlah neutrofil di dalam tubuh menurun. Neutrofil sendiri merupakan bagian dari sel darah putih. Tanpa neutrofil yang cukup, tubuh akan kesulitan untuk melawan bakteri. Itulah sebabnya orang yang mengalami neutropenia akan rentan terkena berbagai jenis infeksi.
Pada orang dewasa, neutropenia terjadi bila jumlah neutrofil kurang dari 1500 per mikroliter. Sedangkan pada anak-anak, batasan jumlah sel yang bisa dikatakan neutropenia berbeda-beda sesuai usianya.
Alasan Kemoterapi Bisa Sebabkan Neutropenia
Kemoterapi memang merupakan pengobatan kanker yang efektif. Terbukti prosedur pengobatan tersebut sudah berhasil menyelamatkan jutaan jiwa pengidap kanker. Namun, kemoterapi juga memiliki kekurangan, yaitu obat-obatan kemoterapi tidak mampu membedakan mana sel kanker yang berkembang pesat secara abnormal dengan sel sehat yang juga berkembang pesat secara normal.
Nah, saat menjalani kemoterapi, obat-obatan tersebut bisa saja menghancurkan neutrofil yang ada di dalam tubuh pengidap. Inilah yang akhirnya membuat pengidap berisiko mengalami neutropenia. Seseorang yang mengalami neutropenia karena kemoterapi, sangat rentan terhadap infeksi bakteri.
Baca juga: Ini Metode Pengobatan untuk Pengidap Kanker
Penyebab Neutropenia
Selain kemoterapi kanker, neutropenia juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, seperti bakteri tuberkulosis, virus Epstein-Barr, hepatitis, sepsis, demam berdarah dan HIV/AIDS.
Sedangkan beberapa kondisi berikut, diketahui bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami neutropenia:
- Kekurangan vitamin.
- Penghancuran neutrofil secara otomatis, baik akibat penyakit yang diidap maupun konsumsi obat-obatan yang merangsang sistem kekebalan tubuh.
- Penyakit sumsum tulang, seperti leukemia, sindrom mielodisplasia, myelofibrosis, dan anemia aplastik.
- Kelainan kongenital (bawaan lahir) pada fungsi sumsum tulang, seperti sindrom Kostmann.
Neutropenia juga bisa terjadi karena mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat antibiotik, obat tekanan darah, obat psikiatri, obat epilepsi, dan terapi radiasi.
Kenali Gejala Neutropenia
Tidak semua neutropenia akan menunjukkan gejala-gejala khusus. Sebagian kasus neutropenia justru baru diketahui saat pemeriksaan darah karena kondisi lain.
Neutropenia biasanya baru menimbulkan gejala bila terjadi komplikasi atau akibat kondisi yang menjadi penyebab neutropenia. Gejala neutropenia juga bervariasi, mulai dari yang ringan sampai yang tergolong berat. Pada dasarnya, semakin rendah tingkat neutrofil, gejala yang timbul semakin banyak atau berat.
Demam yang merupakan salah satu gejala neutropenia, umumnya muncul sebagai pertanda adanya infeksi. Infeksi bisa muncul berupa ruam, abses, ataupun luka yang tidak kunjung sembuh. Selain itu, neutropenia juga bisa menyebabkan kondisi lain berupa:
- Sinusitis
- Infeksi telinga
- Radang gusi
- Pneumonia.
Pada pengidap neutropenia kongenital berat, gejala yang dialami biasanya lebih serius karena adanya infeksi bakteri. Infeksi ini bisa menyerang kulit, sistem pencernaan, ataupun pernapasan.
Pengobatan untuk Neutropenia
Bila kamu mengalami salah satu dari gejala neutropenia di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Untuk menentukan pengobatan yang tepat, dokter akan mempertimbangkan penyebab dan tingkat keparahan neutropenia yang dialami pengidap.
Bila neutropenia masih tergolong ringan, mungkin tidak memerlukan perawatan khusus. Sedangkan untuk mengobati infeksi bakteri, dokter biasanya akan memberikan obat antibiotik. Bila neutropenia disebabkan oleh konsumsi obat tertentu, maka dokter akan mengganti obat tersebut.
Baca juga: Ini Alasan Kemoterapi Bikin Rentan Kena Tinea Corporis
Nah, itulah penjelasan mengapa kemoterapi bisa sebabkan neutropenia. Bila kamu ingin mengetahui neutropenia lebih lanjut, tanyakan saja langsung ke ahlinya dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa menghubungi dokter untuk minta saran kesehatan kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan