Intermittent Fasting, Diet Ala Jennifer Aniston

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   30 Oktober 2019
Intermittent Fasting, Diet Ala Jennifer AnistonIntermittent Fasting, Diet Ala Jennifer Aniston

Halodoc, Jakarta- Salah satu artis Hollywood, Jennifer Aniston, hingga saat ini masih terlihat awet muda dan bugar. Wanita cantik berusia 50 tahun tersebut mengaku rahasia awet mudanya adalah menjalani salah satu program diet, yaitu intermittent fasting. Program diet ini dijalani olehnya dengan membagi periode makan selama 8 jam dan berpuasa menahan lapar selama 16 jam. 

Hingga saat ini, program diet tersebut semakin populer dan dilakukan oleh banyak orang. Para ahli percaya bahwa intermittent fasting adalah diet yang banyak memberikan manfaat seperti membantu mengendalikan tekanan darah dan membuat umur panjang. 

Program diet ini juga dapat menjadi cara utama untuk menurunkan badan secara cepat. Sayangnya, jika intermittent fasting dilakukan dengan cara yang salah, hal ini tentunya dapat menimbulkan berbagai penyakit dan komplikasi. Lalu, bagaimana seharusnya intermittent fasting dilakukan? Yuk, ketahui cara yang tepat untuk menjalani intermittent fasting di sini! 

Baca juga: Menu Diet Sehat Bebas Kalori

  • Metode 16/8

Intermittent fasting umumnya dilakukan dengan metode 16/8 seperti yang dilakukan oleh Jennifer Aniston. Metode ini membagi waktu makan selama 8-10 jam lalu berpuasa (tidak makan) selama 16 jam. Secara sederhana, cara ini dapat kamu lakukan dengan tidak makan apapun setelah makan malam sampai waktu makan siang. Karena kamu harus berpuasa dari malam hari sampai jam makan siang, kamu seharusnya melewatkan sarapan agar diet ini berjalan dengan lancar. 

Pembagian waktu ini akan terasa sulit di awal, terutama bagi kamu yang tidak pernah melewatkan sarapan. Ketika rasa lapar muncul, kamu dapat minum air putih, kopi, teh, atau jus untuk mengurangi rasa lapar. Jangan lupa bahwa cara ini hanya berpuasa menahan makan selama 16 jam, konsumsi air putih yang cukup harus tetap dilakukan agar kamu tidak dehidrasi. Selain itu, air putih juga membantu metabolisme tubuh berjalan lebih lancar, sehingga penumpukan lemak dapat berkurang karena menjadi cadangan energi. 

  • Puasa Dua Hari dalam Seminggu

Dikenal dengan metode 5:2, kamu akan makan secara normal selama 5 hari dalam seminggu, lalu puasa untuk membatasi kalori selama 2 hari. Artinya, dalam 2 hari tersebut, kamu hanya boleh mengonsumsi sesuatu dengan batasan jumlah kalori maksimal. 

Ketika waktu puasa dijalankan, sangat dianjurkan bagi wanita untuk paling banyak mengonsumsi 500 kalori. Sementara, bagi pria dianjurkan untuk hanya mengonsumsi paling banyak 600 kalori. Contohnya, kamu makan tanpa membatasi asupan kalori dari senin sampai jumat, pada akhir pekan (sabtu dan minggu) kamu hanya makan dengan jumlah kalori tertentu (pria 300 kalori dan wanita 250 kalori) setiap harinya saat berpuasa. 

  • Puasa Selama 24 Jam

Cara ini melibatkan puasa menahan lapar selama 24 jam penuh, dilakukan satu atau dua hari dalam seminggu. Cara mudahnya adalah kamu makan pada pukul 20.00, selanjutnya kamu harus menahan makan sampai pukul 20.00 keesokan harinya. Kamu dapat mengonsumsi jus, kopi, dan air putih untuk mengurangi rasa lapar, tetapi sama sekali tidak boleh mengonsumsi makanan yang padat. 

Perlu diketahui, cara ini berbahaya jika dilakukan setiap hari karena dapat menyebabkan malnutrisi. Oleh karena itu, puasa selama 24 jam dalam diet intermittent fasting hanya dianjurkan untuk dilakukan sehari atau dua hari dalam seminggu penuh. 

Baca juga: Nagihnya Kulit Ayam Goreng, Keseringan Bisa Bahaya

  • Puasa Selang Seling

Kamu dapat membagi hari dalam seminggu secara selang seling untuk berpuasa menahan lapar. Misalnya, pada hari senin kamu makan tanpa membatasi asupan kalori, maka pada hari selasa, kamu berpuasa menahan makan atau membatasi asupan kalori dalam jumlah kecil. Bagi pemula yang baru menjalani diet intermittent fasting, cara ini sangat tidak dianjurkan untuk dilakukan. Pasalnya, tubuh belum adaptasi sepenuhnya, sehingga dapat menimbulkan berbagai gejala medis seperti maag. 

  • Diet Prajurit

Menjaga kebugaran tubuh sekaligus menurunkan berat badan ternyata dapat dilakukan hanya dengan makan besar di malam hari. Cara ini juga dikenal sebagai The Warrior Diet. Pelaksanaannya dianggap sebagai cara yang paling aman bila dibandingkan dengan cara yang lain. Kamu dapat melakukan diet prajurit ini dengan hanya makan sayuran dan buah-buahan dari pagi hari sampai sore hari, kemudian makan malam dengan kalori yang tinggi di malam hari. Meski begitu, jangan sampai mengonsumsi jumlah kalori yang berlebihan karena dapat menimbulkan penumpukan lemak dalam tubuh dan memicu berbagai penyakit.  

Baca juga: Ini Resep Kolak Sehat dan Lezat yang Cocok untuk Diet

Program diet intermittent fasting memiliki berbagai jenis cara yang dapat kamu lakukan. Selain dapat menurunkan berat badan, metode diet ini juga dapat menjaga kesehatan dan membantu mengendalikan tekanan darah. Bagi kamu yang ingin menjalani program diet ini, jangan lupa untuk tetap minum air putih yang cukup agar tubuh tidak dehidrasi. 

Jika kamu memiliki pertanyaan seputar cara menjalani diet yang benar dan apa saja risikonya, kamu dapat bertanya kepada ahli gizi di Halodoc. Menjaga berat badan, tentunya mampu membantu tubuhmu tetap sehat, bugar dan mengurangi risiko berbagai penyakit.

Referensi: 
Healthline.com. Diakses pada 2019. 6 Popular Ways to Do Intermittent Fasting