Enggak Jaga Kebersihan Lingkungan, Waspada Leptospirosis
Halodoc, Jakarta - Memasuki musim hujan, sebaiknya kamu menjaga kebersihan lingkungan. Tingginya curah hujan dan cuaca yang dingin menyebabkan penyakit mudah muncul, salah satunya adalah leptospirosis.
Penyakit leptospirosis adalah infeksi yang muncul akibat bakteri berbentuk spiral yang dikenal dengan Leptospira interrogans. Bakteri ini terkandung di dalam air seni, darah, atau jaringan dari hewan pengerat. Kamu dapat mengalami leptospirosis karena bersinggungan dengan sumber-sumber yang terinfeksi seperti tanah, air, tanah basah, atau tanaman yang terkontaminasi oleh urin binatang yang terinfeksi.
Beberapa jenis hewan yang paling sering menularkan penyakit leptospirosis antara lain:
-
Sapi.
-
Babi.
-
Anjing.
-
Reptil dan hewan amfibi.
-
Tikus dan hewan pengerat lainnya, yang merupakan sumber bakteri paling penting.
Baca Juga: 8 Penyakit yang Umum Muncul Setelah Bencana Banjir
Apa Saja Gejala dari Leptospirosis?
Gejala yang bisa muncul saat seseorang terkena leptospirosis antara lain:
-
Mual.
-
Muntah.
-
Meriang.
-
Sakit kepala.
-
Nyeri otot.
-
Sakit perut.
-
Diare.
-
Kulit atau area putih pada mata yang menguning.
-
Demam.
-
Ruam.
-
Konjungtivitis.
Mereka yang mengalami infeksi ini menunjukkan gejala secara mendadak dalam waktu 2 minggu setelah pengidap terinfeksi. Pada sebagian kasus, gejala terlihat setelah 1 bulan.
Setelah gejala muncul, pengidap leptospirosis bisa pulih dalam waktu 1 minggu setelah sistem imunitas dapat mengalahkan infeksi. Namun, sebagian pengidap akan mengalami tahap kedua penyakit leptospirosis yang dikenal sebagai penyakit Weil. Gejala penyakit Weil berupa nyeri pada dada, serta kaki dan tangan yang bengkak.
Selama mengidap penyakit Weil, maka bakteri bisa menyerang organ lain sehingga kondisi menjadi lebih parah. Keadaan tersebut ditunjukkan dengan:
-
Gangguan pada paru-paru dengan gejala batuk, napas pendek, dan batuk yang mengeluarkan darah.
-
Gangguan pada ginjal yang dapat berujung dengan kondisi gagal ginjal.
-
Gangguan pada otak yang ditunjukkan dengan gejala meningitis.
-
Gangguan pada jantung yang memicu peradangan jantung (miokarditis) atau gagal jantung.
Baca Juga: Tikus di Musim Hujan Bisa Sebabkan Leptospirosis yang Berakibat Fatal
Bagaimana Cara Mengobati Leptospirosis?
Infeksi leptospirosis bisa diobati dengan pemberian antibiotik. Obat ini membasmi bakteri dan mengembalikan fungsi tubuh yang mengalami gangguan. Untuk kasus yang ringan, pasien dapat diberikan obat antibiotik tablet.
Antibiotik diberikan selama 1 minggu dan harus dikonsumsi hingga obat habis untuk memastikan infeksi sudah bersih. Dalam waktu beberapa hari setelah pengobatan, kondisi pengidap biasanya sudah pulih.
Selain antibiotik, obat pereda nyeri, seperti paracetamol dapat diberikan untuk mengatasi gejala awal leptospirosis, seperti demam, sakit kepala, atau nyeri otot.
Jika penyakit leptospirosis berkembang lebih parah atau berkembang dan masuk ke tahap penyakit Weil, maka pasien perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit. Jika sudah masuk ke dalam ini, maka antibiotik diberikan dalam bentuk suntik ke dalam pembuluh darah vena dalam tubuh.
Selain itu, penanganan tambahan yang diperlukan untuk menjaga sekaligus mengembalikan fungsi tubuh, yaitu:
-
Pemberian infus cairan, untuk mencegah terjadinya dehidrasi pada pengidap yang tidak bisa minum banyak air.
-
Pemantauan terhadap kerja jantung.
-
Pemakaian alat bantu pernapasan jika terjadi gangguan pernapasan pada penderita.
-
Dialisis atau cuci darah, untuk membantu fungsi ginjal.
-
Kemungkinan sembuh penyakit Weil tergantung dari organ mana yang ikut terserang infeksi dan tingkat keparahannya. Kematian pada pasien leptospirosis parah yang terjadi disebabkan oleh komplikasi gangguan paru, gangguan ginjal, atau perdarahan dalam tubuh.
Baca Juga: Hati-Hati DBD yang Bisa Diketahui Lewat Air Liur
Itulah beberapa informasi mengenai leptospirosis yang wajib kamu ketahui. Jika kamu mengalami gejala-gejala leptospirosis, segera ke dokter untuk mendapatkan pengobatan. Kamu juga bisa membicarakan masalah kesehatan yang kamu alami dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan