Ini Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Perdarahan Subkonjungtiva

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   07 Agustus 2020
Ini Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Perdarahan SubkonjungtivaIni Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Perdarahan Subkonjungtiva

Halodoc, Jakarta – Perdarahan subkonjungtiva adalah kondisi yang menyerang mata, yaitu pada konjungtiva. Meski terdengar mengerikan, nyatanya kondisi ini cukup umum dan bisa terjadi pada siapa saja. Perdarahan subkonjungtiva bisa muncul secara tiba-tiba, termasuk pada anak-anak. Kondisi ini hanya menyerang salah satu mata dan jarang terjadi di kedua mata.

Konjungtiva merupakan selaput transparan tipis dan lembap yang menutupi sklera (bagian putih mata) dan kelopak mata. Bagian ini merupakan lapisan pelindung terluar bola mata dan mengandung banyak pembuluh darah. Pembuluh darah tersebut agak rapuh dan mudah pecah atau rusak. Hal itu yang kemudian menyebabkan terjadinya perdarahan subkonjungtiva alias perdarahan di bawah konjungtiva.

Baca juga: Kenali Gejala dari Perdarahan Subkonjungtiva

Gejala dan Cara Mendiagnosis Perdarahan Subkonjungtiva

Perdarahan subkonjungtiva bisa saja terjadi karena terlalu keras atau memaksa saat bersin, batuk, mengejan, dan muntah. Penyakit ini pun bisa terjadi karena tekanan darah terlalu tinggi, kebiasaan menggosok mata, serta iritasi penggunaan lensa kontak. Namun, hingga kini masih belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab kondisi ini. 

Baca juga: Begini Pemeriksaan untuk Deteksi Perdarahan Subkonjungtiva

Gejala khas dari kondisi ini adalah munculnya perdarahan pada salah satu atau kedua mata. Perdarahan subkonjungtiva juga bisa ditandai dengan bagian putih di mata tertutupi oleh darah. Kondisi ini biasanya akan membaik dan menghilang dengan sendirinya. 

Kabar baiknya, penyakit ini bukan merupakan jenis perdarahan yang serius dan akan sembuh dengan sendirinya. Namun, bukan berarti boleh diabaikan begitu saja. Sebab, pada beberapa kasus, perdarahan yang terjadi pada mata bisa menjadi tanda serta gejala infeksi serius yang terkait dengan tubuh atau kornea. 

Terkadang, perdarahan ini juga bisa terkait dengan cedera mata traumatis. Meski begitu, tidak semua perdarahan pasti merupakan tanda penyakit. Maka dari itu, segera lakukan pemeriksaan saat mengalami gejala menyerupai penyakit ini. Ada beberapa jenis pemeriksaan yang umumnya akan dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis penyakit ini. 

Diagnosis penyakit ini dimulai dengan wawancara medis lengkap oleh dokter. Wawancara tersebut dilakukan untuk mengetahui perjalanan gejala serta riwayat penyakit yang dimiliki pengidap. Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan mata berupa pengukuran tajam penglihatan, serta penilaian kondisi mata dengan menggunakan alat khusus (slit lamp).

Selanjutnya, pemeriksaan penunjang mungkin akan dilakukan jika dirasa perlu. Namun, pemeriksaan penunjang umumnya jarang dilakukan, sebab diagnosis sudah dapat dipastikan dengan pemeriksaan-pemeriksaan awal. Setelah didiagnosis mengalami perdarahan subkonjungtiva, dokter akan mulai merencanakan pengobatan yang diperlukan. 

Proses penyembuhan bisa saja berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Hal itu tergantung pada tingkat keparahan perdarahan yang terjadi, serta kondisi tubuh pengidapnya. Perdarahan subkonjungtiva mungkin akan sembuh dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika gejala tak kunjung sembuh dan mulai memengaruhi penglihatan, mengalami tekanan darah tinggi, gangguan perdarahan, serta mengalami cedera trauma pada mata.  

Baca juga: Ketahui Pengobatan Rumahan untuk Atasi Perdarahan Subkonjungtiva

Kamu juga bisa menyampaikan dan bertanya seputar keluhan awal terkait penyakit ini pada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. Subconjunctival Hemorrhage (Bleeding in Eye) 
Halodoc. Diakses pada 2020. Perdarahan Subkonjungtiva.
Healthline. Diakses pada 2020. Bleeding Under the Conjunctiva (Subconjunctival Hemorrhage).