Inilah Dampak Albinisme pada Kondisi Mental Anak

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   06 Februari 2019
Inilah Dampak Albinisme pada Kondisi Mental AnakInilah Dampak Albinisme pada Kondisi Mental Anak

Halodoc, Jakarta - Albinisme adalah sebuah kondisi genetik yang terjadi karena berkurangnya jumlah pigmen melanin yang terbentuk pada kulit, rambut, dan mata. Albinisme dapat terjadi pada semua orang di kelompok ras atau etnis di seluruh dunia. Selain itu, albinisme di dunia terjadi berkisar pada satu banding 3.000 orang. Sebagian besar anak-anak yang terlahir dengan albinisme lahir dari orangtua yang memiliki rambut dan warna kulit yang normal.

Selain itu, mitos yang sering dibicarakan adalah seseorang dengan albinisme memiliki warna mata yang merah. Warna merah tersebut terjadi karena kondisi pencahayaan, yang sebenarnya warna mata dari seseorang yang mengidap penyakit albino adalah berwarna biru atau cokelat. Walau begitu, seseorang dengan masalah pigmen di tubuhnya tersebut dapat mengalami masalah penglihatan karena kelainan ini.

Baca Juga: Alasan Mutasi Genetik Bisa Sebabkan Albinisme

Anak yang mengidap albinisme rentan mengalami masalah terkait kondisi mental. Hal tersebut dikarenakan orang-orang yang mengidap kelainan tersebut dianggap "berbeda", sehingga dapat mengganggu kejiwaan anak tersebut. Bullying atau penindasan terhadap seseorang dapat memiliki efek yang lama pada kesehatan mental seseorang. Pada anak-anak yang mengalami bullying ketika anak-anak, dapat mengidap penyakit mental ketika dewasa.

Seorang anak yang jadi korban bullying mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk mengidap gangguan depresi dibandingkan yang tidak dan membutuhkan perawatan kejiwaan. Selain itu, hubungan antara bullying dengan kesehatan mental ketika masa kanak-kanak dapat dilihat dari nilai-nilai di sekolah yang selalu buruk, depresi, hingga peningkatan risiko untuk bunuh diri.

Baca Juga: Albinisme Bisa Pengaruhi Kemampuan Melihat

Seorang anak yang pernah menjadi korban bullying mempunyai risiko lebih besar untuk gangguan depresi, anxiety disorder, gangguan suasana hati, dan agoraphobia ketika dewasa. Gangguan-gangguan tersebut dapat menyebabkan pengidapnya selalu berpikiran buruk terhadap orang lain bahkan pada diri sendiri. Berikut adalah penjelasan terhadap gangguan mental tersebut:

  1. Gangguan Depresi

Seseorang yang mengidap albinisme yang menjadi korban perundungan dapat mengidap gangguan depresi. Hal tersebut berhubungan dengan gangguan suasana hati yang dapat memengaruhi pola pikir seseorang, sehingga berdampak pada aktivitas sehari-hari. Depresi dapat terjadi setiap hari hingga 2 minggu berjalan yang umumnya disebabkan perasaan sedih dan hilangnya harapan.

  1. Anxiety Disorder

Seseorang yang kerap menerima bullying dapat mengidap anxiety disorder. Gangguan tersebut meliputi perasaan cemas, fobia, dan panik. Seseorang yang mengidap gangguan kecemasan umumnya takut pada suatu benda atau situasi tertentu yang terkadang pernah terjadi di masa lalu.

Seseorang yang mengidap anxiety disorder mempunyai ciri-ciri seperti keringat mengucur tanpa alasan yang jelas, detak jantung berdegup kencang, sulit berkonsentrasi, dan selalu merasa khawatir.

Baca Juga: 3 Penyebab Anak Terlahir Albino

  1. Gangguan suasana hati

Gangguan suasana hati juga dapat terjadi pada seseorang yang kerap dirundung. Perasaannya dapat berubah secara tiba-tiba menjadi sedih karena suasana hati yang berubah secara drastis. Pada jenis gangguan ini, yang paling umum terjadi adalah gangguan bipolar dan gangguan siklotimik.

  1. Agoraphobia

Gangguan ini adalah salah satu jenis perasaan cemas yang terjadi pada manusia ketika seseorang merasa ketakutan yang berlebih dan berusaha untuk menghindari suatu tempat atau situasi. Hal-hal yang dihindari, seperti tempat terbuka, ruangan tertutup, dan suatu situasi, seperti keramaian dan lain-lain. Gangguan ini dapat berkembang setelah pengidapnya mengalami satu atau lebih dari panic disorder.

Itulah yang dapat terjadi pada kondisi mental seseorang yang mengidap albinisme. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal kelainan tersebut, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!