Inilah 5 Manfaat Serologi yang Perlu Diketahui

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   06 Januari 2019
Inilah 5 Manfaat Serologi yang Perlu DiketahuiInilah 5 Manfaat Serologi yang Perlu Diketahui

Halodoc, Jakarta - Serologi adalah salah satu cabang imunologi yang mempelajari reaksi antigen-antibodi secara in vitro. Reaksi serologis dilakukan berdasarkan asumsi bahwa agen infeksius memicu host untuk menghasilkan antibodi spesifik yang akan bereaksi dengan agen infeksius tersebut. Reaksi ini dapat digunakan untuk mengetahui respon tubuh terhadap agen infeksius secara kualitatif maupun kuantitatif.

Pemeriksaan serologis ini bertujuan untuk menegakkan diagnosis suatu penyakit. Misalnya, reaksi serologis spesifik untuk suatu agen infeksius, maka waktu yang diperlukan pun lebih singkat daripada pemeriksaan kultur atau identifikasi bakteri dan pengambilan sampel relatif mudah, yaitu darah.

Lalu, seperti apa sih manfaat serologi dalam dunia medis?

1. Demam Dengue

Pemeriksaan serologi merupakan pemeriksaan menggunakan serum, seperti pemeriksaan pada dugaan demam dengue. Demam dengue dapat merupakan infeksi pertama kali yang disebut infeksi primer. Selain itu, ada pula infeksi kedua kali yang disebut infeksi sekunder yang dapat menimbulkan penyakit demam berdarah yang dikenal dengan Dengue Haemorrhagic Fever (DHF).

Penyakit ini dapat berkelanjutan renjatan (kegagalan peredaran darah yang ditandai dengan menurunnya tekanan darah dan gejala umum lainnya), bahkan kematian. Pada demam dengue, pemeriksaan serologi yang tersedia, seperti pemeriksaan antigen NS-1, antibodi dengue IgG dan IgM.

Baca juga: Yang Perlu Diketahui tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue

2. Chikungunya

Manfaat serologi juga bisa digunakan sebagai pemeriksaan antibodi terhadap virus chikungunya IgM. Pemeriksaan ini dilakukan terhadap seseorang dengan gejala pusing, sakit kepala, nyeri sendi, dan ruam berwarna merah pada kulit. Untuk memastikannya, memerlukan pemeriksaan antibodi terhadap virus chikungunya IgM.

Baca juga: Yang Terjadi Jika Kena Gigitan Nyamuk Chikungunya

3. Salmonella Typhosa

Pemeriksaan serologis juga bisa digunakan untuk mendiagnosa penyakit demam typhoid yang disebabkan oleh Salmonella. Prosedur ini disebut dengan pemeriksaan Widal. Uji Widal sendiri dirancang untuk membantu diagnosis demam typhoid dengan cara mengaglutinasikan basilus typhoid dengan serum pengidap.

Selain itu, pemeriksaan Widal digunakan untuk:

  • Mengetahui diagnosis thypus abdominalis serta penyakit paratyphi A, B, C, dan D.

  • Mengetahui prognosis penyakit.

  • Mengetahui ada tidaknya aglutinin dalam serum pengidap.

4. Serologi Untuk Hepatitis B

Manfaat serologi juga bisa digunakan untuk menelisik penyakit, seperti hepatitis B. Hepatitis B sendiri merupakan penyakit infeksi pada hati yang dapat menimbulkan masalah kronis. Contohnya, sirosis hepatitis dan kanker hati. Diagnosis hepatitis B ditentukan dengan melakukan tes terhadap beberapa marker serologis dari virus hepatitis B, serta dengan menambahkan tes tambahan untuk menyingkirkan penyebab lain, seperti virus hepatitis A dan C.

Sementara itu, untuk penyaring cukup dilakukan pemeriksaan HBsAg dan Anti-HBs.

- HBsAg

Jika positif, pengidap akan dianggap terinfeksi hepatitis B. Pengulangan tes setelah 6 bulan diperlukan untuk menentukan infeksi telah sembuh atau kronik. HBsAg positif setelah 6 bulan tetap terdeteksi dalam darah selama lebih dari enam bulan berarti telah menjadi kronis.

- Anti-HBs

Jika positif, pengidap dianggap memiliki kekebalan terhadap hepatitis B (baik karena infeksi yang telah sembuh atau karena vaksinasi). Hepatitis B karier kronis dapat menunjukkan HBsAg dan Anti-HBs positif. Positif untuk HbsAg dan anti-HBs pada saat yang bersamaan, tetapi hal ini sangat jarang terjadi (kurang dari 1 persen). Jika negatif, pengidap belum memiliki kekebalan terhadap virus hepatitis B.

5. Pemeriksaan Treponema

Reaksi serologi yang satu ini digunakan untuk treponema dalam memastikan diagnosis sifilis. Sifilis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum. Infeksi treponema pallidum dalam tubuh akan menimbulkan dua macam antibodi, yaitu antibodi non-treponema (reagin), dan antibodi treponema.

Baca juga: 3 Cara Penularan Penyakit Sifilis Selain Hubungan Intim

Mau tahu lebih jauh mengenai pemeriksaan dan manfaat serologi? Atau memiliki keluhan kesehatan? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!