Inilah 5 Faktor Pemicu Paru Obstruktif Kronis
Halodoc, Jakarta - Penyakit paru obstruktif kronis lebih dikenal dengan sebutan PPOK. PPOK adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan penyakit paru yang memburuk, seperti asma refrakter, bronkitis kronis, dan emfisema. Kondisi ini merupakan penyakit peradangan pada paru yang telah berkembang dalam jangka waktu yang panjang. PPOK merupakan suatu penyakit yang dapat mengancam nyawa, karena penyakit ini menghalangi aliran udara dari paru-paru karena terhalang lendir atau dahak. Akibatnya, pengidap PPOK biasanya mengalami kesulitan dalam bernapas.
Pengidap paru obstruktif kronis biasanya merupakan orang-orang yang berusia paruh baya, dan perokok. PPOK terjadi secara perlahan dengan tidak menimbulkan gejala apapun, tetapi kondisi ini akan semakin berbahaya seiring berjalannya waktu. Pengidap kondisi ini memiliki risiko lebih besar untuk mengalami penyakit jantung dan kanker paru-paru.
Gejala utama yang ditimbulkan adalah batuk yang berkepanjangan atau kronis, dan berlangsung lama disertai dengan lendir atau dahak. Biasanya, gejala baru akan timbul ketika sudah terjadi kerusakan yang signifikan pada paru-paru. Berikut ini merupakan gejala PPOK yang bisa saja terjadi dan harus diwaspadai, antara lain:
-
Lemas.
-
Nyeri pada dada.
-
Penurunan berat badan.
-
Pembengkakan pada pergelangan kaki, atau tungkai.
-
Mengi, atau napas sesak dan berbunyi.
-
Batuk berdahak yang tidak kunjung sembuh, dengan warna lendir agak kuning atau hijau.
Beberapa faktor di bawah ini merupakan faktor pemicu terjadinya paru obstruktif kronis, antara lain:
-
Merokok
Merokok menjadi faktor utama PPOK. Kondisi ini menjadi 90 persen penyebab kematian pada PPOK. Para perokok mempunyai 13 kali kemungkinan lebih besar untuk mengidap kondisi ini dibanding dengan mereka yang tidak pernah merokok.
-
Debu dan Bahan Kimia
Debu dan bahan kimia dapat mengiritasi dan mengakibatkan peradangan pada paru-paru dan saluran pernapasan, sehingga meningkatkan kemungkinan seseorang mengidap PPOK.
-
Usia
PPOK lebih sering dialami oleh seseorang dengan usia diatas 40 tahun dan memiliki riwayat perokok aktif. Jika kamu memiliki faktor risiko PPOK, penting untuk selalu memeriksakan kondisi kesehatan kamu.
-
Polusi Udara
Polutan di dalam dan di luar ruangan juga dapat menyebabkan PPOK jika paparan bersifat intens dan berkepanjangan.
-
Penyakit Asma
Pengidap penyakit asma, terutama pengidap yang juga merokok rentan mengidap PPOK.
Kamu dapat mencegah kondisi ini dengan beberapa cara di bawah ini, antara lain:
-
Menghindari polusi udara, misalnya asap kendaraan bermotor.
-
Berhenti merokok, atau menghindari paparan asap rokok. Ini merupakan langkah utama agar PPOK tidak bertambah parah.
-
Menjaga pola makan yang sehat.
-
Memasang alat pemutar sirkulasi udara di dalam ruangan.
-
Melakukan olahraga secara rutin.
-
Menjalani vaksinasi secara rutin, misalnya vaksin flu.
-
Pemeriksaan diri ke dokter secara berkala agar kondisi kesehatan tetap terpantau.
Kamu masih butuh penjelasan atau cara pencegahan tentang penyakit paru obstruktif kronis? Halodoc bisa jadi solusi. Kamu bisa ngobrol langsung dengan dokter terkait dengan masalah kesehatan kamu via Chat atau Voice/Video Call. Jika kamu membutuhkan obat secara cepat, dengan aplikasi Halodoc kamu bisa memesan obat yang sedang kamu butuhkan, dan pesanan kamu akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!
Baca juga:
- 5 Hal Ini Tingkatkan Risiko Penyakit Paru Obstruktif Kronis
- Inilah 4 Olahraga yang Aman untuk Pengidap Paru Obstruktif Kronis
- Benarkah Perempuan Lebih Rentan Kena Paru Obstruktif Kronis?