Inilah yang Terjadi pada Tubuh Saat Mengidap Cacing Kremi
Halodoc, Jakarta – Cacing keremi merupakan jenis infeksi yang terjadi akibat parasit berukuran kecil dan menyerang usus besar manusia. Saat memasuki tubuh manusia, cacing kremi dapat berkembang biak dan menimbulkan berbagai gejala. Penyakit ini bisa memicu gejala berupa gatal, nyeri, dan ruam pada bagian anus.
Penularan penyakit ini bisa terjadi melalui sentuhan langsung dengan kulit atau saat menyentuh benda yang sebelumnya sudah terkontaminasi cacing kremi. Cacing kremi yang berkembang biak di dalam tubuh manusia, akan bertambah banyak dan bisa memicu komplikasi, seperti infeksi saluran kemih atau radang pada Miss V.
Baca juga: 6 Masalah Kesehatan Akibat Cacing Kremi
Kabar buruknya, kondisi ini sering terlambat disadari karena sering tidak menunjukkan gejala sama sekali. Namun, ada beberapa tanda yang sering muncul sebagai gejala penyakit ini, di antaranya gatal pada anus, gangguan tidur karena gatal, nyeri di perut, hingga mual dan muntah. Biasanya, rasa gatal yang muncul akibat gangguan ini akan terasa semakin parah pada malam hari dan mengganggu tidur.
Meski pada dasarnya tidak menimbulkan gangguan kesehatan yang membahayakan, namun penyakit ini sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Sebab, saat jumlah cacing kremi sudah terlalu banyak di usus, maka bisa muncul komplikasi.
Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya penurunan berat badan, hingga infeksi saluran kemih. Pada wanita, cacing kremi bisa menyebabkan peradangan pada vagina alias vaginitis. Gejalanya berupa rasa sakit saat buang air kecil atau saat berhubungan intim.
Penyebab dan Cara Mencegah Cacing Kremi
Telur cacing kremi biasanya masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut atau hidung. Penyebaran cacing kremi bisa terjadi melalui kontak langsung dengan seseorang yang sudah terinfeksi atau dengan benda yang sudah terkontaminasi. Setelah masuk ke dalam tubuh, cacing kremi akan menetap dan menetas di saluran pencernaan.
Baca juga: Anak-Anak Rentan Serangan Cacing Kremi
Setelah itu, cacing akan tumbuh dewasa di dalam saluran pencernaan dan berkembang biak dengan cara bertelur. Cacing kremi bisa bertahan di dalam usus manusia hingga 13 minggu. Dan setelah telur berhasil menetas, cacing akan masuk kembali ke dalam usus, jika tidak segera ditangani, maka kondisi ini bisa menyebabkan infeksi.
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan ini. Cacing kremi lebih berisiko menyerang orang yang memiliki kebiasaan mengisap jari, tidak menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan, tinggal di lingkungan yang kotor, serta memiliki anggota keluarga yang juga terinfeksi cacing kremi.
Cacing kremi biasanya diatasi dengan pemberian obat tertentu. Tapi, pastikan untuk selalu berbicara terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan obat yang dikonsumsi.
Karena sangat mudah menular, maka ada baiknya untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap cacing kremi. Beberapa cara pencegahan yang bisa dilakukan, yaitu hindari kebiasaan mengisap jari, rutin mengganti pakaian dalam dan sprei, menjaga kebersihan tubuh, dan selalu mencuci tangan sebelum beraktivitas, terutama setelah dari kamar mandi atau mengganti popok bayi.
Baca juga: Awas, Inilah Cara Penularan Cacing Kremi
Cari tahu lebih lanjut seputar cacing kremi, cara pencegahan, dan mengobati penyakit ini dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Kamu juga bisa menyampaikan keluhan seputar masalah kesehatan dan minta rekomendasi beli obat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan