Inilah 5 Penyebab Hematuria yang Perlu Diketahui

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   29 Oktober 2018
Inilah 5 Penyebab Hematuria yang Perlu DiketahuiInilah 5 Penyebab Hematuria yang Perlu Diketahui

Halodoc, Jakarta - Apakah kamu pernah mengalami kejadian ketika buang air kecil, urine kamu keluar berbarengan dengan darah? Mungkin saja kamu mengidap hematuria. Penyakit ini yaitu suatu kondisi ketika sel darah merah keluar bersamaan dengan urine.

Hematuria terjadi ketika urine berubah warna menjadi merah atau agak kecoklatan. Urine yang normal tidak akan mengandung darah, terkecuali pada wanita yang sedang mengalami menstruasi. Gangguan ini untuk kebanyakan orang terlihat menakutkan dan membuat rasa khawatir. Namun ketika ini terjadi, bukan berarti kamu mengalami penyakit yang berbahaya.

Hematuria dapat terbagi menjadi 2 jenis. Hematuria makroskopik, yaitu ketika pendarahan dapat terlihat langsung ketika urin terbuang. Sedangkan yang lainnya adalah hematuria mikroskopik, yaitu ketika darah dalam urine hanya terlihat dengan menggunakan mikroskop atau dengan uji kimia. Langkah ini digunakan untuk mengetahui penyebab hematuria agar dapat diobati secepat mungkin.

Gangguan ini merupakan sebuah kondisi yang umum dapat terjadi. Selain itu, hematuria lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria dan dapat terjadi pada semua usia. Hal ini dapat ditangani dengan cara mengurangi faktor-faktor yang dapat menyebabkan hematuria.

Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya hematuria atau urine bercampur dengan darah. Serta ada beberapa hal yang dapat membantu untuk mendiagnosis hal yang dapat menyebabkan gangguan ini, seperti warna, jumlah, konsentrasi, dan lainnya.

Warna dari urine biasanya akan memperlihatkan tingkat pendarahan dan kisarannya yaitu merah, merah muda, atau coklat. Munculnya darah pada urine dapat menjadi sesuatu yang menyakitkan. Lalu, apa sajakah yang dapat menyebabkan hematuria terjadi? Berikut adalah beberapa alasannya:

  1. Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih dapat menjadi penyebab terjadinya hematuria. Hal tersebut terjadi karena bakteri yang masuk ke dalam sistem kemih lewat uretra dan berkembang biak. Akibatnya, gejala-gejala akan dirasakan seperti nyeri pinggang, semakin seringnya buang air kecil, ketika kencing terasa seperti rasa sakit, dan sensasi terbakar. Ketika terjadi pada lansia, infeksi saluran kemih ditandai dengan darah mikroskopis pada urine.

  1. Batu Ginjal atau Kandung Kemih

Penyebab hematuria lainnya yaitu karena batu ginjal. Batu ginjal terjadi karena pengendapan kristal. Keadaan seperti dehidrasi atau kelainan metabolisme bawaan dapat menimbulkan penyakit batu ginjal. Biasanya, pendarahan tidak menyebabkan rasa sakit, tetapi pada seseorang yang memiliki batu ginjal terdapat tepi tajam. Sehingga, hal tersebut dapat membuat sakit parah dan pendarahan ketika melewati ureter.

  1. Pembesaran Prostat

Penyebab lainnya yang membuat terjadinya hematuria yaitu pembesaran prostat. Pembesaran kelenjar prostat kebanyakan terjadi pada laki-laki ketika menua. Hal tersebut dapat meningkatkan tekanan pembuluh darah di sekitar kandung kemih dan uretra, sehingga berakibat pendarahan pada urine. Hal lain yang dapat terjadi yaitu kesulitan kencing dan hematuria.

  1. Melakukan Olahraga Berat

Walaupun alasannya belum diketahui dengan pasti, latihan atau olahraga dan juga aktivitas yang berat dapat menyebabkan hematuria. Hal ini sering menimpa pelari yang berarti aktivitas fisik yang berlebih dapat membuat seseorang mengalami kerusakan mioglobin, karena perubahan renovasi otot yang membuat urine berwarna merah.

  1. Trombositopenia

Trombositopenia juga dapat menyebabkan seseorang mengalami hematuria. Trombositopenia yaitu sebuah kondisi yang terjadi, karena rendahnya jumlah trombosit dan mengakibatkan pendarahan yang berlimpah. Hal itu karena trombosit adalah komponen penting dalam darah yang berfungsi untuk pembekuan darah.

itulah 5 penyebab yang dapat membuat seseorang mengidap hematuria. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal hematuria, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya hanya dengan download aplikasi Halodoc di Apps Store atau Play Store.

Baca Juga: