Inilah Beberapa Penyakit yang Ditandai dengan Perut Kembung

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   07 November 2018
Inilah Beberapa Penyakit yang Ditandai dengan Perut KembungInilah Beberapa Penyakit yang Ditandai dengan Perut Kembung

Halodoc, Jakarta – Perut kembung terjadi ketika saluran gastrointestinal terisi dengan udara atau gas. Kebanyakan orang menggambarkan kembung sebagai perasaan kenyang, kencang, ataupun bengkak di perut serta sering bersendawa. Pada faktanya, perut kembung dapat mengganggu kemampuan untuk beraktivitas.

Gas dan menelan udara adalah penyebab paling umum perut kembung yang terjadi setelah makan. Gas menumpuk di saluran pencernaan ketika makanan tidak tercerna sempurna ataupun ketika kamu menelan udara.

Sebenarnya semua orang menelan udara saat makan atau minum. Namun, beberapa orang dapat menelan lebih banyak daripada yang lain, terutama jika mereka:

  1. Makan atau minum terlalu cepat

  2. Mengunyah permen karet

  3. Merokok

  4. Memakai gigi palsu yang longgar

Kondisi perut kembung tidak bisa dianggap sebelah mata, apalagi sensasi kembung juga diiringi dengan sakit perut yang parah berkepanjangan, darah di tinja atau berwarna gelap, demam tinggi, diare, mulas yang memburuk, muntah, serta penurunan berat badan.

Selain karena hal-hal yang diuraikan tadi, ternyata ada beberapa kondisi penyakit yang ditandai dengan perut kembung, seperti:

  1. Sindrom iritasi usus

  2. Penyakit radang usus, seperti kolitis ulserativa atau penyakit crohn

  3. Gangguan gastrointestinal fungsional lainnya

  4. Mulas

  5. Penambahan berat badan

  6. Fluks hormonal (terutama untuk wanita)

  7. Giardiasis (infeksi parasit usus)

  8. Gangguan makan, seperti anorexia nervosa atau bulimia nervosa

  9. Faktor kesehatan mental, seperti stres, kecemasan, depresi, dan lainnya

  10. Konsumsi obat-obatan tertentu

  11. Akumulasi cairan patologis di rongga perut (asites) sebagai akibat dari kanker, misalnya kanker ovarium, penyakit hati, gagal ginjal, ataupun gagal jantung kongestif

  12. Penyakit celiac atau intoleransi gluten

  13. Insufisiensi pankreas di mana terjadi gangguan pada pencernaan karena pankreas tidak dapat memproduksi enzim pencernaan yang memadai.

  14. Intoleransi makanan

Gejala alergi makanan dapat berkisar dari ringan hingga berat dan bisa datang dan pergi tiba-tiba, bahkan berkembang selama beberapa jam. Sistem kekebalan seseorang dapat bereaksi terhadap sejumlah kecil alergen, sehingga alergi makanan dapat sangat berbahaya dan mengancam jiwa, terutama jika pernapasan terpengaruh. Oleh karena alergi makanan dapat memengaruhi pernapasan, penderita asma berisiko lebih besar mengalami reaksi alergi yang fatal terhadap makanan.

Pencegahan dan Perawatan

Dalam banyak kasus, gejala perut kembung bisa berkurang atau bahkan dicegah dengan mengadopsi beberapa perubahan gaya hidup sederhana seperti menurunkan berat badan. Kamu juga bisa melakukan beberapa perubahan dalam pola makan dengan cara:

  1. Menghindari mengunyah permen karet.

  2. Membatasi asupan minuman berkarbonasi.

  3. Menghindari makanan yang menyebabkan gas dan sayuran, seperti kubis, kacang kering, dan kacang lentil.

  4. Makan dengan perlahan dan menghindari minum melalui sedotan.

  5. Gunakan produk susu bebas laktosa (jika kamu tidak toleran laktosa).

Mengonsumsi probiotik juga dapat membantu me-repopulasi bakteri usus yang sehat. Probiotik memiliki efek positif untuk pencernaan, bahkan membantu mencegah kembung. Melakukan pemijatan di area perut juga dapat membantu mengurangi kembung dan memberikan efek tambahan lain, seperti mengurangi depresi dan kecemasan yang menyebabkan perut kembung.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai perut kembung serta bagaimana pencegahan dan penanganannya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Hubungi Dokter, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Baca juga: