Inkompatibilitas ABO Berisiko Sebabkan Gagal Jantung
Halodoc, Jakarta – Golongan darah tiap individu nyatanya tidak sama. Golongan darah seseorang ditentukan berdasarkan ada atau tidaknya zat antigen pada sel darah merah dan plasma darah.
Baca juga: Perlu Tahu, Inilah Hubungannya Infeksi dengan Golongan Darah
Ada dua teknik untuk mengelompokan darah, pertama menggunakan sistem ABO dan yang kedua menggunakan sistem rhesus. Melalui sistem ABO, golongan darah dibagi menjadi 4 tipe antara lain A, B, AB dan O.
Setiap individu penting untuk mengetahui jenis dan karakteristik golongan darah yang dimilikinya. Dengan begitu, risiko mengalami komplikasi dan ketidakcocokan golongan darah akan semakin menurun.
Banyak risiko yang dialami oleh seseorang yang mendapatkan golongan darah yang tidak sesuai dengan golongan darah pada tubuhnya. Salah satunya adalah kondisi inkompatibilitas ABO. Kondisi ini biasanya muncul akibat seseorang menerima golongan darah yang berbeda dengannya.
Gejala Inkompatibilitas ABO
Kondisi ini bisa menjadi berbahaya jika tidak segera ditangani. Kenali gejala yang dialami oleh pasien yang mengalami kondisi ini agar penanganan bisa segera dilakukan. Gejala umumnya adalah pembengkakan pada bagian suntik atau bagian area yang digunakan untuk melakukan transfusi darah.
Selain itu, pasien mengalami perubahan pada warna kulit atau menjadi kuning setelah menerima golongan darah yang berbeda dengan miliknya. Pasien juga dapat mengalami demam yang disertai sesak napas atau nyeri otot.
Mual dan muntah juga dialami oleh pasien ketika mengalami inkompatibilitas ABO. Selain itu, pasien yang mengalami kondisi inkompatibilitas ABO mengalami kondisi nyeri pada bagian perut, punggung maupun dada.
Baca juga: Mengenal Berbagai Jenis Kelainan Darah
Penyebab Inkompatibilitas ABO
Golongan darah terbagi menjadi 4 jenis. Masing-masing jenis golongan darah memiliki protein yang berbeda sehingga transfusi darah dengan golongan darah yang berbeda membuat sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel yang ada pada darah yang diterima karena sel yang ada dianggap dapat membahayakan kondisi kesehatan tubuh.
Selain transfusi darah, melakukan pencakokan organ tubuh dari seseorang yang memiliki golongan darah berbeda dengan pasien juga meningkatkan risiko seseorang mengalami inkompatibilitas ABO.
Diagnosis Inkompatibilitas ABO
Selain mengamati gejala yang muncul akibat inkompatibilitas ABO, kondisi ini bisa didiagnosis dengan melakukan beberapa tes, seperti:
-
Tes darah untuk memastikan ada atau tidaknya kerusakan sel darah merah.
-
Tes urine untuk mendeteksi hemoglobin pada urine.
-
Uji kecocokan. Tes ini dilakukan sebelum dan sesudah proses transfusi darah.
Kondisi Inkompatibilitas ABO Sebabkan Gagal Jantung
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai pencegahan untuk kondisi ini, seperti pencocokan golongan darah sebelum melakukan transfusi darah. Nyatanya, kondisi ini cukup membahayakan kesehatan bila terjadi dan tidak segera diatasi. Inkompatibilitas ABO menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan seperti penggumpalan darah, penurunan tekanan darah hingga gagal jantung.
Penanganan harus disesuaikan dengan kondisi pasien dan tingkat keparahan yang dialami oleh pasien. Ikuti saran dan anjuran dari dokter agar kondisi pasien tidak semakin memburuk.
Tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai penanganan dan perawatan pada kondisi inkompatibilitas ABO. Kamu bisa pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Baca juga: Inilah Kepribadian Menurut Golongan Darah
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan