Inilah Waktu yang Tepat bagi Anak Melakukan Aktivitas Fisik
Halodoc, Jakarta – Di zaman sekarang banyak anak-anak yang lebih dekat dengan teknologi, berikut dengan cara mereka bermain. Tidak seperti zaman kamu dulu yang lebih suka bermain kejar-kejaran atau petak umpet bersama teman-teman di sore hari. Hal ini tentunya disebabkan dengan kemunculan teknologi yang membuka akses terhadap pengetahuan dan kreativitas.
Namun, sayangnya kegiatan ini memiliki efek samping dari perkembangan teknologi yang mengintai putra-putri Ibu. Anak dan remaja lebih memilih untuk menghabiskan waktu di depan layar gadget daripada harus bergerak melakukan sesuatu. Kondisi ini menunjukan bahwa intensitas fisik anak dan remaja sudah jauh berkurang. Padahal, anak dan remaja harus memenuhi kebutuhan fisik tertentu setiap harinya.
Padahal bermain di luar rumah merupakan tempat terbaik bagi anak-anak untuk berlatih dan menguasai keterampilan fisik yang muncul. Di luar rumah, anak-anak dapat secara bebas mengalami keterampilan motoric seperti berlari atau melompat.
Menurut World Health Organization (WHO), waktu yang harus digunakan untuk aktivitas fisik anak adalah 1 (satu) jam setiap harinya. Aktivitas fisik dalam bentuk permainan juga dapat merangsang perkembangan dan kemampuan otak pada anak.
Menanggapi tentang aktivitas ini, dr. Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH selaku Dokter Konsultan Tumbuh Kembang Anak mengatakan bahwa, bermain merupakan bagian dari stimulasi yang menjadi kebutuhan anak agar tumbuh kembang optimal. Oleh karena itu, aktivitas fisik di luar rumah perlu dilakukan anak dan dapat meningkatkan keterampilan dan kesehatan anak.
Orangtua berperan untuk turut aktif dan ikut serta dalam meningkatkan aktivitas outdoor anak. Lebih lanjut, dr. Bernie menjelaskan manfaat dari aktivitas bermain di luar ruangan lainnya adalah meningkatkan kemampuan bersosialisasi. Meningkatkan kemampuan koordinasi, kekuatan, dan kontrol motorik, mengajarkan strategi bermain, eksplorasi, dan menghargai alam, serta mendapatkan paparan sinar matahari.
“WHO menyarankan satu jam melakukan aktivitas gerak, satu jam tersebut bukan dilakukan dalam satu waktu. Melainkan dibagi dalam beberapa waktu dalam sehari seperti mengajarkan anak berjalan kaki pergi ke sekolah, jika sekolahnya dekat, naik tangga di dalam rumah, main sepeda,” ujar dr. Bernie saat ditemui dalam acara Early Learning Center (ELC).
Biasakan Aktivitas Fisik Sejak Anak Masih Bayi
Orangtua sudah dapat mengajak anak untuk melakukan aktivitas fisik sejak anak masih bayi. Hanya saja olahraga baru bisa dilakukan ketika anak menginjak usia balita atau saat ia sudah bisa berjalan dan berlari. Untuk anak usia 1-4 tahun (balita), kamu dapat memintanya melakukan aktivitas fisik seperti berjalan, berlari, dan melompat. Selain itu, kamu juga dapat mengajaknya menari mengikuti irama musik kesukaannya atau melakukan gerakan senam sederhana.
Ketika anak memasuki usia 5 – 18 tahun, olahraga yang dilakukan dapat lebih dinamis dan beragam. Pada usia ini, anak sudah dapat diajak melakukan olahraga permainan yang kompetitif, seperti bermain tangkap bola, speak bola, basket, bulu tangkis, tenis, dan voli. Selain itu, kamu juga dapat mengajak Si Kecil untuk berenang, berlari, menari, senam, dan ilmu bela diri. Semakin bertambah usia anak, kerumitan dan tingkat kesulitan olahraga dapat ditambah.
Beraktivitas fisik selama satu jam setiap hari mungkin terasa berat bagi anak. Namun, jika aktivitas positif ini dilakukan secara rutin dan teratur, lama-kelamaan Si Kecil akan terbiasa dan tak akan merasa malas lagi untuk melakukannya. Jika Ibu memiliki kendala tentang aktivitas anak Ibu bisa berdiskusi dengan dokter ahli di Halodoc. Melalui aplikasi Halodoc ibu bisa berkomunikasi dengan dokter dengan cara Chat atau Voice Call/ Video Call kapan saja dan dimana saja. Yuk, segera download!
Baca juga:
- Ini Trik yang Perlu Dilakukan Supaya Anak Enggak Takut ke Sekolah
- Ajarkan Tanggung Jawab pada Anak dengan Berkebun
- Perlukah Membedakan Mainan untuk Anak Laki-Laku dan Perempuan