Insecure Bikin Hubunganmu Runyam
Sebuah hubungan yang sehat tak bisa hanya dinilai dari seberapa indah momen-momen yang telah dilalui bersama. Poin yang lebih krusial justru adalah sebaik apa kemampuan navigasi masing-masing pasangan dalam menyelesaikan konflik. Ketika dua individu yang sama-sama memiliki persepsi diri yang baik (secure) memutuskan untuk menjalin hubungan, mereka bisa saling menguatkan dan berkembang lewat masalah-masalah yang dihadapi. Sebaliknya, ketika seseorang memasuki sebuah hubungan dengan persepsi dan keyakinan diri yang lemah, dia akan kesulitan menavigasi dirinya untuk menemukan jalan keluar dari sebuah konflik.
Orang yang insecure memiliki kecenderungan untuk merendahkan diri sendiri, seperti merasa tidak pintar, tidak cantik atau tampan, tidak pandai bersosialisasi, dan pemikiran negatif lainnya. Cara pandang seperti ini tak hanya destruktif bagi diri sendiri, tapi juga terhadap pasangan ketika dia berada dalam suatu hubungan.
Ketika seseorang insecure dengan hubungan, akan muncul pemikiran bahwa dirinya kurang menarik, kurang pantas bagi pasangan, kurang disayangi, atau dihargai oleh pasangan. Tantangan dan ketidakpastian dalam hubungan justru bisa membuat rasa insecurity makin menjadi-jadi dan krisis yang seharusnya diselesaikan malah tertutupi oleh sikap destruktif pasangan yang insecure.
(Baca juga: 5 Tips Agar Pernikahan Langgeng)
Seperti Apa Ciri Orang yang Insecure?
Insecurity adalah kegelisahan dan rasa tidak aman yang dipicu oleh pikiran destruktif terhadap diri sendiri atau terhadap sikap orang lain terkait diri sendiri. Sering kali realitanya cenderung tidak seperti yang dipikirkan. Insecurity kerap memengaruhi berbagai keputusan yang diambil oleh seseorang. Kehadirannya tidak terbatas pada gender tertentu, pria maupun wanita bisa merasa insecure. Ini adalah isu yang dimiliki oleh hampir setiap orang, tentunya dengan intensitas yang bervariasi.
Pasangan yang insecure memiliki ketakutan dan kekhawatiran yang tidak nyata, baik terhadap sikap dirinya ataupun pasangannya. Bahkan dalam kasus yang lebih parah, ketakutan yang muncul cenderung irasional. Karena itulah, pasangan yang insecure bisa merasa ada masalah di dalam hubungan, meskipun sebetulnya keadaan baik-baik saja.
Apakah pikiran seperti ini pernah terlintas di benakmu?
- Menyalahkan diri sendiri atau curiga ketika pasangan tak membalas pesan di jam kerja, “Kok dia enggak membalas chat ya? Apa dia marah karena ucapanku tadi, atau jangan-jangan dia sibuk membalas chat wanita lain?”
- Tidak suka jika pasangan ketika pasangan menghabiskan waktu dengan orang lain, “Kok dia lebih memilih hang out sama teman-temannya dibanding makan malam sama aku ya?”
Seiring dengan meningkatnya insecurity dalam hubungan, masalah psikologis seperti rasa gelisah, paranoid, rasa takut kehilangan, dan ketidakstabilan emosi akan meningkat. Jika kamu mengalaminya, pasangan akan berusaha membuatmu merasa lebih aman dengan meyakinkan dirimu, memberi penjelasan, menghibur, bahkan “berbohong demi kebaikan”. Jika pola ini terus-menerus terjadi di dalam hubungan, bukan hal mustahil jika pasangan menyerah dan berhenti meladeni sikap irasionalmu.
Mengapa Seseorang Bisa Merasa Insecure?
Insecurity tidak muncul seketika hanya karena satu pemantik. Ia adalah isu kompleks yang tumbuh secara bertahap karena berbagai faktor. Trauma masa kecil adalah salah satu penyebab terdalam dari insecurity pada diri seseorang. Tragedi seperti kehilangan orang tua, menghadapi ancaman fisik atau psikis, dikecewakan atau mengetahui seseorang mengingkari janji kepadanya akan meninggalkan luka, dan trauma mendalam pada seorang anak.
Kehilangan demi kehilangan bisa membuatnya merasa terabaikan hingga muncul rasa takut akan ditinggalkan oleh orang yang ia sayangi. Jika tidak ada pendampingan pascatragedi, sang anak bisa rapuh dan kehilangan kepercayaan terhadap diri sendiri, bahkan orang lain. Pemikiran ini bisa terbawa hingga dewasa dan berubah menjadi insecurity.
Selain itu, pengalaman pahit yang berulang kali terjadi ketika dewasa juga bisa menjadi penyebab seseorang memiliki persepsi irasional terhadap dirinya atau orang lain. Misalnya, jika dalam beberapa hubungan kamu sering diselingkuhi atau dibohongi, kamu akan cenderung lebih defensif pada hubungan selanjutnya. Sehingga, meskipun pasanganmu saat ini telah jujur dan setia, kecurigaan tetap saja muncul.
(Baca juga: Membangun Kepercayaan untuk Keharmonisan Hubungan)
Mengetahui pemicu dan penyebab insecurity dengan hubungan ini penting bagi kesehatan hubungan dan mentalmu. Kuncinya adalah berhenti sejenak dan menyelami pikiran dan menengok masa lalumu. Adakah peristiwa tertentu yang masih membekas dan mengganjal di pikiranmu? Ketika kamu merasa buntu, cobalah diskusikan dengan tenang bersama pasangan tentang insecurity yang kamu rasakan.
Kamu juga bisa berdiskusi dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan