Inilah 6 Faktor Picu Pruritus
Halodoc, Jakarta - Pernahkah kamu merasa gatal pada kulit hingga terasa tidak nyaman dan iritasi? Mungkin saja kamu mengalami pruritus. Pruritus adalah timbulnya rasa gatal di satu bagian atau seluruh tubuh, dan bersamaan dengan ruam. Rasa gatal tersebut dapat terjadi untuk waktu yang singkat, hingga waktu yang lama.
Pruritus tidak hanya timbul dengan rasa gatal atau pun ruam, tetapi juga dapat terjadi dengan benjolan berwarna kemerahan, kulit kering, pecah-pecah, dan kapalan. Selain itu, mungkin saja pruritus makin menjadi-jadi ketika mendapat garukan. Apabila bagian yang mengalami pruritus tersebut digaruk, tidak menutup kemungkinan akan terjadi luka hingga menyebabkan infeksi sekunder.
Rasa gatal yang disebabkan oleh pruritus dapat menyerang semua jenis kelamin dan rentang usia. Penyebab rasa gatal tersebut dialami oleh sekitar 25 persen pengidap sakit kuning (jaundice) dan 50 persen orang yang sedang menjalani hemodialisis karena gagal ginjal. Prognosis atau langkah yang harus diambil selanjutnya tergantung dari penyakit yang menyebabkan pruritus itu sendiri.
Faktor-Faktor yang Memicu Pruritus
Faktor-faktor yang dapat memicu terjadi pruritus, antara lain:
-
Kulit Bereaksi Terhadap Alergi
Salah satu pemicu pruritus adalah kulit yang mengalami reaksi terhadap alergi. Beberapa benda yang menempel di kulit dapat memicu reaksi alergi, seperti benda-benda yang mengandung nikel atau kobalt. Selain itu, karet, bahan tekstil, cat rambut, dan serbuk bunga juga dapat menyebabkan alergi pemicu terjadinya pruritus. Faktor lainnya yang dapat menyebabkan alergi pemicu terjadinya pruritus adalah obat-obatan, serta sinar matahari yang berlebihan dan langsung menyentuh kulit.
-
Infeksi
Pemicu pruritus lainnya adalah gejala yang ditimbulkan ketika tubuh mengalami infeksi karena penyakit. Selain itu, penyakit yang terjadi karena infeksi jamur mempunyai gejala gatal. Infeksi jamur pada kaki atau biasa disebut kutu air, serta infeksi jamur di area Miss V juga dapat menjadi pemicu pruritus.
-
Kehamilan
Kehamilan dapat menjadi pemicu pruritus yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon. Hal tersebut tidak jauh berbeda dengan seseorang yang sudah memasuki masa menopause. Pada ibu hamil, beberapa kondisi yang memicu hal tersebut adalah pruritic urticarial papules and plaques of pregnancy (PUPPP) yang terjadi di paha atau perut.
-
Kulit Kering
Kulit kering dapat menjadi pemicu pruritus. Hal tersebut dapat menjadi indikasi apabila tidak ditemukan benjolan merah. Kulit kering dapat terjadi sebagai reaksi tubuh terhadap lingkungan. Umumnya, dikarenakan oleh cuaca dengan kelembapan rendah, terlalu sering mandi, atau penggunaan pengendali suhu ruangan dalam waktu yang lama.
-
Penyakit Dalam
Beberapa penyakit dalam menimbulkan gejalanya dengan pruritus. Penyakit-penyakit yang menunjukkan pruritus sebagai gejalanya adalah penyakit hati, gagal ginjal, gangguan tiroid, anemia, dan juga kanker. Maka dari itu, ketika kamu merasakan pruritus, segeralah berdiskusi dengan dokter apakah hal ini timbul karena gejala penyakit kronis, supaya dapat ditanggulangi secara dini.
-
Sengatan atau Gigitan Serangga
Pemicu pruritus lainnya adalah sengatan atau gigitan serangga. Parasit atau serangga seperti kutu, cacing, nyamuk, tawon, dan lebah dapat menjadi salah satu penyebab seseorang merasakan gatal.
Itu lah faktor-faktor yang dapat memicu pruritus terjadi. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal pruritus, kamu dapat bertanya pada dokter dari Halodoc. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu! Kamu juga bisa membeli obat di Halodoc. Tanpa perlu keluar rumah, pesananmu akan diantarkan dalam waktu satu jam.
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan