Ini Alasan Inkompatibilitas ABO Bisa Picu Penyakit Kuning
Halodoc, Jakarta – Inkompatibilitas ABO adalah kondisi yang muncul karena seseorang menerima darah berbeda dengan golongan darahnya. Hal ini memicu reaksi sistem imun dan menimbulkan gejala fisik, seperti penyakit kuning (ikterus), pusing, hingga sesak napas. Lantas, apa kaitan sebenarnya inkompatibilitas ABO dengan penyakit kuning? Ketahui faktanya di sini.
Baca Juga: Mitos atau Fakta, Penyakit Kuning Disebabkan oleh Penyakit Hati
Penyebab Terjadinya Inkompatibilitas ABO
Darah terbagi menjadi empat golongan, yaitu A, B, AB, dan O. Masing-masing golongan darah mengandung protein berbeda, sehingga penerima donor darah harus mendapatkan darah yang sesuai. Inkompatibilitas terjadi ketika seseorang menerima darah dari golongan darah berbeda, tapi kasus ini sangat jarang terjadi karena sudah diterapkan pencocokan silang (crossmatch) setiap akan melakukan transfusi.
Kasus inkompatibilitas yang sering terjadi adalah dari ibu hamil ke janin akibat perbedaan golongan darah rhesus antara ibu dan anak, disebut inkompatibilitas rhesus. Misalnya, janin memiliki golongan rhesus positif, sedangkan ibunya bergolongan rhesus negatif.
Baca Juga: Jangan Disepelekan, Ini 8 Gejala Penyakit Kuning
Inkompatibilitas ABO dan Penyakit Kuning
Inkompatibilitas, baik ABO ataupun rhesus, memicu penyakit kuning karena hancurnya sel-sel darah merah oleh sistem kekebalan tubuh sendiri (gangguan autoimun). Hal ini membuat bilirubin, pigmen berwarna kuning kecokelatan dalam darah, menjadi pecah dan menyebar. Jika jumlah bilirubin terlalu banyak, kulit dan bagian putih mata (sklera) tampak menguning, disebut sebagai penyakit kuning.
Penyakit kuning juga bisa terjadi akibat sebagai reaksi alergi transfusi, yaitu ketika tubuh mengalami alergi terhadap darah yang diterima saat mendapatkan donor darah. Pada reaksi transfusi, sel-sel darah merah dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh sendiri. Kondisi ini mirip saat seseorang mendapatkan darah yang tidak sesuai.
Berikut ini penyebab inkompatibilitas ABO lain yang perlu diketahui:
-
Kerusakan organ hati akibat hepatitis, sirosis, mononucleosis, dan penyakit hati lainnya.
-
Penyakit yang menyumbat saluran empedu, seperti batu empedu, kanker pankreas, kanker empedu, dan striktur bilier.
-
Kolesistitis, yaitu peradangan pada kantong empedu. Selain kulit dan mata menguning, kolesistitis juga ditandai dengan rasa nyeri saat menarik napas, mual, muntah, penurunan nafsu makan, demam, dan keringat berlebih.
-
Penyakit turunan, seperti sindrom Gilbert yang memengaruhi fungsi hati dalam memproses bilirubin.
-
Kerusakan sel darah merah akibat penyakit anemia sel sabit, erythroblastosis fetalis, dan anemia hemolitik.
-
Efek samping konsumsi obat, seperti antibiotik, pil KB, diazepam, flurazepam, indomethacin, dan phenytoin.
Baca Juga: Inilah Penyebab Sakit Kuning pada Orang Dewasa
Itulah alasan mengapa inkompatibilitas ABO bisa memicu penyakit kuning. Kalau kamu punya keluhan mirip penyakit kuning, jangan ragu untuk berbicara dengan dokter ahli agar mendapat diagnosis dan penanganan yang tepat. Tanpa harus antre, sekarang kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan di sini. Kamu juga bisa tanya jawab sama dokter dengan download aplikasi Halodoc via fitur Tanya Dokter.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan