Ini yang Perlu Diketahui Sebelum Tes HIV
Halodoc, Jakarta - Pemeriksaan human immunodeficiency virus (HIV) merupakan penentu apakah seseorang terinfeksi HIV. Virus ini bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh dan dapat menyebabkan sindrom immunodeficiency (AIDS). Beberapa tes HIV memeriksa antibodi yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh sebagai reaksi terhdap infeksi HIV. Tes HIV lainnya mencari bukti virus itu sendiri. Tes ini berlangsung cepat, dan dapat menghasilkan hasil dalam 20 menit.
Tes HIV sangat penting dilakukan untuk memperlambat penyebaran infeksi HIV. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi HIV. Jadi, mereka cenderung tidak mengambil tindakan pencegahan untuk membantu mencegah penyebaran virus ke orang lain.
Alasan Tes HIV Dilakukan
Tes HIV sangat penting bagi wanita hamil karena wanita hamil dapat menularkan virus kepada bayi dalam kandungan selama kehamilan atau persalinan atau melalui menyusui. Dengan minum obat yang dapat mengatasi HIV selama kehamilan dan persalinan dapat mengurangi risiko ibu hamil menularkan virus ke bayi.
Setiap orang direkomendasikan untuk setidaknya melakukan tes HIV pada usia 13 hingga 64 tahun. Tes tahunan juga disarankan jika kamu berisiko lebih tinggi terinfeksi. Inilah beberapa kondisi yang membuatmu disarankan untuk melakukan tes HIV:
- Pernah melakukan hubungan intim vaginal, oral, atau anal tanpa kondom dengan lebih dari satu pasangan.
- Menggunakan obat intravena (IV), termasuk steroid, hormon, atau silikon.
- Didiagnosis memiliki infeksi menular seksual (IMS), seperti hepatitis atau sifilis.
- Sedang hamil atau berencana hamil.
- Melakukan hubungan intim dengan orang yang positif HIV atau seseorang dengan status HIV yang tidak diketahui.
- Menggunakan jarum secara berbarengan, baik untuk menyuntikkan narkoba ataupun obat-obat lain.
Untuk melakukan tes HIV, terdapat beberapa tipe tes yang dapat dilakukan. Jika kamu ingin melakukannya, sebaiknya tanyakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai tes HIV tipe apa yang seharusnya kamu jalani.
- Tes Antibodi
Tes ini mengukur antibodi terhadap HIV. Tubuh dapat memakan waktu hingga tiga bulan untuk menghasilkan antibodi ini. Kebanyakan orang akan memiliki cukup antibodi untuk dites positif dalam tiga hingga 12 minggu setelah tertular HIV.
- Tes Kombinasi
Tes ini kadang-kadang disebut sebagai tes antibodi/antigen cepat. Jenis tes ini hanya dapat dipesan oleh penyedia layanan kesehatan dan harus dilakukan di laboratorium.
- Tes Asam Nukleat
Tes ini dapat mengukur jumlah virus dalam sampel darah dan memberikan hasil positif/negatif atau jumlah viral load. Tes ini biasanya lebih mahal daripada bentuk tes HIV lainnya. Jadi, dokter hanya akan memesan satu jika mereka berpikir ada kemungkinan besar seseorang terpapar HIV atau hasil tes skrining tidak ditentukan. Biasanya, ada cukup banyak bahan tes untuk hasil positif hingga satu hingga dua minggu setelah kemungkinan terinfeksi HIV.
Ingatlah, jika kamu yakin telah terpapar HIV, penting untuk membicarakannya pada dokter sesegera mungkin. Terlepas dari jenis tes apa yang kamu ambil, kamu harus diuji lagi setelah periode sebelumnya telah berlalu. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan hasilnya. Orang yang berisiko lebih tinggi tertular HIV harus menjalani tes rutin setiap tiga bulan.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. HIV Testing.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. HIV Testing.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan