Inilah 8 Fakta Mengenai Anemia Sel Sabit
“Penyakit anemia sel sabit merupakan bentuk anemia yang diturunkan. Fakta anemia sel sabit lainnya yaitu penyakit ini dapat didiagnosis sejak dalam kandungan hingga mempengaruhi siklus menstruasi.”
Halodoc, Jakarta – Kamu mungkin sering mendengar tentang penyakit anemia. Namun, tahukah kamu tentang salah satu jenis anemia bernama anemia sel sabit? Normalnya, sel darah merah berbentuk bundar dan lentur, sehingga mudah bergerak dalam pembuluh darah. Namun, pada pengidap anemia sel sabit, sel darah merah berbentuk bulan sabit, kaku, dan lengket.
Bentuk sel darah merah yang tidak normal ini akhirnya menyebabkan sel darah merah susah bergerak dan mudah menempel pada pembuluh darah kecil. Perlu diketahui juga, penyakit anemia sel sabit merupakan bentuk anemia yang diturunkan. Selain itu, masih banyak fakta anemia sel sabit yang perlu diketahui. Simak ulasan berikut!
Fakta Penting Anemia Sel Sabit
Anemia sel sabit merupakan penyakit seumur hidup. Kondisi ini sering kali didapatkan sejak lahir. Bentuk sabit dari sel darah merah menyebabkannya mudah pecah dan tidak muat melalui pembuluh darah kecil untuk mengantarkan oksigen.
Berikut ini beberapa fakta anemia sel sabit lainnya:
- Penyakit yang Diturunkan, Bukan Ditularkan
Anemia sel sabit merupakan penyakit turunan. Jadi, seseorang bisa mengidap penyakit ini bila memiliki kedua orangtua (harus keduanya) yang menurunkan mutasi gen. Presentasi seorang anak terkena anemia sel sabit dengan kedua orangtua yang membawa penyakit ini adalah 25 persen. Artinya, 1 dari 4 anak berisiko mengidap anemia sel sabit.
Namun, bila anak hanya mewarisi mutasi gen dari salah satu orangtua saja, maka dia hanya akan jadi pembawa penyakit anemia sel sabit saja dan tidak mengalami gejala apa pun. Jangan khawatir, selain dari orangtua ke anak, anemia sel sabit tidak bisa menular ke orang lain.
- Dapat Didiagnosis Sejak dalam Kandungan atau saat Lahir
Anemia sel sabit sudah bisa dideteksi sejak bayi berada dalam kandungan. Caranya adalah dengan mengambil sampel air ketuban untuk mencari keberadaan gen sel sabit.
Kondisi ini juga bisa didiagnosis segera setelah kelahiran bayi. Ini adalah bagian dari skrining bayi baru lahir yang dilakukan segera setelah lahir. Mengidentifikasi anak-anak dengan anemia sel sabit dapat mencegah komplikasi serius di kemudian hari.
- Anak dengan Anemia Sel Sabit Berisiko Terkena Stroke
Meskipun semua orang dengan anemia sel sabit berisiko terkena stroke, tapi anak dengan anemia sel sabit memiliki risiko yang jauh lebih tinggi, dibandingkan dengan anak-anak tanpa penyakit tersebut.
Karena risiko ini, dokter perlu merawat anak-anak dengan anemia sel sabit menggunakan ultrasound otak, untuk menyaring dan menentukan siapa yang berisiko tinggi terkena stroke. Dengan begitu pengobatan dapat dimulai untuk mencegah komplikasi ini.
- Gejala Bisa Terlihat Sejak Umur 4 Bulan
Anemia sel sabit sebenarnya sudah muncul sejak usia 4 bulan, tetapi umumnya baru terlihat pada usia 6 bulan. Itulah mengapa para ibu perlu tahu gejala-gejala anemia sel sabit. Hal ini agar ibu dapat langsung memeriksakan Si Kecil ke dokter bila anak menunjukkan gejala tersebut.
Meskipun gejala yang dialami setiap pengidap bisa berbeda-beda, tapi ibu bisa mengenali penyakit ini dari gejala umum anemia sel sabit berikut ini:
- Pusing.
- Pucat.
- Jantung berdebar.
- Lemas dan cepat lelah.
- Kaki dan tangan membengkak karena pembuluh darah terhambat.
- Penyakit kuning.
- Pertumbuhan terlambat.
- Organ limpa membesar.
- Bayi menjadi lebih rewel atau menangis terus akibat rasa nyeri yang bisa terjadi pada dada, perut, ataupun persendian dan tulang.
- Cuaca Buruk Bisa Memicu Terjadinya Krisis Sel Sabit
Bentuk sel darah merah yang tidak normal ini tidak hanya bisa menempel pada pembuluh darah dan menghambat aliran darah. Namun, juga membuat asupan oksigen untuk jaringan menjadi berkurang. Ketika kondisi tersebut terjadi, pengidap akan mengalami rasa nyeri yang hebat yang disebut krisis sel sabit.
Rasa nyeri bisa berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa minggu ini dikenal juga sebagai krisis sel sabit. Sebagian besar pengidapnya bisa mengalami krisis sel sabit hingga belasan kali dalam satu tahun. Pada pengidap remaja dan dewasa, krisis sel sabit bisa menimbulkan nyeri kronis karena terjadinya kerusakan atau luka di tulang dan sendi.
Nah, biasanya hal yang menjadi pemicu terjadinya krisis sel sabit ini adalah cuaca buruk seperti angin, hujan, ataupun dingin. Selain itu, pengidap juga bisa mengalami krisis ini bila mengalami dehidrasi, berolahraga terlalu berat, atau bahkan merasa tertekan.
- Mempengaruhi Siklus Menstruasi
Remaja dengan anemia sel sabit mungkin akan mengalami menstruasi pertama sedikit terlambat dari teman-teman sebayanya. Selain itu, saat menstruasi mereka juga memiliki siklus yang lebih pendek dan pendarahan yang tidak normal.
- Masalah Kesuburan
Penyakit anemia sel sabit dapat menyulitkan orang untuk hamil. Beberapa masalahnya berkaitan dengan penyakit itu sendiri, sementara yang lainnya berkaitan dengan perawatan anemia sel sabit.
Orang dengan anemia sel sabit mungkin tidak dapat hamil karena beberapa alasan berikut:
- Peradangan kronis dan stres oksidatif dalam tubuh.
- Kerusakan organ reproduksi akibat penyakit atau pengobatan.
- Kelainan darah yang berhubungan dengan transfusi (hemokromatosis).
- Menggunakan obat-obatan seperti hidroksiurea yang berbahaya bagi janin yang sedang berkembang.
- Bisa Disembuhkan
Transplantasi sumsum tulang (sel induk) adalah satu-satunya cara untuk menyembuhkan anemia sel sabit. Namun, tingkat keberhasilan transplantasi sumsum tulang datang dari pendonor yang merupakan saudara kandung dengan susunan genetiknya cocok dengan pengidanya. Jika kamu atau anggota keluarga mengalami penyakit anemia sel sabit, penting untuk melakukan tindak lanjut secara teratur dengan dokter untuk memastikan perawatan terbaru.
Itulah yang perlu diketahui mengenai fakta anemia sel sabit. Jangan ragu untuk segera mengunjungi dokter jika kamu atau anggota keluarga mengalami penyakit ini. Tanyakan pada dokter di aplikasi Halodoc mengenai tindakan perawatan yang diperlukan. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!