Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Mengidap Cystitis
Halodoc, Jakarta - Cystitis terjadi ketika uretra dan kantong kemih terinfeksi bakteri. Bakteri ini melekat pada lapisan kantong kemih dan menyebabkan area menjadi teriritasi, sehingga terjadi peradangan. Baik pria maupun wanita bisa terinfeksi gangguan kesehatan ini, meski sering terjadi pada wanita karena uretra yang lebih pendek.
Sekitar 80 persen dari semua infeksi saluran kemih disebabkan oleh bakteri usus yang telah mencapai saluran kemih. Sebagian besar bakteri ini membentuk bagian dari flora usus yang sehat, tetapi begitu masuk pada ruangan steril di uretra dan kantong kemih, bakteri ini menyebabkan infeksi saluran kemih.
Pada dasarnya, sistem urinaria terdiri dari ginjal, ureter, kantong kemih, dan uretra. Semuanya memainkan peran penting dalam membuang limbah dari tubuh. Sementara ginjal, menyaring limbah dari darah dan mengatur konsentrasi bermacam zat. Tabung yang disebut ureter membawa urine ke ginjal menuju ke kantong kemih, tempat urine disimpan sampai dikeluarkan melalui uretra.
Apa yang Terjadi pada Tubuh ketika Terindikasi Cystitis?
Ketika seseorang terindikasi mengalami cystitis, tubuh menunjukkan gejala yang tidak biasa. Gejala utamanya meliputi rasa sakit, terbakar, atau menyengat ketika buang air kecil. Lalu, kamu akan sering buang air kecil dan sering mendesak. Warna urine berubah gelap, keabuan, atau mengeluarkan bau yang menyengat.
Baca juga: Ada Darah pada Urine? Hati-Hati Mengidap Cystitis
Sebagai dampaknya, perut sering terasa nyeri, diikuti dengan tubuh yang kurang nyaman dan seperti kurang fit. Jika terjadi pada anak-anak, gejala umum terlihat adalah sakit perut, sering buang air kecil, demam tinggi, lebih mudah marah, dan berkurangnya nafsu makan.
Beberapa orang mungkin lebih mengembangkan infeksi kandung kemih yang berulang, dan kondisi ini lebih mengancam wanita. Selain karena uretranya yang lebih pendek, wanita dengan kondisi berikut berisiko mengalami infeksi saluran kemih.
-
Aktif secara seksual.
-
Menggunakan jenis KB tertentu.
-
Sedang hamil.
-
Mengalami menopause.
Sementara faktor risiko lain yang bisa juga terjadi pada pria, termasuk:
-
Terjadi gangguan dengan aliran urine.
-
Perubahan sistem kekebalan tubuh.
-
Penggunaan kateter dalam jangka waktu yang lama.
Baca juga: 6 Tips Simpel untuk Mencegah Cystitis
Komplikasi yang Dapat Terjadi
Jika cystitis tidak segera ditangani, tentu lebih mudah terjadi komplikasi pada tubuh. Komplikasi yang terjadi sebagai akibat dari cystitis yang dibiarkan adalah:
-
Infeksi ginjal. Infeksi kantong kemih yang tidak mendapatkan pengobatan menyebabkan terjadinya infeksi ginjal. Infeksi ini secara umum menyebabkan kerusakan pada ginjal. Anak-anak dan dewasa yang telah menginjak usia paruh baya berisiko mengalami penyakit ini karena gejalanya sering diabaikan atau sering salah diagnosa dengan penyakit lain.
-
Adanya Darah dalam Urine. Cystitis memungkinkan adanya sel darah dalam urine dan kondisi ini memerlukan perawatan. Hematuria jarang disebabkan karena cystitis bakteri, tetapi lebih sering terjadi pada cystitis yang diinduksi oleh kemoterapi atau radiasi.
Baca juga: Pengantin Baru, Hati-Hati Kena Honeymoon Cystitis
Itu tadi ulasan mengenai apa yang terjadi pada tubuh ketika kamu mengalami cystitis. Jadi, jangan sepelekan gejala aneh yang kamu alami, karena bisa saja itu menjadi indikasi penyakit serius. Tanyakan gejala aneh pada tubuhmu langsung pada dokter, tentunya melalui aplikasi Halodoc. Jika dokter meresepkan obat padamu, kamu juga bisa menebusnya dengan aplikasi ini. Jadi, segera download aplikasi Halodoc, ya!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan