Ini Prosedur Pengobatan Pemfigus yang Harus Diketahui
Halodoc, Jakarta – Tidak ada salahnya untuk menjaga kesehatan tubuh kamu agar kekebalan tubuh tetap terjaga. Banyak kondisi penyakit yang menyerang ketika memiliki kekebalan tubuh yang tidak stabil, salah satunya adalah penyakit pemfigus.
Penyakit pemfigus merupakan penyakit kulit yang menyebabkan lepuhan dan luka pada kulit atau membran mukosa seperti mulut atau bagian alat kelamin. Bagian lepuhan yang muncul pada kulit mudah pecah dan meninggalkan bekas luka yang rentan infeksi.
Baca juga: 4 Masalah Kesehatan Kulit yang Dianggap Sepele tapi Berbahaya
Penyakit pemfigus biasanya dialami oleh seseorang yang memiliki usia antara 50 hingga 60 tahun. Meskipun kondisi ini jarang terjadi, jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi kesehatan, bahkan kematian. Nyatanya, penyakit pemfigus tidak dapat ditularkan pada orang lain.
Seseorang yang mengalami pemfigus umumnya disebabkan karena tubuh yang rendah. Normalnya, antibodi dalam diri seseorang menyerang organisme yang berbahaya, namun pada pengidap penyakit autoimun antibodi yang ada dalam tubuh berbalik menyerang sel tubuh yang sehat.
Baca juga: 6 Jenis Penyakit Autoimun yang Umum Diidap Pria maupun Wanita
Selain masalah penyakit autoimun, kondisi pemfigus bisa disebabkan oleh beberapa faktor lainnya seperti paparan sinar UV yang berlebihan pada kulit, adanya luka bakar yang tidak ditangani dengan baik, adanya infeksi pada bagian kulit tertentu, faktor usia yang memasuki usia lanjut, stres yang berlebihan, dan adanya penyakit autoimun yang lain.
Gejala Umum Pemfigus
Gejala umum dari kondisi ini adalah munculnya lepuhan pada kulit yang pecah dan menyebabkan infeksi pada kulit. Selain itu, lepuhan yang muncul terasa nyeri namun tidak gatal. Atau sebaliknya, terasa gatal namun tidak terasa nyeri ketika disentuh. Lepuhan yang muncul berkembang menjadi membesar seiring berjalannya dengan waktu.
Namun untuk memastikan kondisi pemfigus, ada pemeriksaan yang bisa dilakukan, seperti:
1. Tes Darah. Pemeriksaan darah dilakukan untuk mendeteksi antibodi penyebab pemfigus.
2. Biopsi. Pengambilan sampel dilakukan untuk memastikan kondisi penyakit.
3. Endoskopi. Endoskopi dilakukan ketika kondisi pemfigus menyerang bagian mulut atau tenggorokan. Dokter melakukan peneropongan untuk melihat luka dalam tenggorokan.
Pengobatan pemfigus bertujuan meredakan gejala dan komplikasi yang dapat terjadi. Lakukan pengobatan sedini mungkin agar hasilnya lebih efektif. Pada kondisi pemfigus yang dinilai cukup ringan, pemberian obat-obatan mengurangi lepuhan-lepuhan yang muncul pada permukaan kulit.
Pada kondisi pemfigus yang terbilang parah, dokter bisa melakukan tindakan plasmaferesis. Tindakan ini adalah proses pembuangan cairan dalam darah pasien dan menggantinya dengan cairan khusus atau darah sehat dari pendonor.
Untuk mengobati luka, lakukan penanganan seperti pada luka bakar. Jangan malas untuk membersihkan luka dan menutupnya dengan perban steril. Kondisi ini dilakukan untuk mencegah infeksi. Saat membersihkan luka, lakukan dengan lembut agar tidak memperparah kondisi.
Gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai penyakit pemfigus. Kamu bisa gunakan Voice/Video Call atau Chat dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan kulit kamu. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!