Ini Prosedur Melakukan EEG dan Brain Mapping

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   03 Oktober 2019
Ini Prosedur Melakukan EEG dan Brain MappingIni Prosedur Melakukan EEG dan Brain Mapping

Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar istilah EEG dan brain mapping sebelumnya? EEG, tau yang lebih dikenal dengan electroencephalography merupakan prosedur pemeriksaan yang dilakukan dengan menggunakan cakram logam kecil bernama elektroda. Elektroda ini kemudian diletakkan pada kulit kepala untuk mendeteksi aktivitas listrik dalam otak. Pemeriksan yang satu ini merupakan pemeriksaan yang umum dilakukan guna mendeteksi adanya penyakit epilepsi.

Ketika pemeriksaan EEG dilakukan, alat akan merekam aktivitas sel-sel otak dan menampilkannya dengan garis bergelombang pada layar. Sedangkan EEG kuantitatif atau qEEG merupakan analisis pemetaan otak yang dikenal dengan sebutan brain mapping. Keduanya dilakukan oleh para ahli guna mengevaluasi fungsi otak seseorang.

Baca juga: Ini Prosedur Melakukan Pemeriksaan Electroencephalography

Sebelum Melakukannya, Ketahui Prosedur Melakukan EEG dan Brain Mapping

EEG dilakukan dengan menggunakan alat yang menyerupai penutup kepala yang diletakkan pada kulit kepala. Alat ini merupakan perangkat lunak yang akan menangkap impuls listrik di otak. Dari pemeriksaan ini akan menunjukkan pola gelombang otak dari berbagai bagian. Prosedur yang satu ini akan membutuhkan waktu selama 15 menit.

Hasil yang didapatkan dari pemeriksaan ini berupa data, kemudian diubah menjadi laporan brain mapping secara visual. Dari analisis tersebutlah area pada kepala yang mengalami gangguan diketahui. Hasil dari laporan tersebut akan menampilkan hasil dan format yang jelas dan ringkas, sehingga dapat dengan mudah dipahami. 

EEG dan brain mapping dapat dilakukan di rumah sakit yang menyediakan peralatan secara lengkap. Namun, prosedur yang satu ini tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Sebelum menjalani tes ini, kamu harus mendapat rekomendasi dari dokter, setelah melakukan pemeriksaan sebelumnya. Untuk itu, segeralah temui dokter di  rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc, jika kamu merasa ada yang salah dengan kepalamu.

Baca juga: 8 Penyakit yang Bisa Didiagnosis Lewat Pemeriksaan EEG

Tujuan Dilakukannya Prosedur Melakukan EEG dan Brain Mapping

Hampir semua pencitraan yang dilakukan pada saraf merupakan bagian dari brain mapping. Prosedur pemeriksaan ini dilakukan untuk memantau dan menilai kesehatan otak secara keseluruhan. Selain memantau dan menilai kesehatan otak secara keseluruhan, EEG dan brain mapping juga dapat dilakukan untuk mengetahui potensi dan kerja otak.

Organ yang satu ini merupakan bagian tubuh yang cukup penting. Sama seperti organ lain dalam tubuh, otak manusia juga bisa mengalami gangguan dan kerusakan. Salah satu kondisi kesehatan yang dapat menyerang kesehatan organ tubuh yang satu ini adalah kecanduan obat-obatan. Prosedur EEG dilakukan guna mengukur dampak yang ditimbulkan pada jaringan saraf otak.

Selain melakukan pemeriksaan karena kecanduan obat-obatan, pemeriksaan EEG dan brain mapping juga disarankan pada orang yang berisiko memiliki gangguan kesehatan pada otak. Dalam kasus yang seperti ini, seseorang dengan riwayat penyakit yang dapat berdampak pada otak, seperti demensia hingga masalah neurofisiologis disarankan untuk melakukan pemeriksaan ini. 

Baca juga: Ketahui Penjelasan Tentang Electroencephalography (EEG)

Persiapan yang Dilakukan Sebelum Melakukan Prosedur EEG

Sama seperti pemeriksaan yang lainnya, ada berbagai macam persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan prosedur EEG. Beberapa di antaranya adalah hindari makanan atau minuman yang mengandung kafein, mencuci rambut pada malam atau satu hari sebelum pemeriksaan dilakukan, serta hindari konsumsi makanan yang mengandung gula tambahan.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Electroencephalogram.
Web MD. Diakses pada 2019. EEG Test (Electroencephalogram): Purpose, Procedure, & Results.