Ini Penyebab Utama Terjadinya Phlegmon

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   24 September 2019
Ini Penyebab Utama Terjadinya PhlegmonIni Penyebab Utama Terjadinya Phlegmon

Halodoc, Jakarta – Bukan cuma di tenggorokan, radang bisa terjadi pada bagian mana saja di dalam tubuh. Peradangan sebenarnya merupakan mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi. Namun, peradangan di satu bagian tubuh dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya di bawah kulit atau yang disebut phlegmon. Apa penyebab utama dari phlegmon?

Pada kebanyakan kasus, phlegmon disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus grup A dan Staphylococcus aureus. Jenis bakteri ini biasanya masuk ke dalam tubuh melalui berbagai cara, seperti lewat sentuhan antara orang yang terinfeksi, cakaran binatang, gigitan serangga, ataupun luka terbuka yang dapat membentuk peradangan di bawah kulit.

Baca juga: Ini 4 Fakta Phlegmon yang Perlu Diketahui

Selain itu, bakteri penyebab phlegmon juga dapat berasal dari dalam rongga mulut, dan sangat berisiko tinggi pada orang telah menjalani pembedahan di area mulut. Ketika menginfeksi, bakteri yang sama dapat memasuki tubuh lebih dalam, hingga ke rongga perut dan usus buntu untuk membentuk phlegmon.

Bagaimana Gejala yang Ditimbulkan Phlegmon?

Secara medis, phlegmon dijelaskan sebagai peradangan yang menyebar pada jaringan halus, seperti pada kulit, jaringan lemak, otot, tendon, dan organ dalam lainnya. Phlegmon terjadi ketika infeksi akibat bakteri tidak terobati dengan baik, sehingga menyebar ke jaringan tubuh lainnya. Pada beberapa kasus, phlegmon dapat berakibat fatal, karena peradangan bisa menyebar dengan sangat cepat ke bagian tubuh mana saja. 

Gejala yang ditimbulkan phlegmon dapat bervariasi, tergantung pada letak jaringan yang mengalami peradangan. Namun umumnya, phlegmon dapat memicu gejala sistemik dari infeksi bakteri, seperti:

  • Pembengkakan kelenjar limfa.
  • Demam.
  • Sakit kepala.
  • Kelelahan
  • Tubuh terasa nyeri.

Sementara itu, berdasarkan bagian tubuh spesifik yang mengalami peradangan akibat phlegmon, gejala yang muncul dapat berupa:

  • Pada kulit: kemerahan, kulit nampak bengkak, terasa panas dan nyeri.
  • Pada saluran cerna: demam disertai mual, muntah-muntah, dan rasa nyeri.
  • Pada usus apendiks (usus buntu): gangguan pencernaan, diare, muntah-muntah, nyeri di sekitar sekitar perut.
  • Pada mata: gangguan penglihatan, gejala mirip flu, mata berair disertai nyeri.
  • Pada rongga mulut: nyeri sekitar gusi hingga merambat sekitar telinga, pembengkakan sekitar mulut, dan kesulitan bernapas.
  • Pada tonsil: sakit tenggorokan, tenggorokan terasa kering, dan mengalami kesulitan berbicara
  • Pada pankreas: peningkatan enzim amilase dan kadar sel darah putih, serta demam disertai sakit perut dan mual.

Baca juga: Begini 4 Tes untuk Diagnosis Phlegmon

Perlu diketahui bahwa munculnya gejala phlegmon dapat dipengaruhi oleh daya tahan tubuh. Itulah sebabnya orang dengan daya tahan tubuh lemah akan sangat berisiko terhadap kondisi ini. Jika kamu mengalami gejala yang telah disebutkan tadi, segera periksakan diri ke dokter, agar penanganan bisa dilakukan sesegera mungkin. Mengingat phlegmon bisa berakibat fatal.

Untuk melakukan pemeriksaan, kini kamu bisa langsung buat janji dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc, lho. Jadi, pastikan kamu sudah download aplikasinya di ponselmu, ya. Sebab, jika kamu memiliki masalah kesehatan lainnya, kamu juga bisa diskusi dengan dokter, kapan dan di mana saja lewat fitur Chat atau Voice/Video Call.

Baca juga: Ketahui Gejala Kamu Alami Phlegmon

Pengobatan untuk Mengatasi Phlegmon

Karena disebabkan oleh infeksi bakteri, phlegmon dapat diobati dengan pemberian antibiotik serta tindakan pembedahan. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran phlegmon dari jaringan tubuh yang telah terinfeksi.

Perlu diingat bahwa phlegmon dapat menjadi masalah kesehatan yang serius jika penyebarannya terjadi dengan sangat cepat, seperti yang terjadi pada rongga mulut. Pada kasus phlegmon oral, pemberian antibiotik umumnya dilakukan dengan jenis atau dosis yang lebih tinggi. Pada kasus ini, tindakan pembedahan juga harus dilakukan sesegera mungkin.

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2019. What Is Phlegmon?
Science Direct. Diakses pada 2019. Phlegmon.