Ini Menu MPASI untuk Mencegah Sembelit pada Bayi
Halodoc, Jakarta - Sebaiknya bayi hanya mengonsumsi ASI pada enam bulan pertama. Nah, setelah umurnya menginjak enam bulan, baru lah bayi dapat mengonsumsi makanan pendamping ASI, atau yang dikenal dengan sebutan MPASI.
Sebaiknya hindari pemberian makanan padat atau minuman selain ASI sebelum bayi berusia enam bulan. Berikut ini merupakan ciri-ciri umum yang menunjukkan bahwa bayi telah siap mengkonsumsi MPASI, yaitu:
-
Tertarik pada makanan yang sedang konsumsi oleh orangtuanya.
-
Duduk sendiri tanpa bantuan, dengan kepala telah tersanggah oleh tubuh dengan baik.
-
Dapat menelan makanan. Karena jika tidak, dia akan mengeluarkan kembali makanan yang diberikan.
-
Mulai bisa meraih makanan dan memasukkan ke mulut karena telah ada koordinasi antara mata, mulut, serta tangannya.
Untuk menu MPASI, jangan lupa untuk memperhatikan pedoman gizi seimbang untuk menjamin pemenuhan kebutuhan gizi anak, serta mencegah sembelit pada bayi. Untuk bayi berusia 6-23 bulan, pedoman gizi seimbangnya terdiri dari 5 persen vitamin dan mineral 30 persen makanan pokok, 30 persen protein hewani, 25 persen sayur dan buah, serta 10 persen kacang-kacangan. Berikut ini adalah menu MPASI untuk mencegah sembelit pada bayi, yaitu:
Pisang dan Sereal
Jika ibu sedang memulai mengenalkan makanan semi padat untuk bayi, ibu bisa mencoba memberikan kedua jenis makanan ini. Sereal yang diolah dari biji gandum murni mengandung serat yang sangat tinggi. Selain itu, sereal mengandung semua jenis vitamin B yang sangat baik untuk pertumbuhan jaringan dan otot tubuh bayi.
Namun, ketika ibu memberikan sereal dalam bentuk murni, maka kemungkinan bayi tidak akan suka dengan rasanya. Untuk mengatasi hal ini, maka ibu bisa mencampurnya dengan pisang yang sudah dihaluskan. Pisang mengandung vitamin C dan kalium yang sangat baik untuk kesehatan bayi dan kesehatan detak jantung bayi.
Apel
Apel bisa menjadi buah yang sangat baik untuk mencegah sembelit pada bayi, karena mengandung serat yang sangat tinggi. Apel bisa diberikan dalam bentuk bubur bayi, karena apel yang sudah dihancurkan bisa diterima dengan mudah oleh usus bayi. Selain bisa membantu pencernaan bayi, apel juga mengandung antioksidan tinggi yang bisa membantu daya tahan tubuh bayi agar tidak mudah sakit.
Brokoli
Brokoli mengandung serat yang sangat tinggi dan dapat mencegah sembelit pada bayi. Brokoli juga bisa membuat bayi menjadi lebih sehat karena mengandung antioksidan, termasuk glukosinates, sulfur, magnesium, dan seng. Semua nutrisi ini sangat penting untuk mendorong pola perkembangan bayi.
Wortel
Kandungan beta karoten pada wortel bisa membuat mata bayi menjadi cerah dan sehat. Wortel juga mengandung antioksidan dan vitamin C, yang akan bekerja untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Kentang
Kentang bisa membantu pertumbuhan bayi menjadi lebih baik, karena membantu tubuh bayi menerima kalori yang cukup. Kentang juga mengandung serat yang sangat baik untuk usus bayi.
Ibu sebaiknya jangan menambahkan MSG atau penambah cita rasa ke dalam makanan Si Kecil. Semua bahan tambahan yang diberikan terlalu dini dapat berisiko terhadap perkembangan bayi dan membuat mereka menginginkan kadar yang lebih tinggi ketika berusia lebih dewasa.
Jika Si Kecil mengalami gejala alergi setelah mengkonsumsi makanan tertentu, segera diskusikan dengan dokter. Ibu juga bisa berdiskusi seputar masalah perkembangan dan kesehatan Si Kecil melalui aplikasi Halodoc. Dokter ahli dari Halodoc akan menjawab semua pertanyaan ibu tentang Si Kecil melalui Chat atau Voice/Video Call. Ibu juga dapat membeli obat yang dibutuhkan Si Kecil dan pesanan akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!
Baca juga:
- Tips Menyiapkan MPASI Pertama untuk Si Kecil
- Resep MPASI untuk Bayi Usia 6-8 Bulan
- Resep MPASI untuk Bayi Usia 8-10 Bulan Rekomendasi WHO