Ini Kebiasaan yang Bisa Mencegah Terkena Osteofit
Halodoc, Jakarta – Osteofit atau bone spur adalah penyakit yang menyebabkan tulang menonjol di sekitar persendian. Meski bisa terjadi pada tulang mana pun, osteofit sering terjadi di tulang belakang, leher, bahu, lutut, punggung, bawah, jari tangan, jempol kaki, serta kaki atau tumit. Adakah cara untuk mencegah osteofit? Di sini jawabannya.
Baca Juga: 6 Kebiasaan yang Bisa Menjadi Penyebab Seseorang Terkena Osteofit
Penyebab dan Gejala Osteofit
Osteofit biasanya terjadi akibat reaksi tubuh dalam memperbaiki kondisi tulang yang nyeri. Namun, upaya tersebut memicu pertumbuhan tulang berlebih karena adanya tekanan, gesekan, dan stres jangka panjang.
Penyebab lain osteofit tulang belakang adalah artritis tulang belakang (ankylosing spondylitis). Benjolan tulang pada kaki terjadi akibat ligamen mengencang setelah menggunakan sepatu hak tinggi, stres pada kaki, atau sering menggunakan sepatu dengan ukuran yang keliru (terlalu sempit).
Osteofit jarang menimbulkan gejala, kecuali bila terjadi gesekan pada tulang atau jaringan lain, membatasi gerakan, atau menjepit saraf terdekat. Secara umum, berikut ini gejala osteofit yang perlu diwaspadai:
-
Leher: Rasa nyeri seperti tertusuk jarum dan mati rasa di area tangan akibat saraf terjepit.
-
Bahu: Bengkak atau robeknya soket bahu pelindung sendi. Gejala ini menyebabkan terbatasnya pergerakan bahu.
-
Tulang belakang: Osteofit yang menyebabkan terjepitnya saraf atau akar tulang belakang menimbulkan nyeri dan mati rasa di area lengan atau kaki.
-
Pinggang: Pergerakan pinggang terbatas dan timbul rasa nyeri ketika pengidap menggerakkan pinggang.
-
Jari: Muncul benjolan di jari dan terasa keras.
-
Lutut: Muncul rasa nyeri ketika meluruskan atau menekuk kaki. Gejala ini muncul akibat terhalangnya pergerakan tulang dan tendon yang terhubung dengan lutut.
Baca Juga: Sama-Sama Gangguan pada Tulang, Ini Bedanya Osteofit dan Osteomielitis
Diagnosis dan Pengobatan Osteofit
Diagnosis dimulai dengan menanyakan riwayat timbulnya gejala dan riwayat kesehatan pengidap. Kemudian, dilakukan pemeriksaan fisik di area sekitar sendi yang mengalami keluhan. Pemeriksaan fisik membantu dokter mengukur kekuatan otot dan pergerakan sendi. Bila perlu, dilakukan tes pencitraan untuk memastikan diagnosis. Misalnya foto rontgen, CT scan, MRI, dan myelogram.
Pengobatan osteofit terdiri dari fisioterapi, konsumsi obat, hingga operasi. Fisioterapi dilakukan untuk meningkatkan kekuatan otot dan pergerakan tubuh di area sendi yang terserang osteofit. Konsumsi obat bertujuan untuk meredakan gejala. Operasi dilakukan untuk mengobati osteofit yang berdampak pada pinggang, lutut, dan persendian di bawah ibu jari.
Kebiasaan untuk Mencegah Osteofit
Berikut beberapa langkah pencegahan osteofit yang bisa dilakukan:
-
Jaga berat badan. Kelebihan berat badan (overweight atau obesitas) menambah bebas kerja persendian kaki, sehingga berpotensi menyebabkan stres kaki yang berujung osteofit. Jaga berat badan dilakukan dengan menerapkan pola makan sehat dan rutin berolahraga.
-
Gunakan sepatu yang sesuai ukuran. Usahakan sepatu yang digunakan tidak terlalu longgar atau sempit agar nyaman saat digunakan.
-
Konsumsi makanan sumber kalsium dan vitamin D. Kalsium diperoleh dari sayuran hijau, ikan sarden, kacang almond, susu, keju, yoghurt, dan tofu. Sedangkan vitamin D diperoleh dari minyak ikan, jamur, telur, hati sapi, serta susu dan produk olahannya.
Baca Juga: 3 Olahraga yang Masih Aman Dilakukan Pengidap Osteofit
Itulah kebiasaan yang bisa mencegah terkena osteofit. Kalau kamu punya keluhan tulang, jangan ragu berbicara dengan dokter Halodoc. Kamu hanya perlu membuka aplikasi Halodoc dan masuk ke fitur Talk to A Doctor untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!